• KM Cafe
"Apa? Haish, kalian ini! Ya sudah aku kesana."
Mingyu mematikan telponnya lalu memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
"Honey, aku titip kafe-ku sebentar ya. Aku harus ke kampus sekarang juga." ucapnya.
Tzuyu menganggukkan kepala sebagai respon dari ucapan kekasihnya tersebut.
Chup!
Sebuah kecupan manis mendatar sekilas tepat di bibir gadis bernama lengkap Chou Tzuyu itu.
"Hati-hati ya." pesan Tzuyu.
Mingyu tersenyum. Lantas, setelahnya ia beranjak pergi meninggalkan kafe.
"Noona." panggil Soobin membuat Tzuyu menoleh.
"Ya?"
Soobin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kemudian mengucapkan sesuatu.
"Kalau boleh tau.. apa hal-hal yang membuat seorang gadis senang?"
"Kau menyukai seseorang?"
"Sepertinya begitu." ungkap Soobin malu.
Tzuyu terkekeh. "Dia gadis yang seperti apa? Kapan kau bertemu dengannya? Dan, apa yang membuatmu jatuh cinta dengannya?"
"Tapi berjanjilah untuk tidak mengatakannya kepada Mingyu hyeong." bisik Soobin.
"Iya aku janji."
"Dia baik padaku, teman dekatku juga. Orangnya pendiam, dia juga pemalu, biasa dia selalu menunduk kalau aku memegang tangannya-"
Tzuyu kaget. "Diam-diam kau sering memegang tangan perempuan, Soobin?" Tzuyu pura-pura marah.
"Noona berjanjilah untuk tidak memberitahukannya pada Mingyu hyeong, ya? Aku mohon!"
"Haha, aku tidak akan melakukan itu. Lanjutkan."
Soobin menghela napas lalu tersenyum sambil membayangkan sesuatu. Wajah gadis itu mungkin ?
"-aku suka dengannya karna.. hanya aku satu-satunya laki-laki yang dekat dengannya. Kami juga punya kebiasaan yang sama."
"Ooh, lihatlah remaja ini. Sedang kasmaran rupaya, hahaha." goda Tzuyu membuat Soobin malu.
"Sebentar lagi ulang tahunnya, tapi aku bingung mau memberikan hadiah apa."
"Kenapa tidak kecupan manis di pipi? Mungkin selama bersamamu dia selalu menginginkan ciuman?"
"Noona pikir dia mau huh?"
"Siapa yang tau?"
Mereka berdua diam satu sama lain. Soobin sibuk memikirkan kado apa yang harus ia berikan, sedangkan Tzuyu membayangkan ketika Soobin benar-benar melakukan ucapannya tadi.
Tring!
Lonceng berbunyi. Ada yang membuka pintu kafe, berarti ada pelanggan.
Tzuyu menoleh ke arah pintu. Seorang gadis berparas cantik, dengan style sederhana namun terlihat anggun menghampiri kasir.
"Bisakah aku memesan satu ice cappucino?"
"Tentu saja. Ada lagi selain itu?" tanya Soobin.
"Apa ada waffel?"
"Tersedia berbagai macam makan minum dengan rasa manis, nona."
"Kalau begitu aku tambah waffel satu, toppingnya ice cream putih."
"Oke, di tunggu nona." ujar Soobin kemudian beranjak pergi ke dapur.
Tzuyu masih menatap gadis tersebut. Ia sangat penasaran dengan sosok gadis ini.
"Annyeong?" Tzuyu buka bicara.
Gadis itu menatap Tzuyu sambil tersenyum. "Annyeong." balasnya.
"Asal mana? Sepertinya bukan asli Seoul."
"Memang bukan, aku asal pulau Jeju. Tinggal di Seoul karna melanjutkan studyku."
Tzuyu ber'oh'ria. "Kuliah atau SMA?"
"Kuliah, Seoul University jurusan tata kecantikan semester empat, kau sendiri?"
"Jurusan kedokteran semester empat juga."
Gadis itu terlihat gembira. "Seoul University juga? Woah, aku tidak menyangka."
"Salam kenal ya aku harap kita bisa akrab kedepannya, aku Chou Tzuyu. Kau?"
"Aku.. Hwang Eunbi."
to be continued..

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise
Cerita Pendekstart: december 2019 finish: mey 2020 Seperti Matahari, dia datang menjelang pagi dan akan menghilang ketika malam tiba. Best Rank; #1 - sinbgfriend [21/01/20] #42 - jungkookbts [08/02/20] #1 - hwangeunbi [20/02/20] #397 - shortstory [07/01/23] #2...