Jangan lupa untuk vote...
Silahkan membaca..
.
.
.Sakura menatap bayangan dirinya di cermin kamarnya yang besar. Rumah neneknya memang yang terbaik. Segala yang ia butuhkan ada disini.
Dan yang lebih baik tidak ada sasuke.
Benarkah dirinya saat ini lebih baik tanpa pria itu? Pria yang pernah menjadi tambatan hatinya... Masih kah pria itu memenuhi isi hatinya?
Sakura tahu jawabannya. Ia terbiasa bersama pria itu. Bersama suaranya, wanginya dan juga pelukannya.
Kini ia sediri. Tanpa pria itu disisinya. Ingin sekali ia berlari memeluk pria itu. Sayangnya sakura tak sebodoh itu, ia harus memusnahkan pikiran itu jauh jauh.
Belum lagi kini ia tengah mengandung buah cintanya bersama pria brengsek itu. Hal ini membuatnya merasa tertekan ketika harus menghadapi semua ini di saat yang tidak tepat.
"Nona apa anda sudah siap? Tuan sasori menunggu anda di bawah" ujar seorang pelayan dari balik pintu.
"Iya bilang pada saso nii sebentar lagi aku akan keluar"
Sakura memasang resleting dressnya dengan baik. Ini hari dimana ia akan diwisuda. Semuanya tampak sempurna kecuali tubuhnya yang sedikit berisi karena janin kesayangannya.
"Yosh aku akan segera berangkat"
Sakura turun dengan tampilan yang begitu sempurna. Ia datang menghampriri kakaknyang yang sedang menunggu dirinya di halaman rumah.
"Sasori nii" ujar sakura datang menghampiri dirinya.
Sakura tampak cantik dengan gaun merah yang menampilkan pundak mulus dan putih miliknya.
"Kau cantik sekali imotou" ujar sasori
"Terimakasih nii chan. Ayo berangkat" ujar sakura sembari memeluk lengan sang kakak
"Ayo... Nenek akan menyusul disana"
**********************************
Sakura sudah memakai baju toga wisudanya. Ia segera duduk di kursi tempat dimana mahasiswa yang akan diwisuda lainnya berkumpul. Satu persatu mahasiswa mulai maju setelah untuk diwisuda setelah sang rektor memberi pembukaan acara
"Uchiha sakura.."
Hati sakura tergorek kala marga uchiha yang masih melekat di namanya.
Apa aku bisa merubahnya?
Sakura segera berdiri dan segera berjalan menuju panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIGHT TEARS
Romancepernikahan kami bukanlah suatu kesalahan. kami menikah karena kami saling mencintai. bukankah begitu? atau hanya aku saja yang mencintai dirinya? pernikahan ini awalnya sangat membuatku bahagia.. sampai akhirnya kami memutuskan untuk berpisah "karen...