Chap 5

15.1K 2.3K 202
                                    

Disclaimer : Seluruh dunia sihir milik 'J.K Rowling', jalan cerita milik 'cassisluna', aku cuma translator aja disini *sweet smile*
------------------------------------

"Aku pikir, kau memandangnya hanya pada sisi negatifnya saja Harry." Kata Ginny pada hari berikutnya saat mereka tengah berjalan beriringan di dekat danau hitam.

Harry memandang Ginny tidak suka sambil mengangkat tiga jarinya.

'Sudah tiga hari aku tidak bisa mengeluarkan suaraku!' Pikir Harry geram. 'Sangat mengherankan kenapa para proffesor belum juga mengeluarkan ku dari kelas mereka!'

"Oh, jangan berpikiran seperti itu Harry." Sahut Ginny tiba-tiba, menghilangkan pikiran apapun yang sudah memenuhi otak Harry.

"Aku hanya mencoba membantumu disini."

Harry membawa tiga jarinya lebih dekat pada wajah Ginny.

"Aku tau." Lanjut Ginny tidak peduli, sebelum berhenti dan berbalik menghadap Harry, berkacak pinggang dan menaikkan sebelah alisnya.

"Jadi. Ada kemajuan?"

Harry balas menaikkan sebelah alisnya kearah gadis berambut merah tersebut yang entah kenapa, membuat Ginny mendesah putus asa, dan terlihat sangat kecewa.

"Tidak ada?"

'Aku tidak tau kenapa kau terlihat kecewa. Seharusnya aku yang merasa kecewa padamu karena aku yang menjadi korban atas kejahilanmu! Aku sudah tiga hari tidak mengeluarkan suara! TIGA. HARI!' Geram Harry, tidak sadar jika ia mengucapkan semua kata-katanya walaupun tidak ada suara yang keluar.

Ginny mengabaikan lirikan tajam Harry dan mendesah sekali lagi.

"Aku tidak mengerti, kenapa kau tidak langsung saja datang menemui Malfoy dan menciumnya. Itu kan sangat mudah."

Harry memandang Ginny tidak percaya.

'Oh aku tidak tau, mungkin karena dia adalah Draco Malfoy? Dan mungkin saja dia membenciku?' Pikir Harry, namun kejadian tempo lalu tiba-tiba menghampirinya, dan Harry dengan cepat menggelengkan kepala untuk menghilangkannya.

'Baiklah, mungkin dia tidak membenciku, tapi aku yakin dia tidak akan siap kalau mantan musuhnya tiba-tiba datang menemuinya kemudian menciumnya begitu saja.'

Ginny kembali berjalan tidak peduli.

"Mungkin kau harus mencoba menariknya kedalam kelas ramuan yang kosong kemudian cium dia."

Harry membeku seketika.

'Hantu Snape akan mengangguku tanpa henti sampai hari kematianku!!'

"Slughorn pastinya tidak akan peduli."

'Aku tidak peduli dengan Slughorn, Ginny. Snape! Snape!'

"Intinya, yang berusaha aku katakan disini Harry, hanyalah kau juga pantas untuk bahagia." Ucap Ginny dengan nada sedih.

Ekspresi Harry melembut seketika, dia mendesah kemudian memeluk adik sahabatnya itu dengan erat.

'Aku tau.'

Ketika Harry melepaskan pelukannya, mata Ginny entah kenapa berbinar terang.

"Jadi kau akan melakukannya? Secepatnya, iya kan Harry?"

Tatapan kosong Harry membuat bahu Ginny merosot.

"Oh, ayolah Harry." Kata Ginny hampir terdengar seperti rengekan. "Kau seperti langsung berubah menjadi jamur ketakutan setiap kali berada di ruangan yang sama dengan Malfoy."

The Lip-Lock Jinx [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang