Sebulan kemudian Jeongyeon pergi keluar negeri karena ada suatu urusan penting.
Selama satu bulan ini tidak terjadi apa-apa.
Namun seminggu kemudian mereka di kejutkan dengan kematian Chaeyoung dan Sana yang berada di dalam gudang.
Mereka mati dengan mata melotot, badan yang penuh tusukan dan darah yang berlumuran di sekujur tubuh, kaki Chaeyoung yang terpotong dan tangan Sana yang terpotong pula.
Momo meneteskan air matanya, ia terjatuh karena kaki nya bergemetaran tak menyangka hal ini akan terjadi kembali dalam hidup keluarga nya.
Tzuyu menjadi pingsan, orang yang ia sangat sayangi sudah mati.
Jeongyeon yang mendengar kabar dari Mina lewat telepon langsung terkejut bukan main.
"Siapa lagi pembunuh nya hah?" Ucap Jeongyeon yang telah mematikan ponselnya berbicara sendirian sambil terisak-isak menahan tangisnya.
Rose datang bersama Lisa mereka sangat terkejut terutama Rose sahabat Chaeyoung terdekat sekaligus sepupu.
"Kenapa bisa begini???!" Teriak Rose sangat kencang, ia meneteskan air mata yang jatuh ke pipi mayat Chaeyoung yang tengah terbaring.
"Kayaknya mereka bertengkar satu sama lain" Ucap Lisa pelan namun terdengar oleh mereka semua.
"Mungkin, tapi karena apa?" Tanya Momo, ia menghapus air matanya yang terus menetes.
"Gak tau, mending kita kubur aja, undang para warga supaya mau ngelayat disini. Kalian semua bantuin mandiin mayat"-Mina.
Momo, Mina, Rose, Lisa menganggukkan kepala.
Tzuyu? Masih pingsan.
Mereka pun memberitahu warga, dan menjadi geger.
"Irene, apakah benar Sana dan Chaeyoung sudah meninggal?" Tanya Jisoo lewat telepon.
"Apa??? Kenapa mereka gak kabarin ke gw?"-Irene.
"Mana gw tau, gw aja dapet kabar dari orang-orang satu perumahannya. Kalo mau kesana bareng gw ya, gw numpang sama lu, rumah gw kan lewat arah jalannya" Pinta Jisoo.
"Ya"
Tzuyu terbangun dari pingsannya, ia melihat gudang yang sudah tidak ada siapapun termasuk mayat kedua kakaknya.
"Uh, kok mayatnya ilang, b-bau amis darah.. Gw trauma berat" Tzuyu menangis sambil berlari dari Tkp.
"JEONGYYEON, Lu kok gak bisa ngurus hidup adek-adek lu dan keluarga lu dengan benar!!!" Teriak Irene, sampai terdengar ke seluruh penjuru ruangan.
Tzuyu yang mendengar hal itu langsung kaget banget.
"K-k-kak Irene?"-Tzuyu
"Mana Jeongyeon?"-Irene
"Dia kan pergi keluar negeri seminggu yang lalu. Kak Irene kan udah tau"
"Oh iya, gw lupa" Irene menepuk jidatnya.
"Tzuyu lu ikut ke rumah gue, lu tinggal sama gw aja!"
"Loh kenapa kak?"
"Gw takut lu kenapa-napa, sekarang ini cuma lu doang yang gw percaya dari keluarga Park Jinyoung" Irene menarik Tzuyu keluar dari rumah.
Sinb yang melihatnya dari tadi diam, ia pun bertanya "Loh mau kemana kak?"
"Gw mau pulang bawa Tzuyu supaya dia aman"
"Jadi kakak gak jadi ngelayat?"
"Gak, bosen gw ngelayat terus!" Irene menjadi kesal, ia merasa tidak ingin lagi menginjakkan kaki nya dirumah itu.
"Tapi..." Kata-kata Sinb terhenti karena Irene sudah menaiki mobil bersama Tzuyu.
Jisoo yang berada di samping Sinb langsung lari ngejar Irene.
"Irene tunggu, jangan pergi, entar gw pulang sama siapa?"
Namun na'as mobil Irene melaju cepat.
Jisoo hanya tertunduk nyesek, gak tau mau pulang sama siapa. Akhirnya dia balik lagi kerumah keluarga Park Jinyoung.
Setelah Irene sampai dirumah, ia jadi semakin kesal dengan adik-adiknya yang tidak pernah berberes.
Mereka semua baru bangun tidur dan langsung main hp.
"Eh anjiiir, lo orang ini bukannya bersih-bersih malah main hp!!!" Irene menjadi marah kepada 4 adik kandungnya itu.
"Eh iya, iya" cuma Yeri yang mau bersih-bersih karena dia yang paling muda jadi punya tenaga paling banyak dibandingkan kakak2nya yang udah pada tua.
"Loh Tzuyu? Mau nginep di sini ya" Tanya Seulgi.
"Ya"
"Eh Tzu, hati-hati sama Seulgi ya?" bisik Wendy.
"Emang kenapa?"
"Gpp gw bercanda doang, Awokawokwkwkwk" Wendy tertawa terbahak-bahak.
Seulgi langsung menarik rambut Wendy yang pendek itu. Yang ditarik merasa kesakitan.
"Aduh mak Irene tolong gw!" Teriak Wendy.
Irene langsung menepis tangan Seulgi.
"Maka nya Wendy lu jangan banyak bercanda, lagian juga gw tuh bukan mak lu tapi kakak lu"-Irene.
"Yeuuuu, siapa juga yang bilang mak?"
"Lu ngomong tadi anj-" kata-kata Irene terpotong.
"Kak, Sana sama Chaeyoung meninggal ya?" Tanya Joy.
"Ya, kok lu tau"-Irene.
"Gw dikabarin sama Sinb, katanya kakak harus balik lagi kesana, dan kita juga harus ngelayat"-Joy.
"Gw gak mau, kalian berempat aja sono!"
"Kenapaaaa????"-Yeri.
"Bacoooot, pergi sono makan ayam gratis, biar gw gak perlu masak lagi"
Seulgi, Joy, Wendy, Yeri berlari keluar dari rumah ingin menuju rumah sepupu nya.
Seulgi berhenti lari. Ia membalikkan badan nya.
"Kak, lu mau gw bawain daging gak?""Mau lah tolol!"
"Daging mayat?"
"Anjiiiirrr gak mau, lu kira gw kanibal apa?"
"Hehe bercanda, kalo mau daging ayam ya kesonolah sendiri ngapain nitip-nitip"-Seulgi.
Irene mengambil iPhone nya ingin melemparkan ke arah Seulgi.
"Ampuuun kak, jangan di lempar sayang ip nya nanti rusak, mending buat gw aja"
"Anjiiing!!!"
"Emang di sini ada anjing?" Tanya Tzuyu polos.
"Gak ada"-Irene
TBC
👇Jangan lupa vote dan komen 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
pembunuhan berantai | twice
Mystery / Thriller"di antara kita adalah pembunuhnya!! ini bahaya!!" Ft. Blackpink, Redvelvet, GFriend © B L 0 0 D Y N A I L