14. Passion

2.2K 104 45
                                    

"Hyungie-deul! Lihat, Gyeomie dikasih appa handphone yang kameranya ada tiga! Kata appa, aku boleh bawa buat main candy crush!"

Datang-datang ke dorm di antar tuan Kim, Yugyeom sudah heboh memamerkan gadget baru yang diberikan appanya pada hyung-hyungnya.

"Samchoon, mengapa kau kau memberikan gadget pada Gyeomie? Iphone 11 pro pulak! Woah, jinja-"

Protes Jaebum tak habis pikir. Menurut pemuda itu, tuan Kim terlalu berlebihan memberi bocah lima tahun-an- maksudnya bocah 16 tahun dengan mental lima tahun, gadget semahal itu.

"Ssst! Jangan kasih tau Yugyeom eomma ya yaedul-a. Mmm... Samchoon cuma pengen kasih Yugyeom hadiah aja kok, biar bisa main game disini. Kalian kan bisa pantau Gyeomie, biar anak itu gak lama-lama main gadgetnya, eung?"

"Samchooon-. Cuma buat main game kan bisa pinjam ponsel mark hyung. Kenapa kau repot-repot memberinya hal yang tak berguna. Ahh, samchoon ini bagaimana sih?"

Sela Jinyoung ikut memrotes perilaku samchoonnya yang keliru.

Hubungan keenam pemuda itu memang sangat dekat. Mereka sudah seperti saudara saja, makanya Jinyoung sudah sangat santai sekali menegur tuan Kim.

"Ey, gwenchanayo... Biar anak ganteng samchoon ini juga bisa jadi anak muda kekinian seperti hyung-hyungnya kan? Lagian mana ngerti yang macam-macam sih dia? Baca aja belum bisa, kan?"

"Ani geodeun! Yugyeom sudah pintar baca sekarang samchoon! Rasa penasarannya tinggi sekali, kemarin saja hampir dia membuka folder terlarang Bambam gara-gara dia meminjam ponsel Bambam untuk main candy crush. Untung saja Mark hyung segera datang merebutnya. Kalau tidak-"

Sanggah Jinyoung tegas. Seolah yang lebih tahu Yugyeom adalah dirinya, bukan appanya yang sdang diceramahi keenam pemuda itu.

"Yah! Kau menyimpan video semacam itu di ponsel mu?! Kau minta ku beri surat peringatan ya, ya imma?!"

Ancam Jaebum menatap tajam ke arah Bambam.

"Ey, wae geurae hyung. Itu kan hal yang lumrah. You know what i'm sayin'!"

Dengan tampang tengilnya Bambam melengos untuk menyelamatkannya dari punishment ketua organisasi siswa disampingnya.

"Ahaha, arraseo. Samchoon percaya kok sama kalian, yaedeul-a! Hahaha! Samchoon pulang dulu ya, titip anak gantengku baik-baik ya!"

Tuan Kim berpamitan pada enam pemuda itu dan menyerahkan buah hatinya untuk membantu mengurusinya. Tak lupa, tuan Kim memberikan pelukan beruang dan mengecup dahi Yugyeom berulang-ulang sebelum ia pergi. Maknaenya yang biasanya merengek dan penuh drama ketika diantarkan pulang ke dorm, kali ini tersenyum lebar membiarkan ayahnya pergi.

"Mwoya!? Udah gitu aja? Biasanya kamu nangis, Gyeom-ah?"

Mark mencelos lihat kelakuan tenang maknaenya. Biasanya Mark yang paling akan kerepotan untuk menenangkan si bontot. Pada akhirnya jurus menyogok dengan choco shake atau main game di ponselnya jadi senjata paling ampuh.

"Hyung, kan dia udah disogok pakai Iphone tuh! Dasar bocah, ngerti aja lagi barang mahal!"

Bambam menggeleng tak habis pikir.

Sekarang maknaenya sumringah luar biasa, memamerkan ponselnya pada hyung-hyungnya dekali lagi.

"Gyeomie punya handphone! Ye...ye... Punya handphone... Ye ... Ye... Main game... Ye...ye!"

In Adult Body Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang