Ini sudah seminggu Youjung tak keluar kamar, pasti kepergian Sehun membuatnya sangat terpukul, Jaemin dan Tzuyu sudah berusaha membujuknya untuk keluar kamar dan bersennag senang, tapi nihil, Youjung hanya keluar untuk makan lalu kembali ke kamarnya tanpa sepatah kata. Selain itu dia menolak untuk pergi ke sekolah dan berlatih. Airin benar benar bingung harus apa, dia mulai sakit setiap memikirkan Youjung hingga seseorang datang.
"Yoo..." seseoran dengan suara dalam nan terdengar tegas itu mengetuk pintu kamar Youjung.
Youjung sempat tak yakin akan pendengarannya, dia hanya menatap pintu dalam diam sampai suara itu terdengar lagi "Yoo. Ini ayah..."
Dengan tangan bergetar Youjung membuka kenop pintu lalu membukanya. Ayahnya sedang berdiri di sana. Menatapnya penuh kasih sayang, tatapan yang sebelumnya tak pernah Youjung lihat.Yunho mendekat dan memeluk putrinya, dan untuk pertamakali tangan kasarnya mengelus halus kepala Youjung.
****
"Jalani semuanya kembali Yoo. Kau harus menerima kenyataan ini. Ksatria tak boleh larut dalam keterpurukan Yoo. Kau tak terlahir untuk ini Putriku..."
Youjung mendongak, menatap penuh tanya. "Maksud Ayah?"
"Ibumu Dan Aku adalah penyelamat Sirius ketika perang kegelapan terjadi. Ibumu bukanlah wanita biasa, dia mendapat takdir yang sangat istimewah, Yaitu melahirkanmu. Kau ayah kemari bukan untuk menangisi orang yang telah pergi Yoo. Kau harus menjaga kerajaan ini. Kau juga harus menjaga takdir lain"
"Takdir lain? Takdir siapa?"
Ayah menggeleng, "Ayah juga belum tahu. Tidak ada yang tahu siapa itu. Tapi kau harus terus kuat, ingat! Jangan seperti ini lagi! Ibumu mati bukan untuk melihat ksatrianya menangis seperrti ini!"
Youjung membenahi duduknya, dia menatap tegas seperti layaknya Youjung yang dulu. "Bisa aku tahu, bagaimana kematian ibu"
"Ibumu, berusaha melindungimu ketika kau hampir di bunuh iblis. Dan jiwa ibumu bersemayam dalam dirimu. Kau tahu keistimewaan ibumu?" Youjung menggeleng. "Kau takkan mati di tangan Iblis ataupun Canopus, itu hasil pengorbanan ibumu. Dan anugrah itu melekat padamu. Mengerti"
Youjung mengangguk, lalu menyeka wajahnya. Dia berusaha tersenyum, walau siapapun yang melihatnya saat ini pasti tahu jika senyuman itu palsu.
*****
Baiklah ini sudah hampir dua minggu aku meninggalkan sekolah, setidaknya aku harus pintar sedikitkan untuk jadi Ksatria. Aku kembali jadi gadis perban lagi, jadi bahan tertawaan Jooe dan teman temannya.
Mungkin sedikit aneh rasanya, sosok Sehun yang selalu di sampingku kini, kini kosong, si pemilik bangku samping yang selalu tidur di setiap pelajaran kini benar benar tak ada. Sudahlah, bukan waktunya untuk kembali larut dalam kesedihan. Aku berdiri dan hendak berjalan ke kantin, tapi sial, Jooe sudah menungguku di depan kelas, menghalangi jalan keluar, matanya menatap seperti biasanya, tatapan meremehkan yang menyebalkan. Apalagi tangannya yang di lipat serta gayanya yang seperti putri kerajaan, aish benar benar menyebalkan.
"Hai! Kau mau kemana gadis penyakitan? Eoh?" Cibirnya dengan nada lantang, tentu itu membuat beberapa orang menatapku aneh.
Penyakitan? Justru kau lah yang punya penyakit di kepalamu bodoh! Rasanya aku ingin mencabik cabik wajahnya saja! Aish!
"Ada apa ini! Menyingkir!" aku dan Jooe langsung menoleh ke asal suara sinis itu.
Jay? Dia kembali kesekolah. Padahal, Jaemin bilang Jay takkan ke sekolah lagi. Aneh.
"Ketua? Anda kembali? Kita semua merindukanmu... " ucap Jooe manja, menjijikkan sekali, dengan kesempatan ini aku langsung pergi dari sana, tapi seseorang di belakang Jay menarik atensiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Sirius
FantasyAku tidak tahu tentang Sirius. Aku bahkan hanya rakyat biasa dari Arphad yang tak punya maya seperti keluarga kerajaan. Aku bukan siapa siapa, kenapa aku terlibat dengan pangeran dan iblis itu.