3. Welcome to Adulthood

14K 370 71
                                    

"Imo, kenapa malah orang lain yang keluar, dimana Yugyeom?"

Tanya Mark, pemuda yang paling tua di antara mereka.

"Wae? Kalian kaget ya? Jangan kaget, ini Yugyeom anak Imo, yaedeul-a!"

Keenam pemuda itu terheran-heran. Bagaimana bisa, Yugyeom kecil berubah menjadi sebesar ini?!

Yugyeom yang malu-malu bersembunyi di balik punggung ahjumma seketika tersenyum lebar ketika melihat dua hyung favoritnya datang. Dari keenam pemuda tersebut dia sangat dekat dengan Mark Tuan dan Park Jinyoung.

"H-hyung-deul!-"

Pekiknya seraya berlarian kecil menghampiri kedua hyung favoritnya yang kebetulan sedang berdiri bersebelahan. Yugyeom lupa, tubuhnya tak seimut dulu. Ia terjun bebas memeluk kedua hyungnya dan berhasil membuat mereka tersungkur lalu mendarat di sofa empuk.

"Aigo... Nuguya neo?!"

Park Jinyoung merasa kesal dengan pemuda yang memeluknya secara tiba- tiba itu. Ia berusaha melepaskan pelukan beruang pemuda itu karena mulai kehabisan nafas.

"Eomma, hyungie gak kenal aku!hiks..."

Rengek Yugyeom memeluk ibunya, sedih.

"Yaedeul-a... Coba dengarkan penjelasan imo dulu ya! Ini Yugyeom, dia jadi seperti ini karena sudah berhasil melalui masa kritisnya. Kalian gak perlu tahu gimana cara dia bisa seperti ini. Yang jelas, imo mohon tetaplah kalian menyayangi Yugyeom. Walau tubuhnya sekarang seperti ini, dia tetaplah Yugyeom kecil. Aku mohon, eung?..."

Nyonya Park memohon kepada keenam pemuda itu dengan mengiba.

Mereka berenam disana hanya mampu kebingungan mencerna apa yang dikatakan nyonya Park. Tentu mereka sangat menyayangi Yugyeom kecil. Namun secara tiba-tiba adik kecilnya berubah seperti ini, sungguh di luar nalar.

"Y-yugyeom-ah, apa kamu ingat hyung?"

Yugyeom dikelilingi oleh keenam hyungnya, layaknya introgasi pers. Mencari tahu kebenaran dari sudut pandang pelaku.

"Geurom, Jaebumie hyung! Aku ingat semua hyung, kalian aja yang gak ingat aku! Kalian gak suka aku lagi ya karena aku sudah besar?"

Raut Yugyeom berubah sedih seketika, mengingat ekspresi hyung-hyungnya yang tidak menyambutnya tadi.

"A-aniya Yugyeom-ah! Hyung semua cuma sedikit kaget karena perubahan kamu. Kamu tetap Yugyeom kami kok, uri maknae. Arrachi?"

Bantah Jaebum meluruskan kesalahpahaman pada Yugyeom yang mulai berkaca-kaca. Jika mereka yang ada di posisi Yugyeom pasti akan merasa bersedih, memikirkan bagaimana orang-orang di sekitarnya menganggap aneh perubahan signifikan ini.

"Yah, ottokae? Imo akan menyekolahkan Yugyeom di sekolah kita, apa mungkin? Lihat Yugyeom, dia masih terlihat lima tahun walau usianya sekarang 16 tahun!"

Pikir Jinyoung, khawatir. Sepertinya hanya dia yang khawatir, sedangkan sahabatnya yang lain malah asyik bermain dengan maknae mereka. Mereka tetap memperlakukam Yugyeom di usia lima tahunnya. Yugyeompun terlihat senang sekarang, ia merasa diterima kembali.

"Yah, yaedeul-a? Kita harus bicarakan ini!"

Jinyoung kembali memanggil para sahabatnya agar fokus pada permasalahan ini. Tapi mereka sibuk bermain-main dengan Yugyeom.

"Yah, geokjongma! Yugyeom akan baik-baik aja, kok. Ingat tidak yang dikatakan imo, dia hanya memasukkan Yugyeom ke sekolah agar mampu beradaptasi dengan umurnya. Bukan berarti dia harus berhasil secara akademis dan hal lainnya kan? Pasti imo memberi tahu sekolah tentang kondisinya. Pasti pihak sekolah juga hanya menyangka dia adalah anak berkebutuhan khusus. Yang harus kita tutupi adalah kenyataan bahwa sesungguhnya Yugyeom berumur lima tahun yang diubah secara ilegal, itu!"

In Adult Body Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang