1. Need

2K 326 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading


Yeonjun yang masih setia duduk di atas kasur terlihat begitu sumringah saat aku mulai menata makan siangnya.

Ah iya, sebentar lagi para suster juga segera datang mengganti botol infusnya yang sudah akan habis.

"Nahh, ini makan siangnya," tuturku sambil meletakkan nampan di atas meja makan khusus dibangsal Yeonjun.

"Wahh, makasih banyak, ya Vey!"

"Iya sama-sama. Makan yang banyak, ya? Biar cepat sembuh."

"Ck! Emang gue bisa sembuh, ha? suka ngaco lu kalau ngomong."

Mendengar jawaban itu barusan, dengan cepat aku pun langsung menyentil dahi Yeonjun meski tak terlalu kuat. Ada apa dengan anak ini? Kenapa ia senang sekali mengatakan hal-hal negatif.

"Kalau ngomong ga bisa difilter dulu, ya?"

"Ya, 'kan gue cuma-"

Kalimat Yeonjun terhenti ketika dering ponselku mengagetkan kami berdua. Menggema dalam ruang VVIP miliknya.

Tidak langsung menjawab panggilan, aku dapat merasakan Yeonjun yang menatapku lembut namun, merotasikan kedua netranya kemudian.

"Kenapa nggak diangkat?"

"Nggak ada namanya."

"Vey," tak lama tangan Yeonjun sudah berada tepat di atas punggung tanganku. Sungguh, aku tak mengerti apa maksud laki-laki di hadapanku ini tapi, yang ku tahu mengusapnya dengan lembut.

"Diangkat ya?"

"Nggak mau Jun, gue lagi males ngobrol sama Papa."

"Ntar, kalau ada perlu gimana?"

"Iyaa, perlunya nyuruh pulang sama Soobin. Ya, ogah si gue!"

"Tapikan bener, Soobin pac-"

"Gue ga punya pacar selain lo, oke? Jadi, jangan memperburuk keadaan dan ga perlu ikut-ikutan nyuruh aku buat nempel mulu sama itu makhluk."

Aku sedang serius dalam memprotes hal ini. Tapi Yeonjun justru tertawa kecil setelahnya.

"Aku sayang sama-"

"Selamat sore pasien kesayangan Dokter Kim," sapa para suster yang sudah datang dengan kereta sorong dan beberapa botol infus di dalam keranjangnya.

Dan jangan lupakan satu hal,

Baik aku maupun Yeonjun langsung melepaskan tautan tangan kami.

"Suster Yeonjun makan es krim lagi tadi siang!"

"Yee, mana ada gue makan es, ya Vey!"

"Bohong gue santet pake kecoak."

"Anjir lah."

"Yaampunn, kapan sih kalian akur?"

"OGAH!!"

Dan itu juga jawaban kami serentak.

.
.
.

To be continued

[√] HEARTBREAK || ʸᵉᵒⁿʲᵘⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang