CHAPTER 15 : PELABUHAN HATI

1K 91 31
                                    

Itachi melepaskan ciumannya dan menatap sakura yang masih tampak terkejut.

Pria itu tersenyum tipis menatap tingkah imut sakura.

"Ka...kak..."

"Sstt... Tidak usah perlu berkata apapun. Aku hanya minta kau jangan berpura pura hal ini tidak terjadi. Aku tahu ini egois tapi.. aku tak mau kalah lagi dari sasuke."

Sakura meneguk liurnya dengan susah payahnya.

Itachi mengacak acak rambut sakura sembari tertawa kecil.

"Aku pergi dulu, tidurlah dengan nyenyak."

Itachi berjalan keluar meninggalkan sakura yang masih termenung dalam pikirannya yang kacau.

Apa yang baru saja itachi lakukan padanya benar benar membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

Apa itachi nii baru saja...?? Astaga!!! Apa yang sudah ia lakukan?? Mengapa aku diam saja saat dia melakukannya?? Kyaaa... Memalukan! Aku ini adalah adiknya. Tidak juga tapi.. akhh... Ini tetap gila.

*********************

Itachi berbaring di kasurnya sembari tersenyum lebar. Pikirannya masih terbayang bagaimana wajah polos sakura saat dirinya mengambil kesempatan untuk mencium bibir ranumnya. Itachi tak pernah menyangka hari ini akan tiba juga. Hari dimana ia bisa mencium bibir gadis yang sudah lama ia sukai.

Bibir sakura begitu manis dan terasa hangat saat ia menciumnya. Meskipun ia tidak tahu apakah sakura keberatan atas aksinya atau tidak, ia tetap tidak peduli dan sama sekali tidak merasa menyesal.

Untuk kali ini saja, ia ingin sedikit serakah terhadap perasaannya. Hanya untuk sakura, ia ingin mencoba bersaing melawan adiknya meskipun ia sedikit ragu bahwa sakura masih memiliki perasaan terhadap sasuke.

***************

Sakura kembali bekerja di rumah sakit hari ini setelah mengantar sakura ke sekolahnya. Ia tidak bisa tidur semalaman setelah mengingat apa yang ia dan itachi lakukan semalam.

Untuk menghilangkan pikiran anehnya, sakura mengerjakan pekerjaan rumah sakitnya hingga matahari kembali terbit di pagi hari.

Gadis cantik berambut merah muda itu memijat pelipisnya ketika merasa kepalanya terasa sangat pusing.

Sakura membuka laci meja kerjanya dan mengambil botol berisi vitamin untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Setelah itu ia kembali ke setumpuk dokumen rumah sakit yang harus ia selesaikan.

Tok tok tok

"Masuk" ucap sakura

Seorang suzune masuk ke dalam dengan membawa sebuah amplop yang berisi dokumen.

"Ada paket untukmu sakura" ujar suzune.

"Ahh terimakasih"

"Wajahmu pucat sakura? Kau baik baik saja? Belakangan ini kau selalu bekerja seperti orang gila. Kau harus mengambil cuti dan beristirahat untuk beberapa hari"

"Aku baik baik saja suzune, terimakasih"

"Oh...hidungmu"

Sakura merasa ada cairan yang jatuh dari hidung nya. Ia segera menyeka cairan tersebut dengan jarinya.

"Ahh kau mimisan, sudah kubilang kau harus beristirahat!" Ujar suzune kesal

Sakura hanya mengangguk kepalanya dan segera meraih tisu untuk menahan pendarahannya.

"Aku akan ke toilet sebentar" ujar sakura

***************

Mengambil cuti bukanlah hal yang buruk, tetapi itu akan membuatnya mengingat hal hal yang tidak ingin ia kenang.

STARLIGHT TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang