Chap 11

13.2K 2.3K 336
                                    

Disclaimer : Seluruh dunia sihir milik 'J.K Rowling', jalan cerita milik 'cassisluna', aku cuma translator aja disini *sweet smile*
-----------------------------------

Draco benar-benar menunggunya didepan lukisan Fat Lady. Pemuda pirang itu berdiri dengan kaku, wajahnya pucat dan dia terlihat seperti rela berada dimanapun selain disini. Tapi terserah, Harry bahkan tidak bisa menetralkan detak jantungnya sendiri.

"Kau terlihat menyeramkan, mate." Ulang suara Ron dikepalanya.

Harry berjalan mendekat dan merekahkan senyumanya, mencoba terlihat percaya diri.

Jika boleh jujur, Draco terlihat semakin memucat. Dia melihat kearah lain dengan gelisah, memasukkan tangan ke sakunya dan mengeluarkan tongkat.

'Tongkat lamanya.' Ucap Harry dalam hati.

Draco memandangnya binggung.

"Kau... Kau tidak ingin berbuat sesuatu?"

Harry mengedip, merasa dirinya sangat bodoh. Dia meninggalkan perkamennya dikamar bersama Ron, jadi dia tidak punya apapun untuk menulis. Dia hanya berharap wajah kebinggungannya terlihat jelas.

"Aku mengeluarkan tongkatku, Potter. Aku bisa mengutukmu kapan saja!" Lanjut Draco terdengar memaksa.

Harry semakin binggung. Dia tidak mengerti kenapa Draco menghampirinya, dan tingkah pemuda ini sangat jelas tidak membantunya sama sekali.

Kemudian Draco tertawa. Tawa kosong yang dimana membuat Harry bersumpah dia tidak mau mendengarnya lagi.

"Tentu saja, bodohnya aku." Ucapnya masih dengan tawa kecil. "Tentu saja! Kau pasti berpikir aku tidak bisa. Bagaimanapun, mana bisa aku mengalahkan Harry Potter yang hebat!" Sindirnya.

Tiba-tiba Harry menggengam pergelangan tangan Draco.

Draco tersentak dan mereka memandang mata satu sama lain selama beberapa menit, dengan Harry yang diam-diam memohon supaya Draco mengerti dengan apa yang berusaha ia katakan.

'Bukan itu maksudku.' Ucap Harry tanpa suara. Dia tetap mengenggam pergelangan Draco, tapi melonggarkannya sedikit sebelum berucap. 'Aku percaya padamu.'

Harry jujur. Dia sudah mempercayai Draco sejak kejadian di menara Astronomi, dan beberapa waktu lalu di Malfoy Manor, ketika pemuda pirang itu dipaksa untuk mengidentifikasi dirinya tapi dia tidak memberi tahu yang sebenarnya. Harry mempercayai Draco.

Draco menunduk, rasa bersalah mengerogoti dirinya tanpa ampun.

"Tongkat ku." Ucapnya pelan, dia melepaskan genggaman Harry dan meletakkan tongkatnya disana. "Ambil. Aku mungkin tidak bisa menyimpannya lagi."

Dengan itu Draco berbalik tanpa berbicara apapun.

~/**\~

Dibutuhkan beberapa detik bagi Harry untuk sadar apa yang baru saja terjadi. 'Apa maksudnya itu?' Tanyanya pada dirinya sendiri.

Harry sudah siap berlari mengejar Draco, sebelum tersadar kalau pemuda pirang yang dimaksud sudah tidak terlihat lagi dimanapun.

Berbalik dengan sedikit tergesa, Harry menulis password asramanya menggunakan tongkat didepan Fat Lady kemudian berlari secepat kakinya bisa kedalam kamar.

Ron dan Hermione masih disana, terlihat sedang berbicang serius, tapi Harry terus berlari melewati mereka, mengambil perkamen dan pena serta peta perampoknya, sebelum kembali berlari keluar asrama.

Ron dan Hermione hanya memandang sahabatnya dengan binggung tanpa mengeluarkan satu patah katapun.

~/**\~

The Lip-Lock Jinx [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang