5 tahun kemudian...
Seorang gadis cilik dengan rambut raven indahnya tengah asik menyantap sarapannya bersama keluarganya.
Sarada kini telah berusia 4 tahun. Buah hati sakura itu memiliki wajah yang ayu seperti ibunya. Meskipun ia tak hidup bersama ayah kandungnya, sarada tetap hidup bahagia karena cinta yang diberikan oleh ibunya dan pamannya itachi.
Itachi memang tidak tinggal satu rumah bersama sakura, akan tetapi ia selalu mengunjungi sakura untuk sarapan dan makan malam. Bahkan ia terkadang menginap di sana untuk menemani sarada.
Jauh dari keluarga bukan berarti membuat sakura kesepian. Berada di sini bersama sarada dan itachi sudah lebih dari cukup. Kakaknya dan neneknya sebulan sekali atau lebih mengunjungi mereka.
Kini kehidupan sakura sudah jauh lebih tenang.
"Mama...sarada mau coklat" ujar nya setelah menghabiskan sarapannya
"Sarada, mama kan sudah bilang tidak boleh memakan coklat terlalu banyak apalagi setelah sarapan" ujar sakura
"Tapi...sarada mau...sarada janji tidak akan makan banyak..." Ujarnya dengan mata puppy eyes yang membuatnya semakin menggemaskan
"Oh...no! Nanti siang akan mama berikan oke? Mama harus berangkat kerja dulu. Papa itachi akan disini menemanimu sampai nenek kurenai tiba"
"Tenang saja aku bisa disini berlama lama menemani tuan putriku" ujar itachi
"Baik terserah.. jangan nakal ya sara.. mama pergi dulu..."
Sarada terlihat masih cemberut setelah mamanya tak mengizinkannya memakan coklat yang lezat.
Itachi tersenyum kecil melihat tingkah sarada yang begitu menggemaskan. Ia mengambil sebungkus coklat di toples dan berjalan mendekati sarada.
"Papa itachi punya hadiah... Apa tuan putri masih ingin coklat?" Tanya itachi
Mata sarada berbinar binar menatap itachi.
"Mau...mau!!"
"Tapi cium papa itachi dulu oke?"
Sarada dengan cepat mengecup pipi kanan dan kiri milik itachi begitu juga dengan keningnya.
"Nah ini dia hadiahnya... Tapi sarada janji hari ini saja makan coklat di pagi harinya oke? Jangan bilang bilang mama nanti dia akan marah besar..."
"Tentu sarada tidak mau mengadu. Mama kalau marah berubah menjadi monster nanti papa itachi bisa mati"
Itachi tertawa mendengar perkataan sarada.
"Papa itachi nanti malam menginap tidak?"
"Tidak sayang, papa itachi harus pulang. Mama sakura bisa marah kalau papa itachi sering menginap disini"
Sarada sedikit kecewa ia sangat bisa berharap bisa tinggal bersama dengan papa itachinya. Karena itachi begitu menyayanginya dan selalu ada di sampingnya meskipun dia sangat sibuk.
Itachi sendiri pun juga begitu. Meskipun sarada bukanlah putrinya ia tetap menyayanginya bagaikan putrinya sendiri. Ia selalu ingin menjadi bagian dari kehidupan sakura dan sarada baik besok ataupun seterusnya.
************
Sakura sibuk mengecek dokumen pasiennya di ruang kerjanya. Begitu banyak dokumen yang harus diperiksa hari ini dan tentu saja itu membuatnya tak bisa kembali ke rumah pada saat istirahat makan siang.
Tok tok tok!
"Come in" ujar sakura
"Doctor haruno, Doctor kabuto asks you to meet him" ujar salah seorang perawat
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIGHT TEARS
Romancepernikahan kami bukanlah suatu kesalahan. kami menikah karena kami saling mencintai. bukankah begitu? atau hanya aku saja yang mencintai dirinya? pernikahan ini awalnya sangat membuatku bahagia.. sampai akhirnya kami memutuskan untuk berpisah "karen...