"Sudah sana sarapan. Eommamu sejak pagi sudah masak, aku membantunya tadi."
Jungkook melototkan matanya. "Jinjja?! Kau membantunya? Dia sudah bisa melihatmu?"
"Aniya. Aku hanya membersihkan yang kotor setelah itu eommamu ketakutan karna tidak ada kotoran, padahal dia belum bersih-bersih, lalu dia memanggil appamu untuk menemaninya."
Jungkook tertawa kemudian beranjak dari kasur.
"Kau ini ada-ada saja Eunbi, kajja!" Lelaki itu menarik Eunbi, namun Eunbi segera menarik tangannya kembali.
"Jalan saja duluan. Tidak mungkin kau terus menggegam tanganku sampai meja makan, nanti orang tuamu berfikir kau gila."
"Ah benar juga."
Mereka berdua pun beranjak menuju meja makan. Setibanya di meja makan Jungkook dikejutkan dengan kehadiran Saeron.
"Jungkook duduklah disini." Ajak Saeron sambil menarik kursi makan dihadapan Junhyuk.
Jungkook pun berjalan ke kursi tersebut. Ia pikir duduk bersebelahan lebih baik ketimbang makan sambil duduk berhadapan dengan Saeron.
Sedangkan Eunbi mengekori Jungkook dan kini berdiri di belakang kursi Jungkook.
Saeron tersenyum. "Aku ambilkan nasi untukmu ya."
"Tidak. Aku bisa sendiri." Cegah Jungkook. Membuat Saeron tersenyum kikuk.
"Jung.. apa salah kalau Saeron mengambilkanmu makanan? Dia kan calon istrimu." Sahut Kyungra membuat Jungkook menatap eommanya.
"Kapan aku setuju dengan perjodohanku ini? Aku tidak pernah bilang 'iya' tentang perjodohan ini."
"Mau atau tidak. Kau harus menikahi Saeron, ini perintah dari harabeojimu."
"Menikah tanpa ada rasa cinta. Eomma pikir aku mau? Aku juga mau menikah karna rasa cinta seperti eomma dan appa."
"Tidak Jungkook kau--" ucapan Kyungra terpotong karena perkataan Saeron.
"Eomonim makan saja dulu." Ujarnya sambil tersenyum manis.
Kyungra menghela napasnya kasar lalu melanjutkan sarapannya.
Kini giliran Junhyuk yang buka bicara. "Seingat apa appa, appa pernah mendaftarkanmu di kampus, kenapa appa jarang melihatmu pergi kampus?"
"Masuk siang appa."
"Sebentar appa antar oke?"
"Untuk apa? Tidak perlu. Aku bawa mobil saja sendiri, lagipula aku harus menjem-"
Jungkook berhenti berbicara. Ia baru ingat semalam ia berkelahi dengan Yerim, tidak mungkin kan jika hari ini dia datang ke rumah Yerim, yang ada dia diusir.
"-iya appa antar saja. Aku malas bawa mobil." Sambung Jungkook.
Setelah itu mereka berempat memakan sarapan dengan tenang.
○○○
• Seoul University
Siang itu Junhyuk benar-benar mengantar putranya ke kampus. Sebenarnya ia mengantar Jungkook karna ada sesuatu yang harus ia bicarakan pada dosen Jungkook.
"Telpon appa kalau kau mau pulang. Kalau ada Mingyu numpang saja."
Jungkook mengangguk sekilas lalu keluar dari mobil, bersamaan dengan Eunbi.
Setelah itu mobil Junhyuk pergi melaju meninggalkan Jungkook bersama gadis tak kasat mata itu.
"Kenapa kau tidak bawa mobil sendiri dan menyelesaikan masalahmu dengan Yerim?" Tanya Eunbi.
"Tidak ada gunanya Eunbi. Aku tau sifat Yerim, setiap kami ada masalah, jangankan berbicara untuk bertemu denganku saja dia tidak mau."
Eunbi ber'oh'ria sambil mengangguk paham.
"Oya Eunbi, apa kau tidak bisa berubah menjadi manusia?"
"Bisa. Tapi aku masih menjalankan misi terakhirku setelah itu aku akan menjauh dari kehidupanmu dan aku akan hidup layaknya manusia pada umumnya."
"Benarkah?"
"Apa wajahku seperti pembohong?"
Jungkook tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"Entah kenapa tapi rasanya aku nyaman bersamamu Eunbi." Gumam Jungkook dalam hati.
to be continued..

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise
Storie brevistart: december 2019 finish: mey 2020 Seperti Matahari, dia datang menjelang pagi dan akan menghilang ketika malam tiba. Best Rank; #1 - sinbgfriend [21/01/20] #42 - jungkookbts [08/02/20] #1 - hwangeunbi [20/02/20] #397 - shortstory [07/01/23] #2...