Disclaimer : Seluruh dunia sihir milik 'J.K Rowling', jalan cerita milik 'cassisluna', aku cuma translator aja disini *sweet smile*
-----------------------------------Draco mulai membaca buku baru berjudul Ramuan, Mantra dan Kutukan : Peraturan dalam memikat. Ini bukan buku percintaan, okey?
Dia sudah duduk disana selama tiga jam dan belum juga bisa memahami tiga kalimat pertama di lembar pertama buku tersebut, tapi Draco tetap memfokuskan matanya pada buku, bukan pada rak buku dimana Harry biasa datang dengan senyuman dan troli berisi sarapannya.
Ada hari dimana Draco membiarkan dirinya berharap bisa terbiasa dengan ini semua. Dia juga berharap Harry bisa melakukan hal yang sama, yaitu tetap berkomunikasi seperti ini bahkan setelah kelulusan nanti. Kalau bisa lebih - tapi Draco tidak mau berharap terlalu tinggi.
Ini inti dari kehidupannya, bukan? Ayahnya selalu memberitahu tak habis-habis kalau dirinya ini bodoh karena masih saja ingin menjadi teman Harry Potter bahkan setelah pemuda itu menolak ajakan pertemanannya mentah-mentah di tahun pertama.
Sementara bibi Bellatrix selalu menghindari topik ini, dia lebih memilih menekan seluruh kuku jarinya di pergelangan Draco, dan berbisik menyuruhnya melupakan semua tentang Hogwarts dan jadilah anak baik.
Draco anak baik, namun itu semua berakhir saat dirinya menolak mengidentifikasi Harry di manornya tahun lalu.
Dunia sihir sudah mengecapnya sebagai golongan jahat. Dan setelah kejadian dimanor, para Pelahap Maut juka mengecapnya sebagai penghianat.
Draco menghembuskan nafas berat.
Draco pikir Harry merasa dunia sihir punya hutang budi padanya, atau dia tidak mau lagi bermain sebagai sang penyelamat dan menyelematkan orang tak berdosa dari perang.
Tapi Draco tidak peduli.
Sedikitpun.
Kemudian dengan tiba-tiba Harry duduk disampingnya.
Draco hampir menjatuhkan buku yang ia pegang, namun berhasil mengendalikan dirinya sebelum buku itu terjatuh, jikalau tidak, maka dapat dipastikan Madam Pince akan mengetahui tempat tersembunyi mereka.
Bahu Harry terlihat lemas, dan mata hijaunya menatap meja dengan khawatir.
Ini yang membuat Draco berpikir hari ini mungkin tidak akan seperti hari biasanya, disamping Harry yang tidak membawa treacle tart kesukaannya.
Draco tahu Harry pasti mengharapkan dirinya membicarakan kejadian kemarin malam. Dan dia ingin - tapi tidak sekarang.
Sekarang, Draco hanya ingin menghabiskan paginya dengan menatap Harry, karena pemuda itu, entah kenapa selalu terlihat lebih indah di pagi hari.
"Kau mengerikan, Potter." Ucap Draco datar, meletakkan bukunya diatas meja dan membuka asal bagian tengah buku menyamarkan fakta bahwa dirinya terhenti dibagian depan buku selama tiga jam.
"Tidak mengejutkan. Karena kau selalu terlihat mengerikan—"
Dan pikiran Draco tentang hari ini yang tidak akan seperti hari biasanya terjadi. Karena tiba-tiba Harry menghadapnya, matanya terlihat lebih hijau dari biasa dan Draco menyadari kalau oh—
Harry menciumnya.
Harry meletakkan bibirnya diatas bibir Draco, dan rasanya luar biasa! Dan lembut dan- dan hancur sudah pertahanan Draco.
Dia bahkan tidak sadar saat satu tetes air mata yang entah milik siapa terjatuh diatas bibir mereka sampai ia merasakan rasa asinnya, dan ini berhasil mengumpulkan seluruh tenaga dan rasa frustasi Draco.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lip-Lock Jinx [Completed]
HumorSTORY : cassisluna COVER : red_rahl The Lip-Lock Jinx adalah kutukan yang akan menyebabkan suara si korban menghilang. Hanya ada 2 cara untuk mengembalikan suara si korban. Yang pertama, si pengutuk mengangkat kutukannya. Dan yang kedua, si korban m...