19) Malam Minggu

70 24 0
                                    

Author berharap sebelum baca part cerita ini kalian udah follow akun ini:)



_____________

Malam pun tiba, disinilah Rania yang sedang duduk manis di meja riasnya. Ia sudah bersiap-siap dari jam 6 dan sekarang masih setengah 7 berarti sebentar lagi Raka akan datang menjemputnya. Rania hanya berpenampilan sederhana ia hanya mengenakan kaos berwarna putih dengan lengan pendek, celana panjang berwarna hitam, dan sepatu kets berwarna putih abu-abu. Rambutnya ia biarkan tergerai. Ia hanya mempoles sedikit bedak tabur bayi dan memakai pelembab bibir agar bibirnya tidak kering.

Selesai bersiap-siap di kamar Rania menyambar tas kecil dan melenggang pergi keluar kamar. Ketika ia ingin membuka pintu rumahnya, suara laki-laki paruh bayah memanggil Rania untuk bertanya kemana Rania akan pergi.

"Kamu mau pergi kemana sayang?" yanya Papa Rania yang sedang berkutat pada laptopnya untuk mengerjakan perkejaan.

"Aku mau pergi sama temanku, Pa. Boleh kan?" tanyanya dan menghampiri sang Papa yang sedang berkerja.

"Boleh sayang. Asalkan kamu jangan pulangnya kemalaman ya!" seru Papanya seraya membelai rambut sang anaknya.

"Iya, Pa. Aku nggak pulang kemalaman. Ohw iya Pa... Mama mana kok aku nggak lihat dari tadi." tanya Rania.

"Mama kamu pergi ke rumah Sarah. Bantuin Mama Sarah masak katanya." jelas Papanya

"Ohw gitu... Ya udah pa aku pergi ya." pamit Rania sambil menyalami Papanya.

"Nanti malam Papa ada kejutan untuk kamu. Jadi kamu segera cepat pulang ke rumahnya." seru Papanya.

"Ok, Pa."

Rania pun melengos pergi ke luar Rumah. Ketika ia ingin menutup pintu Rumah kembali, Raka sudah datang dengan menggunakan motor ninjanya. Rania melangkahkan kakinya menuju Raka yang baru saja datang. Saat Raka membuka helm full facenya, Raka tercengang melihat pemandangan malam ini.

"Kak Raka!" panggil Rania.

"Heh... Rania kamu udah siap? Kamu boleh keluar malam?" tanya Raka beruntun.

"Udah, kak. Papa aku boleh tapi katanya jangan pulang kemalaman." jelas Rania.

"Ohw... gitu. Cepat naik... Ini pakai helmnya." titah Raka sembari memberi helm untuk Rania.

Ranai memakaikan helm yang diberikan oleh Raka. Setelah sudah siap memakai helmnya, Rania langsung menaiki motor Raka. Sebenarnya Rania bingung cara naik motornya, namun Raka menyuruh Rania memegang pundaknya alhasil Rania memegang pundak Raka untuk membantu dirinya bisa naik. Usai duduk di motor Raka, Raka menoleh sebentar.

"Ran... Kamu peluk aku aja soalnya nanti kamu jatuh gimana" ujar Raka.

Setelah mengatakan itu Raka memegang ke dua tangan Rania dan tangan Rania ia masukan ke dalam kantong Jaketnya agar bisa memberi kehangatan untuk Rania. Rania hanya terdiam menerima perlakuan dari Raka tanpa membantah perlakuan manis dari Raka. Raka menancapkan gas motornya dengan kecepatan rata-rata, motor Raka melaju membelah jalan raya.



*****

Motor Raka berhenti di taman hiburan, Rania pun turun dari motor Raka dan mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Taman di hadapannya terbilang cukup besar ini sangat indah menurutnya. Dilihat dari beberapa pengunjung yang sangat bahagia datang ke taman ini untuk menghabiskan bersama teman, pacar, maupun keluarga.

Raka yang sudah memarkirkan motornya, berjalan mendekati Rania yang sedang menatap kagum taman yang mereka datangin. Raka menyunggingkan senyumnya saat melihat wajah bahagia Rania. Setidaknya malam ini ia tidak kesepian, biasanya ia sering berkumpul bersama keluarganya jika malam minggu waktu dulu namun... Keluarganya terpecah belah akibat masalah masa lalu yang membuat dirinya harus merelakan Papanya berbagi kasih sayang sama keluarga lainnya.

DEAR BENGGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang