[11]

1.9K 310 23
                                    

Malam hari, cuaca sangat mendung.
Jisoo memakan burgernya sambil menonton televisi sendirian.

Seketika hp Jisoo berdering.
Jisoo mengangkat telepon dari Momo.

"Ada apa Mo?" Tanya Jisoo lewat telepon sambil memakan burgernya.

"Gw bakal di penjara satu tahuuun Jis!!!" Teriak Momo lewat telepon.

Jisoo langsung keselek karena kaget.

"APA???!!! Serius lu!!!?" Tanya Jisoo sangat heboh.

"Ya, katanya mereka bakal selidiki kematian-matian saudara-saudara gw, dan mereka bakal cari tau siapa saja pelaku nya, tapi sementara waktu gw di penjara satu tahun"

"Kenapa lu harus di penjara dulu?" Tanya Jisoo.

"Entah, tapi katanya kalo tetap gak ada pelaku lain yang di temukan, gw bakal di hukum mati!!" Ucap Momo sambil meneteskan air matanya di kantor polisi.

"Terus gimana dong?" Tanya Jisoo bingung, kini kepalanya pusing karena mikirim Momo.

"Bukti, cuma bukti yang bisa ngebantu gw"-Momo.

"Yaudah gw bakal cari bukti ya, gw bakal berusaha"

"Ya, makasih Jis" Momo mematikan ponselnya, ia tak menyangka bahwa saat dia susah hanya sahabat kecilnya yang menolong dirinya, kini Momo merasa lega walau dia harus menanggung kesalahannya sendiri dan kesalahan saudaranya pula.




















Di rumah Gfriend.

Semua member Gfriend sedang duduk sambil menonton tv dan bermain hp.

Di rumah mereka sangatlah hening.
"Gimana ya keadaannya Momo?" Tanya Sinb membuyarkan aktivitas para saudara-saudara kandungnya.

"Sinb! Lu kenapa sih nanya-nanya soal Momo? Jelas-jelas dia itu pembunuh, ngapain mikirin seorang pembunuh!!" Ucap Sowon kesal pada sang adik.

"Tapi kan dia itu sepupu kita, kita harus mikirin dia juga"-Sinb.

"Tapi belum tentu dia mikirin kita kan?" Tanya Yuju ikut-ikutan membela ucapan Sowon.

"Ya juga, tapi kalo gw ada di posisi Momo gw bakal sedih banget dan penuh penyesalan. Di tambah lagi kalian yang akan membenci nya, pasti dia sangat sedih, gw cuma mau kalian perhatian dikit sama dia"

"Perhatian gimana?"

"Kita jenguk ke rumah sakit"-Sinb.

'Eh dah, member Gfriend ketinggalan kabar' -Author

Setelah Sinb bicara, hp nya pun berbunyi.

"Telepon dari siapa?" Tanya Sowon kepo.

Sinb langsung mengecek hp nya, dan melihat kalau Jisoo yang menelponnya.

"Jisoo" Jawab Sinb kepada Sowon.

"Oh yaudah angkat aja"-Sowon.

"Ada apa Jis?" Tanya Sinb lewat telepon.

"Momo bakal di penjara!"-Jisoo

"HAH??? Serius lu?!" Tanya Sinb yang kini sangat terkejut.

"Ya, kata nya kalo pelaku nya gak ketemu berarti Momo pelakunya dan dia bakal di hukum mati!"

"Apa? Terus kapan dia akan di hukum mati?"

"Kalo Udah setahun di penjara"

"Yaudah gw bakal ke kantor polisi, gw gak terima kalo dia di hukum mati! Seenggak nya di penjara aja.

"Ya" Jisoo langsung menutup telponnya.

"Apa yang terjadi!!!" Tanya semua saudara kandungnya yang tidak mendengar percakapan Jisoo kepada Momo.

"Kalo gw jelasin nanti lama. Naik ke mobil gih, ntar gw ceritain di mobil aja"-Sinb.

"Emang mau kemana?" Tanya Eunha.

"Kantor polisi"




















Seulgi datang ke rumah dengan raut wajah kesal.

Ia melempar tas nya dan terkena ke Joy.

"Anjiirrr, apa-apaan lu Seul?" Tanya Joy dengan wajah yang sangat marah.

"Eh maap gw gak sengaja"

"Apa? Lu bilang gak sengaja?"

"Ya, lu tuli ya? Tadi kan gw udah ngomong"

"Bodoamat" Joy langsung melempar tas nya Seulgi ke wajah sang pemilik.

"JOY!!" Pekik Seulgi.

"Gw cuma balas dendam" Joy pun langsung kabur ke dalam kamarnya.

"Lu kenapa Seul?" Tanya Irene yang baru saja dari pasar.

"Gw di pecat" Ucap Seulgi.

"Lah kok?" Tanya Irene bingung, kenapa bisa adiknya tiba-tiba di pecat? Kan aneh.

"Gara-gara waktu itu gw di sogok duit 500 juta dari Momo"

"Maksudnya???" Irene bingung, ia kalo mikir lodingnya lama.

"Sini gw jelasin" Seulgi menepuk tempat duduk yang ia duduki di sebelah nya, bermaksud menyuruh Irene duduk di sampingnya.

Seulgi menjelaskan sesuatu dengan wajah yang sangat serius.




















TBC

Aku mau kasih tau nih, jadi di chapter selanjutnya akan banyak penjelasan atas kematian-kematian yang sangat belum di ketahui siapa pun.

Kemungkinan kalo kalian langsung baca dari chapter 12 sampai selanjutnya, kalian kagak ngerti kalau gak baca dari awal.

👇Jangan lupa vote dan komen ya😊

pembunuhan berantai | twiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang