Prolog

2.3K 353 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"Please ... dengerin aku sekali ini aja Bin."

"Gue ga minta lo buat selalu ada di samping gue selama ini, Vey! Gue ga mintaa," Soobin mulai kehabisan akal setelah mendapatiku pergi begitu saja, neninggalkan kewajiban mengurus persiapan acara dan pergi menjenguk Yeonjun di rumah sakit.

"I-iya aku ngerti, aku paham. Tapi bukan gitu yang aku maksud."

"Aku cuma mau jenguk Yeonjun karena aku ditelepon kalau dia harus cuci darah, dan dia ga punya siapa-siapa kecuali aku."

Masih terus mencoba untuk meraih tangan Soobin, lagi-lagi pria jangkung ini menepis tiap pergerakanku.

"Sekarang gue tanya."

Baiklah, aku benci ini. Tapi suara Soobin sudah mulai merendah.

Pertanda buruk bahwa, dia sedang marah.

"Siapa yang bakalan jadi suami lo? Dan siapa yang jadi tunangan lo? Jawab gue."

"Bin, a-aku–"

"Jawab gue Vey!" teriak Soobin membuat seguras luka dihati.

"Jung Livia!"

"IYA AKU GA BISA, AKU MASIH SAYANG SAMA YEONJUN! PUAS KAMU?!"

Aku emosi, dan aku tak menyesali kalimatku itu barusan.


.
.
.

To be continued

[√] HEARTBREAK || ʸᵉᵒⁿʲᵘⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang