••06••

306 16 0
                                    

"Aduh Tasya ini gimana dong, huuaaaa pasti bakalan dimarahin nih sama orangnya, ya Allah gimana dong ini ya Allah" Teriak Asya setelah jam prakteknya selesai.

"Lah emang ini jas lo dapet dari mana sih hah!" Tanya Tasya kesal karena sedari Asya masuk leb hanya senyum-senyum saja membuat satu kelas bingung.

"Ini tuh minjem dikelas sebelas Tasya yampun dimana dong?!" Rengek Asya membuat Tasya muak

"Au ah tinggal bilang maaf aja apa susahnya sih!"

"Lo ga tau sih ini jas milik siapa!!" Bentaknya kesal

"Lah daritadi gue nanya ini milik siapa lo bilang minjem kelas sebelas doang, ya ga tau gue orangnya siapa bego!"

"Ini tuh jas milik-"

"Asya! Tasya! Cepat masuk kelas!" Ucap salah satu guru yang akan melewati mereka. Mereka tersentak kaget

"Ya bu tanpa ibu suruh kita bakalan masuk ih!" Teriak Tasya kesal

"Heh dugong mending lo balikin jasnya sono! Biar gue izinin nanti kalo ada guru masuk" Perintah Tasya.

"Lo ga mau nemenin gue sya?" Tanya Asya

"Lo mau kita kena hukum lagi hah!!?" Bentaknya membuat Asya mencabikkan bibirnya dan setelah itu Tasya pergi ke kelasnya.

"Masih ada waktu 15 menit lagi alhamdulillah ya Allah, tapi mau diapain ni jas? Masa dicuci sih? Kan ga mungkin!" Gumumnya sambil memikirkan nasib jas Alfa.

"Ah bodo! Gue suruh abang aja buat anterin jas baru gue" lanjutnya.

●●●●●

Setelah 13 menit menunggu akhirnya abangnya datang juga sambil membawa jas lebnya yang baru, tak lupa dengan aroma vanila khas Asya menyeruk hidungnya.

"Lo lama banget sih bang!" Kesalnya karena janjinya 10 menit akan sampai tapi pada akhirnya lebih dari 10 menit.

"Bawel! Makasih kek udah dibawain! Malah ngomel!" Jawab abangnya tak kalah kesal.

"Yaudah abang berangkat kuliah dulu" pamit abangnya lalu Asya menyalami tangan abangnya itu. Walaupun Asya sedikit gesrek, ia takan lupa kewajibannya untuk menghormati orang yang lebih tua darinya.

"Hati-hati bang Sat!" Teriaknya membuat abangnya menahan kesal karena kebiasaan Asya yang memanggil dirinya Sat. Jadilah kalo digabungin dengan embel-embel bang jadi BangSat.

Sepeninggalan abangnya, Asya tetingat dengan Alfa. Buru-buru Asya berlari ke ruang leb dan benar saja Alfa sedang menunggunya didepan ruang leb.

"Ini jasnya ka Al sorry lama" ucap Asya sambil menyodorkan jas putih miliknya.

Alfa menyernyit heran jas putih itu berbau aroma vanila, bukan aroma parfum miliknya.

"Jas siapa?" Tanya Alfa membuat Asya menatap Alfa cemas.

"I-ini sebenarnya jas kaka kena cairan tadi, terus aku ganti sama jas aku. Masih baru kok beneran deh ngga ada kumannya terus wangi kok nih" jelas Asya sambil mencium jas putih miliknya.

Alfa bukannya merasa jijik memakai jas Asya, tapi parfumnya yang menunjukkan kalau itu parfum perempuan. Mau tak mau Alfa menerima jas dari Asya membuat Asya tersenyum.

"Gue terpaksa ambil jas lo" jawabnya.

"Emm ini biar gue cuci dulu, janji deh sampe bersih" ucap Asya.

"Terserah" jawab Alfa lalu masuk kedalam ruang lebnya. Dan Asya? Asya melompat- lompat kegirangan karena Alfa mau memakai jas miliknya walaupun terpaksa.

"Kamu lagi ngapain Asya?! Masuk kelas!" Perintah Bu Ai- Guru B. Indonesia yang tak sengaja melewati ruang leb.

"Eh ibu, ehehe iya bu, ini mau masuk kok" jawabnya sambil menunjukkan cengiran bodohnya.

●●●●●

"Asya!" Panggil Tasya sudah beberapa kali dan Asya tak bereaksi apapun, hanya senyum-senyum tak jelas sedari tadi. Dengan cepat Tasya mengentil hidungnya membuat Asya memekik kaget.


"Apa sih lo! Ganggu aja!" Ucap Asya sewot

"Dih lo lagi PMS bukan?"

"Menurut el?"

"Idih budek lo emang, dari tadi gue panggil lo, malah bengong sambil senyum- senyum kaya orang stress, terus cemberut trus senyum lagi, gila!"

"Diem deh lo! Gue cubit ntar ginjal lo!" Jawab Asya dengan tatapan kesalnya yang mengarah pada Tasya.

"Asya-ku cewek gila yang udah jadi sahabat gue yang terbaik sejagad raya, kalo ada apa-apa cerita aja jangan ditahan-tahan. Ngga baik tauu" cerocos Tasya membuat Asya jengah

"Au ah terang!" Ucap Asya lalu menelungkupkan wajahnya ke lipatan tangannya.

"Eh eh Sya mau denger cerita gue ngga?" Tanya Tasnya membuat Asya mengangkat wajahnya dengan malas.

"Apa?" Tanyanya.

"Lo tau ngga yang nyebarin gosip Alfa sama Flara pacaran?" Tanya Tasya

"Ya ngga lah dugong"

"Jadi, yang nyebarin gosip itu gue sya, keren kan gue. Sekali sebar langsung boom! kesebar luas" ucap Tasya membuat mata Asya melebar.

"Oohhh jadi lo yang nyebarin gos- hmmppt"  ucapan Asya terhenti karena Tasya membekap mulutnya

"Ngomongnya jangan keras-keras. Nanti gue kena amuk masa Toni goblok. Jangan keras-keras oke" ucap Asya penuh penekanan dan Asya hanya mengangguk saja.

"Gue sebel banget sama lo Tasya sumpah deh!"

"Gue tau lo cemburu karena ka Alfa sama ka Flara digosipin pacaran yakan?" Tanya Tasya

"Bukan itu janda!" Kesalnya

"Te-terus?"

"Gue tuh yang ditud-"

"Asyara!" Panggil seseorang membuat kemarahan Asya diurungkan sekarang. Dan bolehkah ia berteriak sekarang? Didepan pintu kelasnya sudah ada Alfa-pujaan hatinya sedang menatap kearahnya sekarang. Demi apapun Alfa memanggil namanya. Semua warga kelas Asya histeris menatap pangeran sekolah sedang berada didepan kelasnya dan ada hubungan apa Alfa dan Asya? Pikir mereka.

AlfAsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang