"Udah pulang bang?" Tanya Casandra- Bunda Alfa. Alfa baru saja sampai dirumahnya dan mendaratkan bokongnya pada sofa diruang tamu. Sedikit dijelaskan bahwa Alfa adalah anak pertama dari pasangan Casandra Hedley Skyler dan Ramadhani Ardan Skyler. Alfa mempunyai seorang adik perempuan, namanya Jessie Einstenium Molibden umurnya baru menginjak 6 tahun dan sekarang baru kelas 1 SD.
Sifat Jessie dengan Alfa? Tentu saja berbeda. Alfa adalah orang yang cuek, sedangkan Jessie? Dia adalah gadis yang super cerewet dan manja tentunya.
"Kamu capek bang? Bunda udah buat Gulai kesukaan kamu loh, mau makan dulu?" Tanya Bundanya membuat mata Alfa berbinar.
"Mau makan bun" ucapnya pelan membuat senyum bundanya mengembang.
"Bunda ambilin ya, abang tunggu diruang makan dulu" ucap Casandra diangguki Alfa. Bundanya melangkahkan kakinya menuju dapur diikuti Alfa dibelakangnya yang masih menenteng tasnya dan memakai seragamnya. Hal itu membuat seseorang yang melihatnya risih, dengan cepat ia mendekati Alfa.
"Abang kok nggak ganti baju?" Tanya Jessie- adik Alfa.
"Ntar" jawab Alfa cuek.
"Ih giliran Jessie aja diomelin!" Balasnya sambil mencabikkan bibirnya.
"Abang lagi laper dek" Ucap Casandra yang datang dari arah dapur sambil menenteng piring.
"Ini bang" lanjut bundanya sambil meletakkan piring tersebut didepan Alfa.
"Makasih bunda" ucap Alfa sambil memperlihatkan senyumnya yang tipis. Jarang sekali Alfa tersenyum, hanya saat situasi hatinya yang senang saja.
"Sama-sama sayang, Eh Jessie mau makan juga?" Tanya bundanya kepada Jessie yang masih saja menekuk wajahnya.
"Jessie mau sama bunda aja" jawabnya manja lalu menghampiri bundanya dan langsung memeluknya.
"Bun" ucap Jessie dengan nada manjanya
"Iya kenapa sayang?" Tanya bundanya, sedangkan Alfa terus saja memperhatikan gerak- gerik Jessie yang sangat manja kepada bundanya.
"Ayah kapan pulang sih?" Jawab Jessie dengan bertanya kepada bundanya dengan wajah kesalnya.
"Minggu depan, emang kenapa sih?"
"Kan Jessie kangen ayah bun, ngga ada ayah dirumah sepi, ngga ada yang diajak main ih" jawab Jessie mencabikkan bibirnya membuat pipi tembemnya mengembang layaknya bakpau:v
"Dasar manja!" Bukan bundanya yang jawab tetapi Alfa yang sedari tadi memperhatikan keduanya bercakap.
"Ih abang diem! Siapa yang ngomong sama abang!" Kesel Jessie sambil menatap Alfa tak suka.
"Mulut mulut siapa?" Tanya Alfa
"Ya mulut abang lah" jawabnya
"Yaudah, mau lo ngomong sama siapa kek, gue berhak ngomong juga dong" jawab Alfa membuat Jessie semakin kesal saja. Kini bundanya hanya menyaksikan keduanya ribut, jarang-jarang Jessie ribut dengan Alfa. Tapi sekalinya ribut sampai membuat Jessie menangis.
"Au ah, tuh bun abang nakal, pokoknya Jessie gak mau lagi main sama abang!" Jawab Jessie sambil menatap tajam Alfa seperti menatap musuh saja:v
"Dih siapa lagi yang mau main sama anak manja kek lo"
"Bundaaa, abang nakal" rengek Jessie manja membuat Alfa menatapnya jijik.
"Udah-udah jangan ribut melulu, Alfa lanjutin makannya sayang" Tegur bundanya membuat Alfa melanjutkan makannya.
Setelah selesai, Alfa membawa piringnya menuju wastafel dan mencucinya sendiri. Cassandra yang melihat anaknya seperti itupun tersenyum, ia sangat bersyukur diberikan anak seperti Alfa.
●●●●
Waktu sudah menunjukkan pukul 06:50 dan Alfa sedang duduk diruang OSIS nya sambil membawa buku catatan Fisikanya karena pagi ini akan diadakan ulangan lisan. Sebenarnya Alfa tidak belajarpun pasti akan bisa menjawabnya. Bukannya Alfa sombong atau apa, tapi memang ia mempunyai kemampuan sekali membaca langsung nyangkol.
Bel berdering menandakan bahwa jam pelajaran akan segera dimulai, Alfa mulai melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Saat Alfa sedang menyusuri koridor, matanya tak sengaja melihat gadis itu lagi yang sedang berbincang kepada guru Biologinya. Guru itu terlihat marah entah kesalahan apalagi yang dibuat gadis itu.
"Bu! Ayolah pliiisss jas saya tadi kotor bu karena kakak saya tak sengaja menjatuhkannya dijalan. Emangnya ibu mau nilai saya jeblok? Enggak kan bu? Ayolah buu" rajuk Asya yang tak sengaja didengar oleh Alfa. Alfa yang tak peduli dengan itupun pergi menuju kelasnya.
"Kamu itu ya Asya! Tak henti-hentinya buat masalah! Sudah berapa kali kamu ngga bawa jas saat mau praktek hah!??" Tanya Bu Uci dengan nada kesalnya.
"Baru 5 kali sama ini kok bu" Jawab Asya enteng membuat kemarahan Bu Uci semakin menjadi.
"Apa kamu bilang??!! 5 kali kamu bilang baru?? Lihat teman-teman kamu yang lain! Selalu bawa jas saat praktek! Kali ini ga ibu maafkan, mau nilai kamu jeblok, kosong ataupun apa saya tidak peduli Asya! Kalau mau masuk, kamu harus pake jas!" Jelasnya
"Iiiihhh ibu, satu kali aja yah bu, yah yah yah,, janji deh ini yang terakhir" jawab Asya sambil mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf V
"Kamu harus pake! Ibu ga mau tau! Sana ibu mau masuk dulu!" Tolak bu Uci lalu meninggalkan Asya begitu saja.
"Ih dasar ibu kurcaci! Dibilangin jasnya kotor ish!, terus gue harus pinjem kesiapa coba?" Tanya Asya pada dirinya sendiri.
Asya mondar mandir tidak jelas didepan ruang lebnya sambil berfikir gimana caranya bisa mendapatkan jas putih itu.
Ting! Sepertinya Asya mempunyai ide, ia harus meminjam jas dikelas lain yang hari ini ada pelaharan bu Uci. Tapi, kelas mana yang hari ini ada jadwalnya bu Uci?
"Ah iya dimading kan ada jadwal pelajaran semua kelas" ucap Asya lalu berlari menuju mading yang tak jauh dari sana.
"Kelas XII IPA 4, XI IPA 1" gumunya
"Ah kelas 12 kan jauh dari sini, mending XI IPA 1 aja lah. Ah bodo amat, yang penting bisa ikut praktek gue" lanjutnya lalu melangkahkan kakinya menuju kelas XI IPA 1.Tok Tok Tok!
"Masuk!" Sahut orang disebrang sana. Asya membuka pintunya pelan sampai ia menemukan guru Fisika yang sedang berhadapan dengan dua murid yang sepertinya sedang ulangan lisan.
"Ada apa Asya?" Tanya guru itu yang sudah mengetahui Asya. Siapa yang tidak kenal dengan Asya? Si cewek biang onar.
"Dia cewek yang kemaren kan?" Batinn seseorang bertanya
"Emmm itu bu, saya mau pinjem jas leb, disinikan ada pelajarannya bu Uci kan ya nanti, pasti pada bawa dong" jelasnya.
"Kamu itu, niat sekolah ngga sih? Kalau mau praktek____" ucapan guru Fisika itupun terpotong karena Asya menyanggahnya terlebih dahulu
"Eh eh ibu, saya itu mau pinjem jas bukan mau diceramahin sama ibu loh, kalau mau ceramah nanti aja, soalnya mau praktek bu" jawab Asya memelas.
"Yasudah-yasudah Alfa tolong pinjemkan buat anak itu" jawabnya membuat Asya menatap Alfa kaget. Pasalnya ia tak memperhatikan kelas itu sedari tadi. Alfa yang kebetulan sedang majupun menghela nafasnya dan berjalan ke bangkunya intuk mengambil jas lebnya.
Menyusahkan! Batin Alfa.
Alfa menyerahkan jasnya ke Asya membuat Asya memekik kegirangan dalam hati.
"Harus dikembalikan setelah ini" ucapnya singkat membuat Asya menganggukkan kepalanya.
Sedari tadi ada orang yang menatap mereka tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlfAsya
Teen Fiction"Ma, Alfa hamilin anak orang" ucap Alfa membuat terkejut semua orang. "Kamu jangan bercanda bang! Ini gak lucu!" Ucap sang mama emosi. "Maafin Alfa" ucap Alfa seraya menunduk membuat sang mama menangis. "Kamu harus tanggung jawab!" Ucap Papah dengan...