Aku tidak tahu tentang Sirius. Aku bahkan hanya rakyat biasa dari Arphad yang tak punya maya seperti keluarga kerajaan. Aku bukan siapa siapa, kenapa aku terlibat dengan pangeran dan iblis itu.
"Jika Tzuyu menyukainya?" tanya Youjung ragu, Jaemin terlihat tak bersemangat, hari ini saja dia tak bersama Tzuyu padahal setiap pulang sekolah mereka selalu bermain bersama.
Jaemin menunduk, lalu memaksakan senyuman, tentu Youjung tahu jika senyuman itu palsu. "aku tahu. Dan aku mendukungnya haha" jawab Jaemin.
"Kau bodoh Ya! Kenapa malah mendukung... Kau kan..." Kalimat Youjung menggantung. Dia ragu untuk melanjutkan, Jaemin mungkin terluka. Tapi Jaemin terus tersenyum.
"Tak apa tak apa. Hei! Aku ini bukan anak kecil lagi. Pergilah, berlatih yang rajin dan jadi Ksatria. Hwaiting... " ucap Jaemin ceria lalu meninggalkan Youjung.
"Anak itu... Aiguu" lirih Youjung lalu melanjutkan langkahnya.
****
"oh! Gadis perban" Paman itu berlari riang ke arah Youjung,
Youjung menatap aneh. Ada apa dengan dia.
"Kau tahu" Dia berhenti dulu untuk menatap Youjung dari atas kepala sampai ujung kaki, lalu dia menggeleng "Aku tak mengerti apa yang menarik darimu. Tapi dia selalu menunggumu selama seminggu ini ckckckck" lanjutnya.
"Hah? Dia? Dia siapa?" Tanya Youjung bingung.
"temuilah dia, dia sedang berkuda di sana" lantas Youjung langsung berjalan ke ruangan yang Paman pelatih tunjuk.
Youjung menoleh kesana sini tapi tak menemukan sosok yang katanya mencarinya. Youjung hendak berbalik dan pergi dari sana, namun kepalanya membentur sesuatu, seuatu yang keras tapi tak sekeras itu.
Youjung mendongak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau?!" mata gadis itu melebar.
"Akhirnya kau kesini Juga. Youjung..."
******
Jay hanya diam dan tersenyum, dia tak henti menatapku, semuanya terasa canggung, padahal berkuda adalah kegiatan paling menyenangkan setelah berpedang dan memanah, tapi saat ini rasanya sungguh aneh.
"Kenapa kau terus menatapku!!" teriakku padanya.
Dia tersenyum lalu berhenti di depanku, "Hanya Rindu saja"
Aku makin menatap horor. Ada apa dengan dia, apa dia salah makan?
Aku benar benar tak tahan, entahlah sangat aneh rasanya melihat orang yang biasanya berkata kasar menjadi sangat sopan dan ramah. Aku turun dari kudaku lalu bergegas keluar dari sana.
"Youjung...." aku menoleh ke dia, pemandangan mengerikan apalagi ini?! Jay melambai ceria ke arahku dan tersenyum manis, ah sangat mengerikan "Hati hati di jalan... " ucapnya manis, tapi malah terdengar aneh. Kurasa lelaki itu benar benar salah makan.