"hikss... hiksss... hikssss...."
Nana masih menangis sekarang tapi bedanya dia ada di sebuah warung yang ada di dekat taman belakang sekolah,sebenarnya sih warung tempat mabal pelajaran para cowok tapi sekarang warungnya libur jadi dia bisa nangis sepuasnya kan sepi
Tau kan Nana dibawa ke warung sama siapa?
Iya Daniel
Tadi rencananya Daniel mau mengajak Nana pulang bareng tapi dia melihat Nana nangis ya jadi dia bawa Nana ke warung tempat dia nongkrong kalau bolos
"Kak... Hiksss...... gu.. guee huweee bundaaaaa hiksss.... hiksss"
"eh eh udah anjir nanti kalau ada orang lewat gue di sangka apa-apain lo gimana?aduh sini Kakak peluk ya"
Daniel langsung memeluk Nana,yang dipeluk hanya bisa menangis
"Kak"
"udah-udah gue gak akan nanya ko tenang aja" Daniel mengelus rambut Nana dengan lembut
"Kak"
"udah-udah"
"Kak Daniel"
"hm"
"Kak"
"kan gue bil.. Adawwww sakit perut gue"
"lo kok cubit perut gue sih Na?" iya Nana mencubit perut Daniel keras
"modus ya lo peluk-peluk gue?"tanya Nana dengan suara yang serak akibat menangis
"astagfirullah cogan dikatain modus
gue tuh cuma nenangin lo yang nangis udah hampir 1 jam lebih ya gu..Brukkk
"Makasih Kak Daniel"
Daniel cengo Nana memeluk Daniel erat
"eh ma.. makasih buat apa sih?" Daniel gugup tetapi tetap membalas pelukan Nana,kalau kata Daniel lumayan rezeki kagak boleh ditolak ini
"semuanya,lo selalu ada buat gue saat gue nangis gini tanpa tanya apa masalah gue,makasih" Nana langsung melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya
Daniel senyum
"apasih yang nggak buat lo"
"dih"
"gue tau gue ganteng"
"apasih lo,eh iya gue mau tanya sama lo"
"nanya apa?kenapa gue bisa genteng?dari lahir loh gue ganteng"
"bacot banget kakak kelas ini, seriusan ini"
"kalau mau serius ayo langsung ke KUA"
"bunuh orang dosa gak sih?"
"dosa lah bego, jangan ih gak boleh"
"anjir Daniel kamvret minta ditampol"
"iya mau ditampol pake bibir"
"eh anjir hahhaha mesum lo"
"alhamdulillah lo senyum lagi,gue seneng jadinya"
Dan untuk kesekian kalinya Daniel selalu menghibur Nana saat dia sedih
"kenapa sih hm?mau tanya apa?" tanya Daniel sambil mengelus rambut Nana
"salah gak sih kalau suka sama pacar orang?" tanya Nana,Daniel sedikit kaget tapi setelah itu dia tersenyum
"kenapa harus salah?perasaan itu gak bisa kita atur sendiri bukan?kita gak tau hati kita bakal cinta kesiapa,kita bakal nyaman ke siapa kan" Daniel duduk sambil memandang langit,laki-laki ini sekarang sedang menunjukan sisi dewasanya
Nana senyum melihat itu Daniel berkali-kali lipat lebih tampan
"lo pernah suka sama pacar orang?"tanya Nana kepada Daniel,dan Daniel tersenyum melihat ke arah Nana
"belum,gak tau kalau ntar sore" Daniel senyum lebih tepatnya tertawa setelah itu
"serius kak" Nana menatap kesal Daniel
"nggak"
"oh iya sekarang gue boleh nanya ke lo gak Na?" Daniel menatap Nana serius
"pacar orang itu.. Angga?"
Nana diam,Daniel diam cuma ada suara jangkrik, eh gak deh
Daniel diam menatap Nana,lalu Nana tersenyum
"perasaan gue jelas banget emang?" Daniel senyum
"tatap lo ke dia beda" kata Daniel sekarang dia menyenderkan punggungnya ke sederan kursi
"gue jahat ya?gue salah gak sih?" tanya Nana melihat ke arah Daniel
"apasih kok lo jahat,ko lo salah, udah ah jangan mikir gitu gue kan udah bilang dari tadi perasaan itu gak bisa kita atur sendiri" Daniel merangkul Nana sekarang dan menatap Nana
"gue mau moveon aja kak,lagian Angga gak suka sama gue katanya gue bukan tipe dia,gue cengeng gue kayak bocah" Nana hamir saja menangis lagi
"dih Angga mah bego,cewek kayak lo tuh gemesin baget tau gak" Daniel langsung senyum begitu pun Nana
"kak jangan gini,gue takut baper" kata Nana
"gak apa-apa berarti gue bantuin lo moveon dari Angga dong"
"eh"
"mau kan gue bantuin moveon?"
MAU
MAU MAPUS AJA DI TATAP KAK DANIEL SEDEKET INI
Bersambung
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU,PACAR ORANG!✔️
Novela JuvenilGue yang suka dia eh dianya pacaran sama yang lain Cover by Farahma