• KM Cafe, 3.42 pm
Tring!
Lonceng berbunyi menandakan ada pelanggan yang datang ke kafe tersebut.
Dengan ramah si pelayan menyapa seseorang yang baru datang dan langsung menuju ke meja pesanan itu.
"Selamat siang! Mau pesan apa?" Sapa Soobin.
Soobin yang tadinya sedang menulis catatan belanjaan mendongakkan kepalanya menatap si pelanggan perempuan.
"Red velvet cake, dan secangkir tuan Mingyu." Ucap gadis itu.
Sedangkan Soobin bingung dibuatnya. Ia tertawa sekilas setelah mendengar perkataan gadis tadi.
"Maaf, tapi kami tidak- tunggu aku tau wajahmu. Aah! Noona pacar Mingyu hyeongkan?"
"A plus untukmu. Mingyu ada kan?"
"Ada di dapur. Tunggu aku akan memanggilnya dulu, tapi.. red velvet cakenya jadikan?"
Gadis itu tersenyum kemudian mengangguk sekilas. Soobin kemudian beranjak ke dapur.
Setelah beberapa menit, Soobin kembali ke tempatnya sedangkan Mingyu menghampiri gadis yang berstatus sebagai kekasihnya itu.
"Hey kapan kau tiba di Korea?" Tanya lelaki itu sambil tersenyum senang sangat terlihat dari raut wajahnya.
Gadis itu ialah Tzuyu, kekasihnya.
"Minggu lalu. Maaf tidak mengabarimu. Aku terlalu sibuk sampai tidak menyentuh ponsel sama sekali." Ujar Tzuyu.
"Iya aku mengerti. Oya, ini Soobin adik angkatku yang ku ceritakan."
Tzuyu beralih menatap Soobin sambil tersenyum dan lelaki itu membalas senyuman Tzuyu.
"Aku Choi-"
"Heits! Kim Soobin. Kau itu sekarang adikku, jangan gunakan marga Choi lagi, kau ini!"
Soobin menggaruk tenguknya yang tidak gatal sambil menyengir. "Mianhae hyeong. Aku sudah terbiasa menggunakan marga itu jadi sulit untuk merubahnya."
Soobin menjadi salah satu anggota keluarga Mingyu ketika kecelakaan maut lima tahun lalu. Sebuah truk dan mobil keluarga Soobin, kabarnya semua keluarga Soobin meninggal kecuali Soobin.
Dan saat itu Kim Minho --ayah Mingyu-- yang mengasuh Soobin sebagai anaknya. Karena tidak ada salah seorang keluarga Soobin yang mencari keberadaan anak itu.
"Sudahlah Gyu. Soobin, mana pesananku?" Tzuyu mengalihkan pembicaraan.
"Ah iya, sebentar noona." Soobin kemudian berlari kecil ke dalam dapur.
Tzuyu kembali menatap Mingyu. "Aku bertemu Jungkook di kampus tadi Gyu."
"Anak itu kuliah? Dia bahkan tidak mengabariku, tau begitu kan aku juga kuliah tadi." Kesa Mingyu.
"Dia masih berhubungan dengan Yerim kan? Gyu, aku takut Jungkook jadi sasaran Yerim seperti laki-laki lain."
"Jungkook sudah cinta mati dengan gadis itu, kita susah untuk memisahkan mereka. Sudahlah cepat atau lambat dia pasti akan tau."
"Tapi, dia sahabatmu apa kau tidak bisa menolongnya?"
Mingyu menghela napasnya. "Aku sudah berusaha. Tapi kau tau sifatnya yang keras kepala itu kan?"
"Noona, ini kuenya." Ujar Soobin sambil menyodorkan sepiring red velvet cake.
"Iya, terima kasih."
Tzuyu tersenyum sekilas kepada Soobin sebelum kembali menatap Mingyu. "Ini waktu yang tepat untukmu memperlihatkan vidio tentang Yerim itu Gyu."
"Tapi--"
"Kau ingin sahabatmu selamat kan?"
Mingyu menimbang-nimbang ucapan Tzuyu kemudian menganggukkan kepalanya. "Baiklah."
○○○
Tap!
Tap!Jungkook menghentikan langkahnya. Membuat kepala Eunbi terbentur tubuh belakang lelaki Jeon itu.
"Aduh!" Gadis itu mempoutkan bibirnya kesal sambil mengusap-usap keningnya.
Jungkook berbalik. "Siapa yang menyuruhmu mengikutiku?!" Kesal Jungkook.
Eunbi melirik, "kalau pun bukan karna tugas aku tidak sudi melihat wajah jelekmu itu."
Menghela napas kasar, itulah respon Jungkook. Ia lantas mengacak rambutnya frustasi kemudian berteriak.
"Argh! Kenapa semua menganggap Yerim seperti itu! Padahal kan, padahal dia sudah berubah!"
Eunbi menggigit bibir bawahnya lalu melirik ke bawah menatap rerumputan sambil berucap, "mianhae Jung. Tapi.. Yerim itu belum berubah."
Jungkook menatap Eunbi tajam. "Sekarang kau membela mereka? Bukannya kau di pihakku?"
"Bukan begitu tapi.. Yerim memang bukan yang terbaik untukmu Jung.." ucap Eunbi dengan nada pelan.
"Karna aku tau sifat asli Yerim, dan aku juga tau perihal siapa jodohmu nanti. Sayangnya, aku hanya bisa memberitahukan tentang sifat Yerim.." gumam Eunbi dalam hati.
"Kau sama seperti mereka! Baiklah kita buktikan bahwa kalian salah, aku akan menelpon Yerim."
Jungkook mengeluarkan ponselnya dari saku celana lalu menelpon nomor Yerim.
Beberapa menit kemudian panggilan Jungkook diangkat, dan betapa terkejutnya ia ketika mendengar..
"Yeoboseo..?"
..suara bariton seorang pria dari sebrang sana. Apa mungkin Yerim punya simpanan?
to be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise
Short Storystart: december 2019 finish: mey 2020 Seperti Matahari, dia datang menjelang pagi dan akan menghilang ketika malam tiba. Best Rank; #1 - sinbgfriend [21/01/20] #42 - jungkookbts [08/02/20] #1 - hwangeunbi [20/02/20] #397 - shortstory [07/01/23] #2...