Chap 8

13.3K 2.3K 314
                                    

Disclaimer : Seluruh dunia sihir milik 'J.K Rowling', jalan cerita milik 'cassisluna', aku cuma translator aja disini *sweet smile*
-----------------------------------

Perpustakaan terlihat sepi. Terimakasih Merlin! Bahkan Madam Pince tidak ada ditempatnya karena waktu sarapan masih berlangsung di aula besar.

Harry dengan cepat turun dari sapu terbangnya, meletakkan sapu milik sekolah itu di salah satu sudut perpustakaan, kemudian pergi ke lorong buku dengan abjad 'J'.

Sebenarnya Harry tidak yakin ia akan menemukan sesuatu untuk melenyapkan kutukan ini. Tapi apa salahnya mencoba? Mungkin saja ada cara lain selain dua pilihan yang sudah Harry tau.

Pemuda bermata hijau itu mengambil lima buku pertama yang dia temukan di barisan 'buku kutukan', kemudian bergerak cepat mencari tempat duduk yang bisa ia gunakan sebagai tempat bersembunyi, hanya berjaga-jaga, mungkin saja para wanita itu mencarinya sampai kesin– ohfuckingmerlin'sbeard.

Shit.

Draco Malfoy sudah terlebih dahulu duduk ditempat duduk terdalam disamping jendela di perpustakaan.

Wajah aristokrat-nya terlihat sempurna dengan cahaya matahari yang menyinari wajah juga rambut pirangnya.

Terlihat sangat tidak adil.

Bagaimana bisa dia terlihat sangat sempurna padahal dia tidak melakukan apapun?!

Harry membeku ditempatnya, berat lima buku yang bukan main tebalnya mulai membuat tangannya sakit.

'Semua ini salah Ginny!!'

Sadar jika sejak tadi dirinya diperhatikan, Draco mengangkat wajahnya dan mengedip beberapa kali saat melihat lima tumpukan buku melayang dihadapannya.

Harry terkejut, dengan tergesa dia mengambil tongkatnya dan menghilangkam mantra tak kasat mata pada dirinya, kemudian tersenyum canggung.

Ekspresi terkejut yang sangat tipis terlihat beberapa detik di wajah Draco, disusul dengan ucapan singkat "Potter." Sebagai sambutan.

Harry tersadar dari lamunannya, kemudian mengangguk cepat, dibalas anggukan serta senyuman miring oleh Draco sebelum pemuda Slytherin itu kembali fokus pada bukunya.

Menelan ludah kasar, serta wajah yang mulai memerah, Harry dengan canggung mendekati meja tempat Draco duduk, kemudian duduk disampingnya.

Andai saja Draco tau penyebab dirinya tidak bisa berbicara...

Tidak, tidak. Tidak Harry. Ini semua salah Ginny, bukan Malfoy!

~/**\~

Keheningan menyelimuti mereka berdua. Hanya terdengar suara lembar kertas yang dibalik setiap beberapa menit sekali.

Harry bisa merasakan kecanggungan yang amat kuat, kemudian berpikir apakah hanya dirinya yang merasakannya? Karena Draco terlihat terbiasa dengan suasana seperti ini.

Tiba-tiba suara memekakkan telinga memecah suasana hening diantara mereka.

"HARRY!! AKU SUDAH MENGHABISKAN SELURUH HIDUP KU HANYA UNTUK MEMIKIRKANMU!"

Wajah Harry memerah, ia menggerang sebal dan menolak melihat ekspresi pemuda Malfoy walau sedetikpun.

Pemuda bermata hijau itu berdiri, mendekati jendela terdekat dan terkejut karena sekumpulan wanita dari seluruh asrama menyambutnya dibawah.

"Well." Suara Malfoy terdengar. "Sepertinya semua orang menginginkan potongan kecil dari penyelamat dunia sihir kita." Lanjutnya dengan tenang, salah satu sudut bibirnya terangkat, merasa terhibur.

The Lip-Lock Jinx [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang