••11••

397 15 7
                                    

Budayakan vote!
Jangan jadi silent riders ya beb:*

"Abang! anterin Jessie pergi ke mini market yuk!" Teriak Jessie - Adik Alfa. Alfa yang sedang sibuk membaca bukunya menoleh melihat adiknya di ambang pintu yang terlihat menggemaskan.

"Sama bunda" jawabnya singkat lalu kembali berketut dengan bukunya lagi.

"Ih! Kata mama bunda Jessie perginya sama abang!"

Alfa berdecak, mau beli apa malem-malem begini ke mini market.
"Mau beli apa?" Tanyanya masih dengan mode sabar.

"Jessie mau beli cemilan bang! Kan cemilannya abis sama temen-temen abang tadi" ucapnya memelas membuat Alfa tidak tega.

Memang bener, tadi setelah mengantar Asya pulang, Kelvin dan Rean menghubungi Alfa kalau ia ada di depan rumah Alfa.

Pas ditanya mau ngapain eh mereka jawab khawatir karna Alfa bolos ngga ngajak-ngajak. Jadilah mereka remidial saat ada ulangan dadakan.

Mereka memang laknat, memanfaatkan Alfa menjadi ajang menconteknya.

"Yaudah, tunggu dibawah sana".

●●●●●

"Abang tunggu di mobil" ucap Alfa datar.

Jessie mendengus "Dih kan aku masih kecil bang".

"Waktu sama bunda minta hp bilangnya udah besar, cih!"

Jessie melirik abangnya sangar, tapi Alfa malah ingin membuat adeknya semakin kesal. Supaya kalo jalan tidak mau dengannya lagi.

"Itu beda ya bang! Abang sama aja mama bunda! Ngeselin!"

"Heh lu kalo manggil mama ya mama aja, bunda ya bunda aja, ngga usah dobel gitu" kesal Alfa karena adiknya selalu memanggil embel-embel bundanya dengan mama bunda.

"Terserah aku dong! Dah lah sini minta uang!" Ketusnya.

"Lu ngga bawa uang? Ngapain ngajak kesini sih pinter!"

"Kan ada abang yang bayarin" ucap Jessie dengan santainya membuat Alfa menghela nafas sabar.

Alfa menyodorkan 2 lembar uang seratus ribuan kepada Jessie membuat Jessie memekik kesenangan.

"Makasih abang" ucapnya, lalu pergi begitu saja meninggalkan Alfa.

●●●●●

"Oke aku tunggu disini bang sat". Ucap Asya membuat Satria tersenyum.

Tidak berangsur lama, senyum Satria luntur karena Asya mengadahkan tangannya.

Memang selalu ada bayaran dibalik nurutnya adiknya ini.

Lantas Satria memberikan selembar uang lima puluh ribuan kepada Asya.

"Loh kok cuma lima puluh ribu? Ini cuma bisa buat beli ice cream doang bang! Tambahin pokoknya!" Ucap Asya sembari berdecak pinggang.

"Ck! Abang ga bawa uang, itu aja nyelip dalem jaket". Elak Satria dihadiahi tatapan garang adiknya itu.

"Oke aku sumpahin uang yang ada didompet abang hilang dicuri aku semuanya nanti dirumah!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlfAsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang