Sakura hendak meninggalkan sasuke, namun pria itu menahannya.
"Sakura..katakan padaku yang sesungguhnya. Apa dia anak kita?"
Mati matian wanita mencoba menahan air matanya agar tak jatuh di hadapan pria yang sangat ia benci.
"Sudah kukatakan bukan!" Pekik sakura
"Ah...baik aku paham. Kau berbohong. Aku sangat hapal tatapanmu ketika kau berbohong" ujar sasuke
"Jangan bicara seolah olah kau mengenalku dengan dalam"
"Memang. Karena aku suamimu"
Mata sakura terbuka lebar
"Mantan sasuke! Aku mantan istrimu dan aku sungguh cukup muak menyandang gelar itu! Yang kau bagikan kepadaku hanya luka dan kesengsaraan. Kau tidak pernah merasakannya karena kau tidak pernah mencintaiku" ujar sakura lalu melangkah pergi.
"Itu tidak benar!" Pekik sasuke.
Sakura menghentikan langkahnya tanpa berbalik menghandap sasuke.
"Tidak adapun satu hari kulalui tanpa merindukanmu. Aku... Menyesal akan apa yang aku lakukan kepadamu. Seandainya aku bisa memutar waktu dan kembali disaat dimana kita hidup bahagia. Aku mencintaimu sakura"
"Kau gila! Egois! Bajingan! Kau selalu seperti ini dan hanya memikirkan dirimu saja. Lebih baik kau pikirkan istrimu saat ini. Aku muak melihatmu"
Sakura melangkahkan kakinya kembali.
"Pergilah! Tapi kau harus ingat! Aku tidak akan menyerah pada kau dan anak kita!"
Meskipun tangannya sudah gatal ingin menampar mulut sasuke tapi sakura berusaha untuk menahannya. Ia lebih baik tak usah meladeni sasuke dan segala ucapan busuknya. Ia akan mempertahankan sarada untuk selalu berada disisinya.
"Anak kita? Cih.. menjijikkan" ujar sakura geram
***************
Sakura tidak bisa tidur. setelah beberapa jam menidurkan sarada, ia berjalan ke taman di mansion miliknya dan menyeruput kopi hangat sembari melihat bintang bintang yang bertaburan.
Ucapan sasuke terngiang ngiang di kepalanya. Apa pria itu akan merebut sarada darinya? Apa ia akan berpisah dengan sarada?
Memikirkannya saja membuat sakura kembali terisak. Betapa sulitnya tahun tahun yang ia jalani setelah perceraiannya dengan sasuke. Membesarkan sarada seorang diri tanpa seorang ayah. Syukurlah itachi selalu berada di sisinya untuk membantu dirinya dan sarada.
Akan tetapi semua seakan terbalaskan dengan senyuman sarada yang selalu ia berikan setiap harinya. Ia seperti merasa semua bebannya terangkat begitu melihat wajah hangat dan manis putri kesayangannya.
Drrrtt ..
Ponsel sakura berdering. Ia melihat nama mantan ibu mertuanya di layar ponselnya.
"Oh ibu ada apa?"
"Maaf karena ibu tidak tahu menahu akan kedatangan sasuke ke rumah"
"Ini bukan salah ibu. Ini hanya karena waktu saja yang tidak tepat mempertemukan kami"
"Tetap saja. Sasuke benar benar keterlaluan. Apa ia sudah mengetahui yang sebenarnya?"
Sakura menarik napasnya dalam dalam. Semua sudah terlambat. Sasuke mengetahui semua ini.
"Sakura? Apa dia sudah tahu??"
Sakura menahan isaknya. Rasanya tak sanggup menjawab pertanyaan dari mikoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIGHT TEARS
Romancepernikahan kami bukanlah suatu kesalahan. kami menikah karena kami saling mencintai. bukankah begitu? atau hanya aku saja yang mencintai dirinya? pernikahan ini awalnya sangat membuatku bahagia.. sampai akhirnya kami memutuskan untuk berpisah "karen...