Ruang keluarga, disinilah Jungkook dan Saeron sekarang. Duduk di sofa sambil menonton sebuah kartun kesukaan Saeron.
Jungkook tersenyum menatap wajah bahagia Saeron, dalam hati ia bergumam. "Dulu, aku tersenyum karena melihat wajah Yerim.. tapi sekarang sepertinya aku harus melupakannya dan belajar mencintaimu, Saeron."
Akibat terbawa suasana tiba-tiba tangan Jungkook menyentuh pipi Saeron untuk pertama kalinya.
Lantas membuat Saeron terkejut dan menoleh, "a-ada apa Jungkook?" tanyanya gugup.
"Tidak ada."
Saeron menunduk, tapi tangan Jungkook memegang dagu Saeron lalu membuat mata mereka bertemu.
"Boleh.. aku menciummu?"
Saeron membelalakkan matanya. Ia tidak salah dengar kan? Lelaki Jeon ini ingin menciumnya ?
"Ki-kita tidak bisa melakukan hal itu Jung.."
"Kenapa? Bukannya sebentar lagi kita akan tunangan? Setelah itu pasti menikah bukan?"
Bulu kuduknya berdiri, Saeron merinding ketika mendengar suara Jungkook yang terdengar.. ugh menggoda.
"Tapi kan masih lama."
"Jadi kau tidak mau di cium?"
"Bukan begitu, hanya saja-"
"Ya sudah kalau begitu mari kita coba berciuman sebelum acara pertunangan nanti, bagaimana?"
Saeron tidak menanggapi ucapan Jungkook membuat lelaki itu merasa jika Saeron menerima permintaan.
Di dekatkanlah wajahnya dengan wajah Saeron, gadis itu memejamkan mata. Semakin dekat.. dekat sampai akhirnya..
"Aku tidak bisa!" teriaknya dalam hati lalu mendorong Jungkook kemudian beranjak dari sofa.
"Ma-maaf Jung, tapi kita tidak pantas melakukan hal itu. Kau.. ka-kau pasti akan menyesal." ujar Saeron.
"Melakukan apa Saeron?"
Mereka berdua terkejut mendengar suara Kyungra. Wanita tua itu menghampiri kedua makhluk berbeda jenis tersebut sambil memegang secangkir hot choco.
"Anu.. aku mengajaknya dinner tapi dia bilang begitu, padahal kan tidak apa-apa." bohong Jungkook.
Sedangkan Saeron hanya mengernyitkan dahi sebagai respon ucapan Jungkook.
Saeron menundukkan kepala. "I-iya. Menurutku tidak pantas saja melakukannya, karna aku bukan siapa-siapanya." sahut Saeron babibu.
Kyungra tersenyum kemudian memegang kedua bahu Saeron.
"Jangan begitu. Kau kan tunangan Jungkook, jadi kalau Jungkook mengajakmu seperti itu tidak usah sungkan, ya?"
Saeron hanya menanggapinya dengan anggukan dan senyuman manis.
"Oya, eomma baru beli parfum. Wanginya enak, bagaiaman menurutmu nak?" tanya Kyungra sambil mengulurkan tangannya yang ia seprot parfum pada Jungkook.
Jungkook menghirupnya sekilas. "Eum iya baunya soft. Cocok dengan eomma." pujinya.
"Benarkan? Saeron coba kau yang cium." Kyungra beralih kepada Saeron.
Dan saat Saeron menghirupnya perutnya serasa di kocok, ia ingin muntah rasanya.
"Huek-" ia menutup mulutnya sendiri.
Kyungra dan Jungkook kaget dibuatnya. "Kau tidak suka bau parfum ya?" tanya Kyungra.
Saeron menggeleng, lalu berlari menuju kamar mandi sebelum ia hendak mual lagi.
"Apa mungkin gadis itu.." batin Jungkook.
○○○
Saeron menatap pantulan dirinya di cermin, air matanya perlahan keluar.
Tangisannya pecah. Hidupnya kacau wajah bahagia yang selalu dilihat keluarga Jeon hanyalah topeng untuk menutup kesedihannya.
"Aku hamil, tapi tidak berani untuk mengatakannya pada Jungkook hiks. Aku takut appa dan eomma marah.."
Ia menghapus air matanya.
Ia malu terhadap keluarga Jeon. Kedua orang tua Jungkook menyambutnya dengan ikhlas dan senang, sedangkan dia dikirim disana dalam keadaan bohong.
Jika saja mereka tau tentang kehamilan Saeron mereka pasti akan sangat menyesal. Mungkin itu yang akan terjadi.
Padahal bukan Jungkook yang bersetubuh dengannya, tapi kedua orang tuanya menjodohkannya bersama Jungkook.
Karena..
Tepat seminggu lalu Saero mengatakan jika ia hamil, di hari itu juga kedua orang tua Jungkook datang melamar Saeron walau tanpa sepengetahuan Jungkook.
Ia di paksa menerima perjodohan itu karna harta berlimpah keluarga Jeon, sedangkan ayah dari anak yang di kandungan hanyalah orang sederhana.
Ayahnya mengancam akan menggugurkan kandungan Saeron apabila ia berani menolak.
Itulah sebabnya Saeron menerima perjodohan dan pura-pura bahwa ia mencintai Jungkook.
Padahal cintanya hanya untuk kekasihnya seorang, orang yang sudah menyetubuhinya, Shownu.
Saeron menghapus air matanya. "Shownu, aku harus mengabarinya tentang kehamilanku." monolognya.
Ia mengeluarkan ponselnya dari saku baju lalu menekan nomor Shownu dan menelpon lelaki itu.
"Halo, ini siapa?"
"Shownu. Ini aku Saeron pacarmu.."
"Pacar? Maaf sepertinya kau salah orang?"
"Apa maksudmu Shownu?"
"Kau hamil anak laki-laki lain kan? Teganya kau selingkuh Saeron. Aku tidak percaya dengan sikapmu selama ini yang ternyata hanyalah rekayasa, IYAKAN?!"
Air matanya kembali menetes membasahi kedua pipinya. Bibirnya gemetaran mendengar perkataan Shownu.
to be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise
Historia Cortastart: december 2019 finish: mey 2020 Seperti Matahari, dia datang menjelang pagi dan akan menghilang ketika malam tiba. Best Rank; #1 - sinbgfriend [21/01/20] #42 - jungkookbts [08/02/20] #1 - hwangeunbi [20/02/20] #397 - shortstory [07/01/23] #2...