PART 6.

100 2 1
                                    

Dikarenakan semuanya sibuk mengkhawatirkan Ara, tak ada yang sadar Umar sudah berjalan mendekati Gerald yang tengah panik akan perbuatannya sendiri, Gerald tidak menduga hal itu akan terjadi, dengan posisi Gerald yang sedang membelakangi Umar, ia tak tau ada yang mendekatinya. Tak selang beberapa detik..

"BUGG!" tonjokan keras dari Umar hingga Gerald terjatuh ke lantai.

Inka sudah menjerit takut, Hasna tetap mengurus Ara, Anggi menjadi panik.

"BUGG! LIAT KAN LO?! GA SEMUA BERCANDAAN BERUJUNG BAHAGIA! MIKIR! BERCANDA BOLE TAPIADA BATASNYA!" ucap Umar yang sudah tak tertahan sambil terus menonjok Gerald.
"BUG!"
"BUG!"
"BUG!"

Rifky dan Ihsan sudah berusaha melerai tapi terus mendapatkan hasil yang sama. Tak ada perubahan

"BUG!" kali ini bukan Umar melainkan Gerald.
"LO PIKIR GUE MAU KEADAANNYA JADI BEGINI?! KAGA! SAHABAT ANGGI SAHABAT GUE JUGA! MIKIR GOBLOG! MANA ADA ORANG YANG MAU NYAKITIN SAHABATNYA SENDIRI" emosi Gerald menjadi jadi.
Dengan kata katanya ia mendapat dan mengirim pukulan keras bertubi tubi.
"BUG!!"
"BUGG!"
pukulan, tamparan dan segala hal yang tak serahusnya dilakukan dikeluarkan mereka secara bergantian.

Mereka sama sama tak peduli walau kini dua wajah tampan mereka sudah babak belur. Walaupun tak menghilangkan ketampanan mereka ungu biru dan bercak darah ada dimana mana.

"Sorry bro. Gue tau gue salah. Lo berhak marah sama gue. Tapi asal lo tau. Ini bukan keinginan gue" ucap Gerald yang penglihatannya tiba tiba pudar.

Ia pingsan.


Saat itu Anggi panik. Entah apa rasanya tapi tiap kali Gerald terkena pukulan hatinya meringis, tak tega. Setelah meminta persetujuan Hasna Anggi lari mengejar Ihsan yang sedang membawa Gerald, Anggi ikut menunggu Gerald siuman.



HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang