21

3.5K 702 303
                                    

"akhh!!"






"Kak minkyu!!"

Dongwook melemparkan pisaunya dan tertancap di perut minkyu.

Junho segera menghampiri minkyu yang terlihat kesakitan namun tetap dalam ekspresi datarnya. Bahkan meski dirinya terluka, minkyu tetap tidak sadarkan diri karena sedang dikendalikan.

"Kak minkyu, gue mohon cepet sadar dan kita pergi dari sini!"     ujar junho sambil melepas pisau yang menancap di perut minkyu

Dongwook tersenyum miring, "minkyu"

Junho langsung menengok pada dongwook, namun saat kembali menatap kedepannya minkyu sedang mengangkat tangannya yang memegang celurit. Hendak menusuk junho yang ada didepannya.

Rupanya suara dongwook menjadi sebuah instruksi untuk minkyu.

Detik selanjutnya junho terbelalak.

Tubuhnya langsung ambruk saat minkyu menusuk punggungnya dua kali.

Dan dongwook tertawa bahagia.



Dongwook berjongkok dihadapan junho yang masih sadar dan sedang merintih kesakitan.

Dongwook tersenyum miring, "masih hidup"    ujarnya kemudian mengantongi bola mata yang sejak tadi ia genggam ke dalam saku celananya

Kemudian ia membalikkan tubuh junho menjadi terlentang, lalu ia mengambil sebuah palu yang berada tak jauh darinya.

Ia kembali mendekati junho kemudian menginjak lutut junho dengan salah satu kakinya.

"Palu gue pengen nyium lutut lo katanya"




"K-kak yunseong.. jangan kalah sama dia, gue mohon..."   lirih junho, air matanya sudah menetes

Dongwook berdecak, "lo emang orang yang paling susah buat gue bunuh karena lo temen yunseong sejak kecil"

"Gue selalu gagal gara-gara insting yunseong yang kuat biar gue gak nyakitin lo, ck nyusahin"    lanjutnya

Tapi sesaat kemudian dongwook menyeringai, "tapi kan sekarang yunseong lagi tidur"



"Sekarang, bersiaplah cha junho"  seringainya

Dan junho hanya diam dengan penuh rasa takut, tenaganya sudah habis sekarang. Ia pasrah.

Palu besar itu diangkat tinggi-tinggi, mata junho memburam semakin gelap.


"AGGHHH!!"


Palu itu berhasil mendarat tepat diatas lutut kanan junho.

Bunyi seperti sesuatu yang patah terdengar.  Rasanya benar-benar sakit, lutut kaki kanannya patah.

Junho menangis, saking sakitnya kesadarannya tidak jadi hilang.



Tess



Setetes air mata jatuh.

"J-junho, p-pergi.."

Junho mengernyit, menatap dongwook dihadapannya yang terdiam dengan kepala yang tertunduk.

Perlahan kepalanya terangkat. Air mata junho kembali mengalir, ia yakin saat ini yunseong sudah kembali.

Mata yunseong tak lagi segelap tadi. Dengan air mata yang menetes dari mata yunseong. Ia menangis.

"Gue mohon, p-pergi.."

Mata junho memerah, bibirnya melengkung kebawah, "kak yunseong!!"   teriaknya terharu




01:50  | Produce X 101✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang