"Jadi, kau tak ingat kejadian semalam?" Tanyanya.
Aku mengangguk pelan, dia mengacak rambutnya gusar, sepertinya dia sedang frustasi.
"Dimana rumahmu. Akan ku antar" dia berdiri lalu mengambil Jasnya.
"tak perlu, aku akan pulang sendiri-"
"Pulang sendiri?! Kau tak tahu dimana ini?! Aish" umpatnya.
"BAGAIMANA AKU BISA TAU?! KAU INI BODOH YA!! KAU BAHKAN TAK MEMPERKENALKAN DIRI ATAU MEEMBERITAHUKU INI DI MANA!! KAU BERTANYA SEMAUMU TANPA MENJAWAB PERTANYAANKU!! MENYEBALKAN!!" Umpatku Frustasi, Orang di depanku ini memang seharusnya ku bentak sejak awal, dia terus menanyaiku seperti detektif, sedangkan dia sama sekali tak menjawab pertanyaanku.
"Oh. Maaf. Aku lupa" dia kembali duduk, dan dengan tak tahu malunya dia tersenyum ramah padaku."Perkenalkan Namaku Jay. Aku seorang...pelajar biasa. Kita di istana saat ini, kebetulan ayahku seorang perdana menteri" celotehnya, hanya satu hal yang bisa ku dengar?! Ini di Istana?!! Istana?!!
Istana!! Tempat raja Sirius tinggal?!
"Nona. Bisa beritahu siapa orang tuamu, aku akan mengantarmu" lanjutya.
"Aku putri Yun- ah bukan. Aku keponakan Airin...ehmm bagaimana ya caranya menjelaskan. Airin.."
"Oh. Bibi Airin, tenang aku mengenalnya" Jay lalu menarik tanganku, dan tiba tiba kami sampai. Iya sampai, sampai di depan rumahku. Ini bukan portal atau sejenisnya, Maya apalagi ini.
"Oh. Jay? Youjung? Kalian?" kebetulan sekali Jaemin keluar dari rumah.
*****
"Jay. Terimakasih sudah mengantarkan Youjung. Lainkali berkunjunglah lebih lama" Ucap manis Jaemin ketika si Jay itu akan pulang. Siapa sangka, jika Si Jay itu ternyata ketua perwakilan dari Maya High School, aku bahkan tak pernah melihatnya di sekolah, dia juga tak mengenaliku, padahal kita sering bertemu di pelatihan pedang, oh benarjuga, dia hanya mengenal Youjung si penuh perban, bukan aku.
"Jaemin. Apa Jay seterkenal itu?"
Jaemin menoleh malas ke aku, dia menghirup menafas dalam dalam "Dia itu kebanggan Sirius, dia kebanggan kerajaan dan dia juga sangat baik. Semua orang menyukainya, dia penuh kasih sayang dan humoris, selain itu dia jiga akrab denganku. Kau saja yang selalu bermain dengan Sehun mu itu hingga tak mengenal orang lain" ucapnya dalam sekali nafas, aku sampai lupa untuk menutup mulutku.
Oh iya! Sehun.
Semalam kan aku bersama Sehun. Sampai.... Aissh kenapa aku tak ingat kejadian selanjutnya, tiba tiba aku berada di kamar si Jay.
"Jaemin. Kejadian semalam... Kenapa ak-"
"Aku buru buru. Ceritanya nanti saja" potong Jaemin lalu pergi.
Aku berusaha tersenyum, bisakah laki laki yang kukenal tak menyebalkan, kenapa semuanya sangat menyebalkan aish.
Sehun, aku harus menemuinya.harus.
"Youjung, kau.mau kemana?" cegah ibu. Aku menoleh ke arahnya.
"Aku ingin keluar, menemui Sehun"
"Kemarilah, ibu mau menceritakan sesuatu" ibu menarikku duduk di sofa.
Mungkinkah ini saatnya? Dia memceritakan segalanya? Oh iya, bukannya dia sudah janji.
"Semalam, sebuah komet merah penghisap darah turun. Komet itu berasal dari iblis"
Iblis? Aku bahkan tak menutup mulutku dan melebarkan mataku.
"Komet itu jatuh di taman belakang sekolahmu, dan... Komet itu memakan korban"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Sirius
FantasyAku tidak tahu tentang Sirius. Aku bahkan hanya rakyat biasa dari Arphad yang tak punya maya seperti keluarga kerajaan. Aku bukan siapa siapa, kenapa aku terlibat dengan pangeran dan iblis itu.