Disclaimer : Seluruh dunia sihir milik 'J.K Rowling', jalan cerita milik 'cassisluna', aku cuma translator aja disini *sweet smile*
-----------------------------------"Harry." Panggil Hermione ditengah kelas Astronomi mereka hari itu.
Membuat Harry dan Ron saling memandang tanda bahaya. Karena jika Hermione mengabaikan kelas, itu berarti ada situasi genting yang terjadi.
"Mood mu terlihat selalu baik akhir-akhir ini." Lanjut gadis Gryffindor itu.
Harry memandangnya tanpa mengedip. Kemudian dengan ragu dia mengangguk.
Hermione menatap balik sahabatnya untuk waktu yang cukup lama dengan mata coklat bersinarnya, sebelum mengangguk dan memberikan Harry senyuman yang begitu manis.
"Bagus kalau begitu."
Lalu dia kembali fokus pada proffesor serta pelajarannya, dan tidak berbicara lagi sampai pelajaran berakhir.
Ketika Harry menatap Ron dengan ekspresi tercengang, pemuda berambut merah itu hanya mengedikkan bahunya seperti mencoba berkata 'oy, jangan menatapku dengan tatapan seperti itu.'
~/**\~
Ron hanya membawa makanan kekamar pada saat sarapan dan makan malam, jadi ketika waktu makan siang datang, Harry menemukan dirinya selalu terduduk didalam perpustakaan, dengan buku ramuan dihadapannya, mendengarkan suara nafas pelan dirinya dan Draco.
Singkatnya, Harry mencoba menikmati saat tenang sederhana yang ia miliki.
~/**\~
Waktu makan malam datang, seperti biasa, Harry membawa troli berisi makanan kedalam perpustakaan, tapi kali ini dengan tambahan essai ramuannya yang belum selesai.
Saat Harry memakan gigitan pertama treacle tartnya, Harry berpikir tentang Snape dan kemungkinan pria itu tertawa kencang didalam kuburnya karena Harry merasa sangat kesulitan di pelajaran ramuan tingkat tinggi.
Proffesor Slughorn adalah guru yang hebat, tapi terkadang ada beberapa saat dimana Harry tidak tau apa yang sedang dia bicarakan.
Harry membiarkan kepalanya jatuh keatas meja dengan dentuman pelan, essainya bahkan belum setengah selesai.
Dia pikir jika essainya satu atau dua inci lebih pendek dari seharusnya, Proffesor Slughorn mungkin akan tetap memberikan nilai yang bagus, tapi Hermione mungkin tidak akan suka jika ia sampai mendengarnya.
"Kau butuh bantuan?" Datang suara pelan dari sampingnya dimana membuat Harry terkejut.
Harry dengan terburu menegakkan posisi duduknya, mengedip beberapa kali kearah Draco yang memasang ekspresi datarnya.
"Jangan menatapku seperti itu, Potter." Ucap Draco. "Aku hanya menawarkan." Sambungnya sebelum kembali pada tugasnya sendiri.
Harry dengan cepat menyentuh pergelangan tangan Draco untuk mendapatkan kembali atensi pemuda pirang disampingnya.
Sangat lucu jika Harry boleh jujur, karena beberapa hari ini dia bersaing dengam buku untuk mendapat perhatian Draco.
Sekarang ketika Draco menatapnya lagi, Harry mengangguk semangat, matanya hampir terlihat seperti sedang memohon.
Draco menaikkan sebelah alisnya dengan angkuh, membuat Harry hampir berpikir pemuda itu akan menyindirnya, tapi ketika yang Draco lakukan adalah bergeser lebih dekat padanya, Harry pikir hatinya bisa meledak kapan saja.
~/**\~
Sembilan puluh satu senti essai mengenai ramuan dan tulisan O tercetak disana.*
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lip-Lock Jinx [Completed]
HumorSTORY : cassisluna COVER : red_rahl The Lip-Lock Jinx adalah kutukan yang akan menyebabkan suara si korban menghilang. Hanya ada 2 cara untuk mengembalikan suara si korban. Yang pertama, si pengutuk mengangkat kutukannya. Dan yang kedua, si korban m...