16

3.4K 760 248
                                    

Bau tanah yang dibasahi hujan tercium harum di hidung lelaki itu.

Menikmati waktu yang ada, sambil mengingat semua kejadian yang telah berlalu.

Sudah ke berapa kalinya ia kehilangan sahabatnya. Empat, sudah empat sahabatnya yang terbunuh.

Ah, sepertinya akan ada korban baru.

Buktinya, sekarang ia mendapat panggilan lagi. Panggilan apa lagi kalau dari nomor misterius jika bukan untuk korban selanjutnya?





Ia segera meraih kunci motornya, dan memakai jaket kulit hitamnya.

Menerobos derasnya hujan, hanya demi kesenangan nya.





"Tunggu gue, kawan"    seringainya
































Rumah tua yang tak terpakai, ia sudah sampai ditempat itu.

Ia melewati setiap ruangan gelap yang ada disana menuju satu satunya ruangan yang bercahaya redup.

Bau busuk tidak mengusik dirinya, ia terus melangkah dan tidak sengaja menginjak salah satu mayat yang ada disana.

Ia menoleh sebentar, tersenyum miris melihat mayat yang barusan ia injak.

Geum Donghyun. Tubuh yang sudah tidak utuh membuat lelaki itu terkekeh dan kembali melanjutkan langkahnya.







Krieettt



"Tumben cepet"   sahut seseorang yang memanggilnya lewat telepon tadi

Lelaki itu mengangkat bahunya acuh, kemudian berjongkok dihadapan korban selanjutnya itu.

Korbannya bahkan sudah babak belur, penuh dengan luka sayat dan darah kering juga darah yang baru keluar dari tubuhnya.


"Kak.. tolong gue.."

Lelaki itu mendengus, kemudian menendang wajah orang dihadapannya. Jijik sekali melihat wajah memelas seperti itu.

Tak hanya itu, ia kembali menarik rambut orang dihadapannya agar menatap matanya.

"Tolong tolong! Enak banget lo udah nusuk punggung gue sekarang minta tolong"
























"Yohan"

Yohan menoleh, "ngomong"

"Harusnya lo udah mati, gue yang nyuruh eunsang buat bunuh lo karena dia milih mati ntaran. Tapi dianya malah bunuh kelinci lo, bukan lo nya"

"Goblok"


Kim Yohan.

Salah satu orang dibalik semua kejadian selama ini, yang membuat berkurangnya para kesebelasan sahabat.

Yohan menghempaskan kepala eunsang yang ia tarik rambutnya sampai membentur lantai.

"Lo mau gue mati?"    Tanya yohan dingin

Orang yang ditanya hanya mengangkat bahunya.

"Menurut lo?"

Yohan terkekeh sinis, "dasar licik"













































"Wonjin"   sahut wanita berumur namun masih cantik

Wonjin hanya berdeham, sambil memandang keluar jendela memperhatikan hujan yang turun.

01:50  | Produce X 101✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang