8

4.1K 805 259
                                    

Tengah malam tiba, akhirnya jam kembali menunjukkan pukul 00:57.

Jari-jari kurus itu bergerak, nafasnya berderu semakin cepat seiring detak jantungnya yang juga semakin cepat.

Tiba-tiba pintu perlahan terbuka, menampilkan seseorang berpakaian serba hitam dengan masker yang menutupi wajahnya disana. Kemudian ditutup kembali pintu kamar rawat tersebut.

Mata gelapnya menatap lekat pria dihadapannya yang masih terbaring lemah namun sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kesadaran.

Ia mengukir seringaian beriringan dengan tangannya yang berada di udara sembari memegang sebilah pisau.





Cklek


Tangannya terhenti lalu menurunkan kembali pisau yang ia genggam.

"Woi, siapa lo?!"

Seorang lelaki lain dengan baju biru gelap tiba-tiba datang dan langsung meneriaki orang misterius itu.

Pria serba hitam itu langsung kabur lewat jendela. Tak masalah kamar itu ada di lantai tiga, ia masih bisa loncat dari atap ke atap dengan lihai.

Si baju biru gelap yang melihatnya langsung lari ke luar jendela. Ternyata orang misterius itu sudah ada di halaman depan rumah sakit.

Dengan alis berkerut, si baju biru gelap terus berusaha mengenali orang itu. Sampai akhirnya pria misterius itu membalikkan tubuhnya, dan saat itu tatapan mereka bertemu.














"Donghyun"






• • • • •






"Minkyu ilang!"

"Minkyu gak ada di rumah sakit"

"Kamar nya kosong dan berantakan"

"Gak ada konfirmasi dari dokter kalau minkyu udah izin pulang. Bahkan dokter juga belum ngizinin dia buat pulang"




Telepon dari hangyul pagi ini sukses membuat semuanya panik. Mereka takut minkyu kenapa-napa. Apalagi kondisi minkyu belum sembuh total, lebih tepatnya dia baru sadar kemarin.

Rasanya mereka ingin langsung pergi ke rumah sakit sekarang. Tapi sialnya, guru sudah masuk ke kelas mereka.

Wonjin menjambak rambutnya sendiri dengan erat, dia takut. Dia gak mau lagi kehilangan sahabatnya.

Wonjin ingin nangis, tapi dia tahan. Dia gak boleh nangis sekarang, nanti pelakunya makin senang melihat yang lain cemas.

Wonjin kemudian mengirim pesan di grup yang tentu saja beranggotakan mereka saja.




Wonjin : pulang skolah kumpul d parkiran, kita cari minkyu.




Setelah mengirim pesan, wonjin menyimpan ponselnya di saku. Lalu menghela nafas, semoga minkyu gak kenapa-napa.

Disisi lain, seseorang yang baru saja membaca pesan itu terkekeh sinis.

"Wonjin.. wonjin.. kayaknya lo udah gak sabar untuk mati"

Kemudian dia mengunci layar ponselnya lalu menidurkan kepalanya di atas meja dan berusaha tidur.














Di jam istirahat, banyak siswa yang berhamburan menuju kantin. Termasuk junho yang sekarang berjalan sendirian menuju tempat pengisian perut.

Tapi saat sedang berjalan, junho dikejutkan oleh seseorang yang menarik tangannya. Junho ditarik sampai berbalik badan menghadap si pelaku penarikan.

"Kak minkyu ilang"

Junho terkejut saat eunsang bilang begitu, tapi ia menyembunyikan ekspresi terkejut nya dengan wajah datar.

"Pulang sekolah kita kumpul, kita cari kak minkyu" kata eunsang

Tapi junho cuma diam.

"Kak minkyu dalam bahaya, kita harus gerak cepat buat nolongin dia sebelum terlambat"





"Maaf gue gak bisa"

"Kenapa?"

"Gue gak mau ketemu mereka dulu" jawab junho tanpa menatap eunsang

Eunsang diam, gak paham kenapa junho jawab begitu.

"Ketemu sama gue mau lo"   kata eunsang, membuat junho mengerjapkan matanya, lalu jalan lagi melewati eunsang begitu saja.

Eunsang mendengus, lalu menahan lengan junho lagi.

"Pokoknya lo harus ikut, kak minkyu temen kita. Emang lo gak khawatir?"

Junho bingung mau jawab apa. Bilang gak khawatir, tapi dia beneran khawatir. Bilang khawatir, nanti dia dipaksa ikut padahal dia beneran gak mau ketemu temen-temen nya dulu.

"Gue..."

"Alahk bacot! Pokoknya ikut lo chajun. Gak usah drama lagi nyet"

"Kok lo ngegas sih?!" Tanya junho tak terima

"Ngomong lagi gue tonjok lo"

Junho bungkam, padahal junho tau kalau eunsang gak akan benar-benar menonjok nya. Eunsang kan gak jago tonjok-tonjokan.






















Dan nyatanya, junho gak ikut kumpul saat pulang sekolah tiba. Dia langsung pulang ke rumah sebelum ada yang lihat dia meninggalkan area sekolah.

"Kak yohan!"

Yohan yang lagi melamun diatas motornya, menoleh ke seorang gadis yang memanggilnya. Gadis dengan ciri khasnya yang selalu menggunakan cincin berbentuk sayap, gadis itu temen sekelasnya yunseong sekaligus gebetan yunseong. Kim chaewon. Cie.

"Kak, gue mau nanya"

"Apa?"

"Minkyu sakit apa? Kenapa dia gak sekolah mulu? Banyak program sekolah yang ditunda gara-gara dia selalu gak hadir di rapat osis"

Yohan cuma diam, masa iya dia bilang kalau minkyu ilang? Nanti malah rusuh satu sekolahan kalau tau ketua osis mereka menghilang.




"Lo gak perlu tau" ujar yohan akhirnya membuat chaewon bingung

"Lo salah udah kepo urusan ini. Maaf, lo beneran harus hati-hati"

Chaewon mengerutkan alisnya, bingung.

"Atau.. lo harus siap-siap"

"Hah??"










01:50  | Produce X 101✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang