Jungkook memasuki rumahnya dengan wajah patah semangat. Harinya sangat kacau.
Awalnya ia menyambut pagi sangat penuh dengan kegembiraan dan semua itu berkat Eunbi.
Namun, entah kenapa semuanya menjadi amburadul ketika mengetahui kenyataan pahit tentang jati diri seorang Yerim .. kekasihnya sendiri.
Flashback>>>
"Ye-yerim.."
Jeno dan Yerim menghentikan kegiatan mereka. Dan dengan gerakan cepat Yerim memakai handuknya untuk membalut tubuh telanjangnya.
Sedangakan Jeno langsung memakai celananya.
Yerim berjalan menghampiri Jungkook dengan raut wajah ketakutan, cemas dan lain semacamnya yang sulit dijelaskan.
Tetapi Jungkook, Tzuyu dan Mingyu langsung berjalan pergi sebelum Yerim mencegah kepergian Jungkook.
"Jungkook tunggu!"
Lelaki bermarga Jeon itu menepis kuat tangan Yerim yang menahannya. Dapat ia lihat mata berair gadis tersebut.
"Jungkook-ah mianhae. Aku bersumpah, ini tidak-"
"Cukup! Sudah cukup. Kau tidak perlu menjelaskannya. Aku sudah melihat semuanya dan aku paham sekarang, tidak perlu penjelasan karna kau sudah membohongiku selama ini."
Jungkook memejamkan matanya menahan air mata yang rasanya ingin keluar.
"Jadi.. maksudmu kau ingin mengakhiri hubungan kita?" Tanya Yerim dengan bibir yang gemetar.
Jungkook menatap Yerim lalu mengangguk mantap. Ia sudah putuskan, bahwa hari ini mereka harus mengakhiri semuanya.
Air mata Yerim menetes membasahi kedua pipinya. Jungkook menghampiri Yerim lalu mengelap air mata Yerim.
"Jangan menangis. Ini memang waktunya untuk mengakhiri hubungan kita Yerim."
"..bukan itu Jungkook, bukan.. kalau aku putus denganmu bagaimana caraku hidup.. kau sumber penghidupanku.." gumam Yerim dalam hati.
Jungkook menepuk-nepuk sebelah bahu Yerim. "Aku pamit." ujarnya lalu meninggalkan Yerim.
Mereka bertiga pergi dari rumah Yerim.
Setibanya di mobil. Mingyu masuk duluan kedalam mobil sedangkan Jungkook dan Tzuyu belum masuk.
Tzuyu menatap Jungkook lalu memeluk lelaki itu sekilas. "Keputusanmu sudah benar. Sekarang kau hanya perlu melupakan Yerim dan menjalani hidupmu seperti biasanya."
Jungkook beralih menatap Tzuyu, mengangguk sekilas kemudian masuk kedalam mobil.
Flashback off <<<
"Appa, eomma. Bisa aku bicara sebentar?"
Junhyuk terkekeh mendengar ucapan Jungkook karena suara putranya terdengar serius.
"Kau ingin bicara perihal apa? Sini duduk bersama kami." ajak Junhyuk seraya menepuk-nepuk bangku kosong di tengahnya dan Kyungra.
"Tidak appa." tolak Jungkook.
"Ya sudah, apa yang ingin kau bicarakan anakku?" Kyungra buka bicara.
Jungkook menghela napasnya. Ini keputusan berat tapi.. ia sangat yakin akan keputusan yang ia ambil.
"..kau harus memilih antara kekasih atau keluargamu.."
Kata-kata Eunbi terngiang-ngiang dikepalanya. Sekarang waktunya memutuskan. Setelah di pikir-pikir ternyata ia lebih memilih keluarga.
Itu berarti..
"Aku bersedia bertunangan dengan Saeron. Keputusanku sudah bulat."
Junhyuk menyembur kopi yang dalam mulutnya, ia terkejut atas keputusan Jungkook. Begitupun dengan Kyungra yang kaget.
"Kau serius Jung?" tanya Kyungra.
"Iya eomma aku serius."
○○○
"Selamat Eunbi!"
Eunbi mendongak keatas menatap Eunbyul, kakak perempuannya di langit -kakak angkat.
"Ada apa eonni?"
"Aku dapat kabar dari ibu kepala, kau.. akan menjadi manusia seutuhnya. Selamat ya!"
Eunbyul memeluk Eunbi senang. Eunbi membalas pelukan itu, ia juga senang namun lain itu ia juga rasa sedih.
"Artinya.. besok aku tidak perlu mendatangi Jungkook. Tapi kenapa rasanya, aku kecewa? Bagaimana kalau nantinya aku menjadi manusia.. apa aku tidak akan bertemu Jungkook lagi?" batin Eunbi.
to be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise
Короткий рассказstart: december 2019 finish: mey 2020 Seperti Matahari, dia datang menjelang pagi dan akan menghilang ketika malam tiba. Best Rank; #1 - sinbgfriend [21/01/20] #42 - jungkookbts [08/02/20] #1 - hwangeunbi [20/02/20] #397 - shortstory [07/01/23] #2...