PART 22.

78 2 3
                                    

"Baru inget gue ga bisa masak" ucap Anggi menggrutu sendiri.

"Masak telur di pedesin aja kali ya kan gampang" ucap Anggi berdialog sendiri.

"Oke kita ceplok telurnya dulu permirsa di rumah" ucap Anggi berlaga seperti chef chef ternam di TV.

Gerald yang memperhatikannnya dari balik pintu tak kuasa menahan senyumnya oleh tingkah laku Anggi yang Gerald pikir menggemaskan.

Gerald menatap Anggi yang ingin menghaluskan cabe dengan blender tanpa memasukan air seedikitpun.

"Ko ga bisa si" tanya Anggi
"apa ini tutupnya hrs dibuka?" tanyanya pada dirinya juga.

Gerald yang tak tahan menghampiri Anggi saat Anggi hampur membuka tutup blender dalam keadaan menyala.

Tangan Gerald dengan cepat menutup kembali blender tersebut.

ia mematikan blendernya, membuka tutup blendernya, memasukan sedikit air, menutupnya kembali dan menatap Anggi.

"Jangan sampe mata lo kepedesan selama masih diem dieman sama gue. gue ga mau mata lo di tiupin orang sedeket itu selain sama gue." ucap Gerald.

"Berhak apa lo? ngatur ngatur segala kaya punya hubung.." kata kata Anggi yang di potong kuat Gerald.

"Lo mau ga jadi pacar gue?"

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang