12

3.6K 783 337
                                    

"Lee unsang!"

Eunsang terperanjat sampai menutup matanya. Suara donghyun tiba-tiba terdengar meneriakinya tepat disamping kedua telinganya.

Saat eunsang membuka mata kembali, yohan sudah tidak ada disana.

Dia yakin kalau dia gak lagi mimpi saat ini. Donghyun baru aja meneriakinya dan beberapa saat yang lalu dia yakin kalau dia melihat yohan berdiri disana.

"Donghyun kalo ada yang mau lo sampein, tolong bilang baik baik sama gue!" Teriak eunsang, perasaannya sudah kalut

Ia takut, gelisah, dan bingung dalam waktu yang sama.

"Gue harus cepet kabarin yang lain"

Tangan gemetarnya merogoh saku untuk mencari ponselnya. Namun ponselnya justru terjatuh karena telinganya kembali mendengar teriakan donghyun.

"Pergi!"

Eunsang mengerutkan keningnya, gak peduli ia langsung meraih ponselnya dan menyimpannya disaku celana.

Gak jadi mengabari yang lain, ia justru celingukan gak jelas.

"Gue harus bawa donghyun pergi dari sini. Dia harus dimakamkan dengan layak"

Eunsang hendak menyentuh mayat donghyun, tapi gak jadi karena ngeri. Apalagi mayatnya sangat bau, belum lagi banyak belatung dimayatnya.

Dan pada akhirnya dia memutuskan untuk menelpon temannya yang lain, yang memungkinkan untuk bisa menolongnya saat ini juga.

Saat malam sudah mulai datang dan kegelapan mulai menguasai hari.

Ddrrtttt drrrtttt

Eunsang mengerutkan keningnya.

Kenapa kaya ada ponsel lain yang bergetar didekatnya?

Jantungnya berpacu lebih kencang saat mengetahui sumber suara getaran itu ada di belakang tubuhnya.

Eunsang meremat ponselnya kuat dan perlahan menjauhkan tangannya dari telinganya.

Tubuhnya menegang kala sesuatu yang tajam dan dingin menyentuh punggungnya.



Eunsang meringis, lalu ia tersenyum miris.

"Ternyata bener, pelakunya salah satu diantara kita. Dan gue gak nyangka pelakunya itu lo"

Perlahan tapi pasti, eunsang merasakan punggungnya yang perih dan seragam belakangnya jadi basah.

"Hehe ketauan juga ya akhirnya"

"Kenapa lo lakuin ini?"  Tanya eunsang lirih

Orang dibelakangnya terkekeh, "kepo banget. Udah gak sabar mati kayaknya lo"

"Kenapa lo lakuin ini? Kenapa lo jahat?" Tanya eunsang yang gak ada habisnya, mewakili perasaan kecewanya

"Bacot banget. Gue kasih pilihan deh biar seru hehe"

Eunsang menelan ludahnya kasar, "apa?"

"Mati sekarang juga, atau mati nya ntaran?"

"Goblok atau apasih?!"

"Nah kan bacot!"

"Akh!"  Eunsang meringis saat punggungnya semakin ditusuk pisau




"Nanti! Biarin gue hidup!" Pekik eunsang sambil meringis

Orang dibelakangnya terkekeh, "oke kalo lo milih begitu. Siapin aja fisik lo-"

"-sampai ajal ngejemput lo"

"Uhuk!"    Darah kental keluar dari mulut eunsang, ia terbatuk saat pisau itu menusuk perutnya

"Say goodbye to world, lee eunsang!"




















01:48

From : 08100000000
Send a picture
Jangan cari eunsang ya. Eunsang nya gue jagain kok hehe


Wonjin yang baru saja kembali dari toilet di tengah malamnya langsung terkejut. Sekarang nyawa eunsang dalam bahaya.

Setelah donghyun yang hilang, kenapa sekarang eunsang juga ikut diincar? Batin wonjin resah.

Wonjin beneran takut dan marah sekarang, di foto tersebut tubuh eunsang sudah banyak darah dengan kondisi yang gak sadarkan diri.

Ddrtttt ddrtttt

Atensi wonjin kembali tertuju pada ponselnya. Lalu ia langsung lemas setelah membaca pesan yang baru saja masuk barusan.

From : 08100000000
Send a picture
Oh iya, gak usah repot-repot nyari.  donghyun udah tenang di alam sana:)

• • • • •

Pagi hari pun datang.

Di depan halaman rumah wonjin, minhee menyimpan ponselnya di saku celana. Ia baru membaca sebuah pesan dari nomor yang gak diketahui mengiriminya foto donghyun yang udah gak bernyawa.

Dengan wajah datar minhee kembali berjalan sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana, hendak menuju rumah wonjin.

"Akhirnya mati juga"


























Di lain tempat, wonjin mengepalkan tangannya dan langsung menggedor pintu dihadapannya dengan kuat.

"Cha junho, keluar lo brengsek!"

Saat wonjin lagi mengatur nafasnya, pintu pun terbuka menunjukkan junho yang perlahan keluar dari kediamannya.

"Lo sembunyiin mereka dimana bangsat?!"  Tanya wonjin langsung menarik kerah baju junho, matanya bahkan sudah merah

Wonjin bersorak dalam hati saat melihat wajah junho yang terlihat kaget.

"Ketauan lo, cha junho"

Prangg!!

Mereka berdua langsung diam saat mendengar suara beling pecah dari dalam rumah junho.

"Akh!"  Wonjin meringis saat junho menghempasnya sampai membentur tembok

Wonjin segera berdiri saat junho hendak masuk ke dalam rumahnya lagi. Dan terjadilah adegan dimana mereka saling mendorong pintu bak sinetron india --gak. Yakali.

Saat wonjin udah hampir berhasil membuka pintu rumah junho, tiba-tiba wonjin kembali terdorong sampai mundur.

Ya, karena junho mendorong dengan bantuan bahunya yang lebar itu.

"Sial! Buka pintunya bangsat!" Teriak wonjin sambil menendang pintu rumah junho

"Bacot kau monyet!"

Wonjin makin geram saat dengar sahutan junho dari dalam sana.



PRANGG!!


Jendela rumah junho dilempar batu oleh wonjin. Yang ada didalam sana pun sangat terkejut dengan tindakan wonjin

Saat wonjin berhasil masuk, ia benar-benar terkejut.














"Minkyu!!!"




























Kira-kira pelakunya siapa?

01:50  | Produce X 101✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang