Four

124 24 11
                                    

"Baiklah. Karena kau sudah tenang. Cerita" Sehun memutar badannya supanya berhadap hadapan dengan Youjung.

"Aku berteng- oh bukan bertengkar, lebih tepatnya aku marah pada ibuku"

"Wae?"

"Dia dan ayah sama saja. Mereka selalu bilang, ini demi kebaikanmu ini demi kebaikanmu. Tapi mereka tak pernah bercerita sebabnya. Aaiishh" kesal Youjung.

"Oh. Lihat. Inilah kenapa mereka tak memberitahumu"

"Wae? Aku kenapa?" Youjung tak terima.

"Kau kekanak kanakan Yoo. Bagaimana bisa kau marah hanya karena mereka tak memberitahumu saat ini. Mungkin saja beberapa hari lagi saat kau sudah di rasa pantas, mereka akan memberitahumu"

Youjung menunduk dan mulai memainkan jarinya.

Mungkin benar juga kata Sehun. Seharusnya aku tak kekanak kanakan. Ibu pasti sedih karena ini.

Youjung menoleh ke Sehun. "Aku harus apa Sehun..."

Sehun tersenyum, lalu mengelus pucuk kepala Youjung. "Pulanglah dan minta maaf ke ibumu"

Dengan berat hati Youjung mengangguk dan undur diri dari sana. Di sepanjang jalan pulang Youjung merasa aneh, sepertinya ada seseorang yang terus mengikutinya. Youjung menghentikan langkahnya, dan bisa Youjung rasakan orang di belakang juga berhenti. Sedetik kemudian Youjung berlari secepat mungkin, dan benar, orang di belakangnya juga ikut berlari.

Youjung mencari gang sepi untuk bersembunyi. Dia sudah siap dengan sebuah tongkat besar ditangannya jikalau penguntitnya itu mengikutinya sampai di sini. Tapi ternyata orang itu masih mengikutiku.

Youjung pov

Aku menarik nafas dalam dalam, lalu bersiap untuk memukulnya. Tapi saat aku mengangkat tanganku ke atas dia menahan ku. Dan ternyata dia Jaemin.

"Jaemin? Kau mengikutiku?"

Jaemin tersenyum.

****

"Maaf" ucapanya setelah keheningan sepanjang jalan pulang. Aku hanya diam, memangnya dia berbuat salah apa sampai minta maaf, anak ini kenapa sih, tidak secerewet biasanya.

"Maaf karena aku tak bisa menjagamu di sekolah. Kau pasti benci sekokah" lanjutnya.

"Tak apa. Itu sudah biasa" Jawabku lalu berjalan mendahuluinya.

****

Entah kenapa gara gara kejadian tadi semua terasa canggung. Aku, Jaemin, ibu, dan Tzuyu, kami hanya saling diam tanpa bilang apapun.

"Yoo. Kau mau ibu ambilkan apel?" aku mendongak dan menatap ibu sendu, rasa bersalah karena tadi aku membentaknya dan marah kepadanya membuatku tak kuasa menahan air mataku. Dan akhirnya aku memeluknya, aku jadi sangat sensitif akhir akhir ini.

****

Setelah acara berpelukan kemarin, aku meminta maaf pada ibu, dan setelah itu dia berjanji akan menceritakan semuanya ketika Ulang tahun pangeran Sirius di laksanakan.

Dan hari ini aku bersekolah seperrti biasanya. Bisa ku ceritakan sedikit tentang keseharianku, Pagi hari aku akan bertemu dengan Joe, Seolhyun, dan Jimin, mereka gadis paling di segani di kelas, dan tebak siapa aku di mata mereka, Aku adalah objek pembullyan yang sangat sempurna untuk mereka, di gerbang sekolah mereka akan mencegahku dulu, biasanya Joe maju duluan lalu mengata ngataiku, lalu dia akan menarik rambutku, memukulku, dan hal lainnya yang selalu membuat mereka tertawa jika melihatku tersiksa. Tentu aku akan diam saja, ibu sudah memberitahuku sejak awal, jika aku tak boleh membuat masalah dengan siswa siswi yang berkuasa di sekolah ini, itu sama saja membunuh diri sendiri.

Queen Of SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang