Bagian Delapan

1.1K 82 12
                                    

Jangan lupa tap tap komentar dan bintangnya.

Biar semakin semangat wkkkwk
Sori for typo
Enjoyken

😘

"Kalo uda besar, aku mau nikah sama akak Momo," ungkap Langit kepada Monalisa.

Mendengar itu, tawa Monalisa meledak. "Ih, kau nih. Belum lagi sunat. Dah cakap pasal kawin," ejek Monalisa yang langsung tergelak lagi.

"Abis akak Momo cantik. Baik pula. Aku suka sama kak Momo." kata Langit dengan sungguh-sungguh.

Monalisa menggelengkan kepalanya. "Ape apelah cakap budak nih." Monalisa tak menanggapi kesungguhan bocah laki-laki yang duduk di sebelahnya.

🌱🌱

Aku yakin itu Monalisa. Walaupun penampilannya sudah berubah. Tapi aku sangat yakin itu Monalisa. Tapi, kenapa dia berubah yah?

Langit beranjak dari sofanya. Ia mondar mandir memikirkan si Mona Monalisa itu.

Langit mengusap dahi sampai belakangan kepalanya.

Lagian yah, aku juga yakin. Pasti dia tuh masih kenal samaku. Gak mungkin dia lupa wajahku. Tapi, kenapa dia kayaknya menghindar . Padahal aku rindu. Ingin berbicara dan menanyakan kabarnya.

Langit kembali duduk di sofa. Ia mengusap dagunya dengan kasar. Ia masih sangat penasaran tentang Monalisa. Karena ia sangat sayang kepadanya.

Akhirnya ia mengambil ponsel dari sakunya. Ia membuka aplikasi whats app. Jempolnya segera mencari kontak atas nama Rega. Dengan cepat ia mengirim pesan kepada lelaki berambut keriting itu.

Langit :

Reg, lu ada nomor Momo?

Rega kiting :

Momo? 😕

Langit :

Monalisa

Rega kiting

Buat?

Langit :

Kerjaan

Rega kiting :

Yg bener? 😑

Langit :

Gue transfer gopek ke rekening lo

Rega kiting

08123455789
Ditunggu transferannya.

Langit langsung menelpon nomor yang baru dikirim Rega. Menunggu sesaat dengan jantung berdebar, akhirnya panggilan Langit tersambung dan diangkat.

"Assalamualaikum..." Langit memberikan salam.

"Waalaikumsalam,"

"Momo?"

Tut. Panggilan itu langsung terputus. Langit tak percaya dengan kelakuan Monalisa itu. Ia sedikit terluka mendapatkan perlakuan dari Monalisa yang baru dijumpai, setelah sekian lama tak ia temui.

Langit menghubungi Monalisa kembali. Langit berdecak kesal, karena nomor Monalisa tidak dapat dihubungi. Bolak balik ia menghubungi wanita itu, tapi tetap saja tak aktif nomornya.

Langit hampir membanting ponselnya karena geram.

"Mas?" tegur Cahaya yang mengejutkan Langit.

Langit menoleh. "Ya ada apa dek?"

Rumah TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang