••07••

292 16 0
                                    

"A-ada apa lo kesini kak?" Tanya Asya dengan keterjutannya.

Alfa menyodorkan jas putih milik Asya membuat semua orang terkejut. Mengapa jas lab Asya bisa ada di Alfa? Pikir mereka. Dan bagaimama Alfa mengenal cewek bar-bar seperti Asya?

"Makasih" ucapnya singkat lalu membalikkan badannya dan pergi meninggalkan banyak pertanyaan disana.

Jasnya kini berada ditangan Asya. Wangi khas Alfa meneruk indra penciuman milik Alfa membuat Asya menciumnya dalam-dalam. Ia berjanji tidak akan memakai jas bekas Alfa.

Bukan. Bukan karena jijik, tapi karena ini ada bau parfum Alfa. Dan ia tak mau ini hilang begitu saja. Asya gila!

"Gila gila! Ini bener-bener gila! Gimana bisa barang punya lo ada di Alfa?! Lo hutang cerita sama gue!" Ucap Tasya yang masih terkejut dengan kejadian barusan.

Sedangkan Asya masih nampak berfikir gimana Alfa mengenalnya tadi.

Asyara?

"Bagaimana dia bisa ta-" Asya langsung melebarkan matanya. Ya memang di jas lab tersebut ada nama Asyara Dwisya L.

"Alfa sialan!" Batinnya berteriak.

●●●●●

Setelah mendapat banyak serbuan dari teman kelasnya menegenai hubunagnnya dengan Alfa akhirnya kini Asya bisa terbebas dari orang-orang itu. Dengan ditemani segelas es teh Asya duduk sendirian di kantin.

Tasya? Jangan ditanya lagi, pasti sedang ngapel sama pacarnya,Sigit namanya. Ganteng sih, tapi masih gantengan Alfa kalau dibandingkan.

"Hai" sapa seseorang yang tidak ia kenal. Asya mendongak mendapati seorang cowo yang tidak ia kenal. Karena pasalnya Asya jarang sekali pergi ke kantin, seminggu paling hanya 2 kali saja karena waktu istirahatnya ia gunakan untuk tidur.

"Boleh duduk disini gak?" Tanyanya lagi sambil memamerkan senyumnya.

"Duduk tinggal duduk" jawab Asya jutek. Lalu cowok tersebut menggeser kursinya untuk duduk berhadapan dengan Asya.

"Emm, btw nama lo Asya kan?" Asya mendongak sambil menaikkan satu alisnya. Bagaimana ia bisa tahu namanya? Pikirnya.

"Kenapa?" Tanya Asya dengan sedikit cuek. Inilah sifatnya, walaupun terkenal dengan cewek bar-bar ia tak terlalu menanggapi cowok disekitarnya.

"Bener ya kata orang, lo itu jutek banget kalo sama cowok,bukan mukanya doang yang keliatan jutek" ucapnya.

"Muka gue emang kek gini dari lahir" jawab Asya santai.

"Oh iya deh, tapi tetep cantik kok. Btw nama gue Alex Bagaskara" Dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipitnya, Alex mengulurkan tangannya. Asya yang tidak mengenalnya merasa aneh dengan sifat sok kenalnya. Tetapi karena ia menghargai perasaan seseorang Asya menerima uluran tangannya.

"Lo udah tau gue, so gue gak usah memperkanalkan diri. Hmm maaf gue gak kenal sama lo" ucap Asya to the point.

"Makanya gue ngajak kenalan biar lo kenal gue". Balas Alex santai, dan Asya melepaskan jabat tangannya dengan Alex.

"Lo kelas berapa?" Tanya Asya tanpa ekspresi.

"Lo tanya gue?" Asya menatap Alex heran. Memangnya ia tanya kenapa siapa kalau bukan dirinya?

AlfAsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang