Happy Reading
Sesuai prediksi. Aku semakin dibuat sibuk oleh padatnya jadwal belajar. Sungguh meninggalkan Yeonjun di rumah sakit sendirian itu bukanlah ide yang baik. Aku takut dia kesepian, kerena aku tak pernah tahu kalau ada Hanseoul yang menemaninya di sana.
"Buku, sapu tangan, sikat gigi sudah. Sepertinya tidak akan ada yang tertinggal." ujarku mendapat senyuman manis dari Yeonjun.
Pagi ini dia demam tinggi, karena itu aku menempelkan plaster penurun panas di dahinya. Yeonjun bilang dia cuma demam biasa, jadi aku tak perlu khawatir soal itu. Baiklah, ku anggap dia berkata jujur kali ini.
"Dengar, aku ga bisa pulang cepat. Jadi kumohon jangan lupa minum obatmu dengan baik, oke?"
"AYAY CAPTAIN!" jawabnya cepat menggunakan Rubby sebagai alat komunikasi. Tak lupa Yeonjun juga sedikit mengubah suaranya agar terdengar seperti anak kecil.
Selalu seperti itu, dan dia tak pernah mengeluh soal aku yang kesulitan membagi waktu.
***
Hari ini pun sama, bahwa tak banyak hal yang dapat Yeonjun lakukan selama menungguku pulang. Hanya duduk sambil melipati kertas origami di atas bangsal, mungkin cukup menggambarkan betapa membosankan hidup seperti itu.
"Tujuh ratus empat enam puluh lima–"
Targetnya hari ini, harus mampu melipat kertas origami minimal sampai tujuh ratus sembilan puluh.
Dia sedikit frustasi karena kian hari tenaganya semakin menipis dan tubuhnya sulit diajak kompromi. Berakhir dengan mimisan dan tidur. Bagi Yeonjun itu tidak kurang seperti pemalas.
"Aku harus kuat! Masa iya aku minta pertunangan mereka ditunda hanya karena rencana origami yang konyol ini? Ck! Gila kau Yeonjun-ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] HEARTBREAK || ʸᵉᵒⁿʲᵘⁿ
Fanfic[COMPLETED] ❝Ini aku Soobin, tunanganmu. Aku mau tanya, kamu masih sama Yeonjun kan?❞ -Soobin Cinta itu unik, Dipendam sesak, Diungkapkan justru merusak. Tentang perjuangan Yeonjun yang harus rela menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di rumah s...