Happy Reading
"YEONJUN JANGAN!!"
"ga! Aku bakal tetap minum semua obat ini kalau kalian ga mau baikan!"
Entah apa yang ia pikirkan. Tapi Yeonjun sibuk menatap kami -aku dan Soobin secara bergantian- lengkap dengan tangannya yang memegang botol kecil tempat menyimpan obat nyeri. Berniat menelannya secara keseluruhan jika aku dan Soobin tak kunjung akur.
"Udahlah Jun, kami memang ga cocok! Ga bisa akur." ujarku masih berusaha meraih tangan Yeonjun yang dipasangi selang infus.
Bahkan lelakiku ini tak lagi perduli dengan perutnya yang ikut dipasangi selang untuk membuang air seni. Yeonjun tetap terus bergerak, mengancam jika keinginannya tak segera dikabulkan.
"Bisa! Kalau aku ga ada kalian pasti bisa akur."
Aku tersentak. Apa maksud kalimatnya barusan?
"Jun,"
"Ya Tuhan, kalian tinggal saling berjabat tangan atau kalau perlu berpelukan damai. Setelah itu aku akan meletakkan botol obat ini kembali. Selesai. Kenapa ribet sih?"
Merasa jengah sendiri, tanpa aba-aba Soobin pun langsung menarikku untuk mendekat ke arahnya. Lalu memelukku tepat di hadapan Yeonjun.
Aku terluka. Sekalipun dia yang menyaksikannya.
"Vey maaf ya." ucap Soobin dengan penuh kelembutan. Mengusap kepalaku kemudian.
Lantas Yeonjun tersenyum puas.
"Jangan bertengkar lagi ya kalian? Udah mau tunangan juga."
"Jun apaan si–"
"Seharusnya. Jika dijadikan sebuah cerita, buku ini pasti akan laris dipasaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] HEARTBREAK || ʸᵉᵒⁿʲᵘⁿ
Fanfic[COMPLETED] ❝Ini aku Soobin, tunanganmu. Aku mau tanya, kamu masih sama Yeonjun kan?❞ -Soobin Cinta itu unik, Dipendam sesak, Diungkapkan justru merusak. Tentang perjuangan Yeonjun yang harus rela menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di rumah s...