PART 4.

147 2 1
                                    


-------- ------ -------- -------- -------- ------- -------

BALI

Saat sudah menaiki mobil yang di kendarai 2 orang yang tadi memegang selembar kertas bertulisan "6 tahun lalu", dan yang satu lagi bertulisan "6 tahun lalu (boys)"
kami sama sama tidak mengetahui kemana arah tujuan 2 mobil ini.

"Jadi cowo sama cewe pisah mobil?" Ucap Rifky dengan raut sedih.
"Mang napa kalau pisah?" Jawab Anggi enteng.
"Gue ga bisa deket deket bebeb gue dong, ya kan yang?"
"Jiji lebay, tapi iya juga si nanti gue ga bisa modus dong" jawab Inka.
"Tahan modusnya elah udah bersyukur di kasi alat transportasi, semua masuk ke mobilnya masing masing! Cowo sama cowo cewe sama cewe!" Ucap Ara tegas yang di lanjutkan anggukan dari yang lain.

------- ------ -------- ------- ------ --------- ---------
Tujuan pertama mereka ternyata villa tempat mereka menginap, villa itu cukup besar dengan 2 lantai, lantai atas untuk anak perempuan dan bawah buat laki laki, villa ini dilengkapi ruang santai yang cukup besar buat semuanya kumpul, ada kolam renang, ada taman, 4 kamar mandi, 4 kamar, dapur, dan tempat tempat lainnya.

"Jadi pembagian kamarnya gimana?" Tanya Inka.
"Lo mau sama siapa ka?" Tanya Hasna.
"Sama lo aja deh has"
"Oke berarti gue sama Ara, asikk yuhuu~" ucap Anggi.
"Yauda samain kaya cewe cewe aja, berarti, Ihsan Rifky, gue Gerald" ucap Umar.
"Deal?" Ara meyakinkan.
"Deal" jawab yang lainnya serempak.
------- ------ ------ ---------- -------- -------- -------


Tadi supir kita udah ngasi tau kalau kita bakal pergi sore sedangkan ini masi siang jadi geng cewe cewe duduk santai di ruang santai sambil melakukan kegiatannya masing masing + makanin pop corn masing masing multitasking emang semuanya, Ara duduk di bawah sofa nyender ke sofa sambil baca buku  anaknya, Anggi main hp di deket di deket tembok, Hasna nonton TV di sofa, Inka duduk di deket kolam renang sambil wefie berdua Rifky.

"HP mulu di liatin, liat guenya kapan?" Tanya usil seorang Gerald.
"Kapan kapan kalau gue dah mau sama lo"
"Berarti akan ada saatnya lo mau sama gue?!"
"Siapa tau" jawab Anggi seraya menaikan kedua pundak bersamaan.
"Bole gue duduk disini?"
"Sure."
"Emang lo lagi ngapain si liatin HP mulu?"
"Ini lagi liat Instastories temen temen pada pacaran lah gue bikin sama siapa anjir" jawab Anggi
"Lah ngapain gue ada disini" jawab Gerald memberi kode.
"Hmm.. Lu ganteng si, cuma emang lu mau jdi partner boongan gue?"
"Jangankan partner boongan, lu mau beneran juga boleh"
"Ga ah gue males urusan foto foto" jawab Anggi.
"Labil, emang si cewe kayak lo ga cocok foto foto" jawab Gerald sambil berjalan ninggalin Anggi terus mendekati Ara bertujuan untuk menanyakan judul buku yang di baca, tapi nyatanya malah ia yang di todong pertanyaan duluan.

"Maksud lo apaan bilang Anggi ga cocok foto foto? Untung dia bodoamatan, coba kalau dia overthink kaya gue, pasti kepikiran terus tuh" tanya Ara
"Raa, gue ngomong gitu ya karena kecantikan Anggi bisa buat orang lain iri, dan kecantikan Anggi kalau bisa ya cuma buat gue, makanya Anggi ga cocok foto foto" Gerald menjelaskan sengaja dengan suara yang agak keras biar Anggi mendengar, sayangnya Anggi memakai headphone nya:(

Ara dan Gerald menatap Anggi yang tak kunjung peka,
yhaa namanya Anggi.

"Lo ngapain deket deket Ara?" Tanya Umar yang tiba tiba muncul entah darimana asalnya.

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang