Happy Reading
Hari ini yang terburuk.
Aku tak pernah melihat Yeonjun meringis kesakitan seperti itu sebelumnya. Semalaman sudah dia bergerak tak nyaman setiap mencoba untuk tidur. Tangannya terus menekan kuat perut bagian bawah, sesekali aku juga memergoki dia mengenyit sebagai tanda bahwa dirinya menahan rasa denyut yang luar biasa setengah mati sakitnya.
Namun tetap saja, mulut itu tak mau mengatakan, setidaknya sepatah kata yang benar-benar menyatakan bagaimana perasaannya saat ini. Yeonjun terus mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Apa aku boleh marah sekarang? Tolonglah, aku hanya takut dia– baiklah hentikan pikiran gilamu Livia.
"Yeonjun.."
"Vey sudah mau berangkat sekolah, hm?" tanya nya berusaha sekuat mungkin tak memperlihatkan raut wajah kesakitan.
"Jadwal sekolahku sangat padat, dan hari ini kamu ada janji kemoterapi kan?"
"tenanglah, aku hanya kelelahan saja. Kamu belajar yang bagus ya? Sore nanti kita akan bahas buku kumpulan soalnya." alih Yeonjun membuatku hampir kehilangan kendali untuk tidak menangis.
Aku mengamati wajah itu. Belakangan, Yeonjun benar-benar enggan melepas wig yang ia pakai, sekalipun Soobin tidak berada di ruangan ini. Dia bilang, kalau ia takut aku malu. Malu karena harus punya kekasih botak dan pucat pasi layaknya manekin. Bahkan menurut Yeonjun, keadaannya saat ini lebih buruk dari itu.
Setelahnya, aku pun berdiri untuk memakaikan satu lapisan lagi sweater berwana biru langit padanya. Dia sempat mengeluh bahwa mendadak udara terasa sangat dingin seakan sedang musim salju. Aku yang paham hanya diam. Dia begitu karena jumlah trombositnya menurun.
***
"Yeonjun, kumohon terimalah tawaranku dan keluargaku. Sungguh Soobin tulus melakukannya demi kesembuhanmu" ini sudah yang kesekian kalinya, tapi Yeonjun masih enggan menjawab permohonan Dokter Kim yang baru saja menyuntikkan cairan pada infusannya. Pertanda kemoterapi ke delapan sudah dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] HEARTBREAK || ʸᵉᵒⁿʲᵘⁿ
Fanfic[COMPLETED] ❝Ini aku Soobin, tunanganmu. Aku mau tanya, kamu masih sama Yeonjun kan?❞ -Soobin Cinta itu unik, Dipendam sesak, Diungkapkan justru merusak. Tentang perjuangan Yeonjun yang harus rela menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di rumah s...