"bukanya oppa mengenal jinyoung oppa?"
"ndee kami saling mengenal. dulu dia seniorku saat kuliah"
"dia pasti sangat populer"
"kami satu club menunggang saat itu"
"pantas saja, aku salut dengan perjuangan jinyoung oppa"
"why??"
"ndee, dia sangat berjuang untuk mendapatkan hati eonni. eonni dulu sangat dingin semenjak dia di jodohkan. namun lambat laun jinyoung oppa berhasil mencuri hati krystal unnie""aku akan memasakan makanan kesukaanmu" ucap jinyoung
"anii,, aku tidak lapar mungkin lain kali aku akan menerima tawaranmu"
"sungguh??"
"nde"
"kau sangat cantik" ucap jinyoung.
"kau berulang kali mengatakannya oppa"
"tapi itu sungguh" bisiknya tepat di telinga krystal.
"hentikan,," jinyoung tersenyum melihat krystal yang geli karena nya.
"why??"
"oppa aku mohon" tanpa menghubris ucapannya jinyoung segera menciumi leher jenjang krystal yang indah.terlihat krystal mencoba menahan gejolak di dalam tubuhnya karena sentuhan jinyoung dengan mengengam erat ujung kemeja bagian pinggang jinyoung.
"jangan di tahan,," bisiknya lagi.
"ahhh,, opphhahhh" krystal sudah tidak bisa menahanya, pertahanan selama ini yang dibuat krystal runtuh dan dia tidak dapat menguasai dirinya sendiri saat ini.perlahan jinyoung mendorong tubuh krystal untuk berbaring di sofa ruang tamunya dengan posisi dirinya diatasnya.
"aku mencintaimu"
"aku tau itu" tatapan mereka bertemu satu sama lain dan perlahan ada tarikan bagi jinyoung untuk mencium bibir mungil krystal.bibir mereka bertemu dan bergulat dengan penuh penekanan. krystal mencengkram kuat ujung kemeja jinyoung sebagai tempangan dirinya bertahan.
"oppahh,,," dengan nada terengah-engah krystal memangil jinyoung.
"aku mohon,," ucap jinyoung berharap krystal tidak meminta untuk di hentikan.krystal mengelekan kepalanya sebagai jawaban. masih kuat dnegan pendiriannya jinyoung hanya bisa mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"mian ne" ucap jinyoung karena terlalu memaksa krystal.
"cup" krystal mencium bibir jinyoung dan berjalan masuk ke arah kamar jinyoung.jinyoung menghela nafas berat dengan senyum manisnya mengatakan jika krystal selalu membuatnya terpesona.
jinyoung mencoba mempersiapkan film yang ingin dia tonton bersama krystal dan beberapa cemilan untuk mereka berdua.
30 menit krystal tidak muncul muncul jinyoung berinisiatif untuk menyusulnya masuk. tepat saat membuka pintu dia melihat krystal hanya mengunakan selembar handuk untuk menutupi badanya tepat didepan kaca wardrop pakaian jinyoung.
jinyoung terkesima dengan pemandangan yang dia liat seketika libidonya naik dan dengan langkah cepat dia menghampiri krystal dan melumat bibirnya ganas tanpa memberikan ruang untuk menghentikannya.
disela ciuman itu jinyoung melepaskan kemeja yang dia gunakan sehingga menunjukkan perut sixpack yang terpahat sempurna di badanya.
krystal tentu saja terkejut dengan tindakan jinyoung dan hanya bisa menikmati setiap lumat yang di berikan jinyoung padanya.dengan sekali hentakan jinyoung berhasil melepaskan handuk yang melindungi badan krystal tadi dan membaringkannya di king bed milik jinyoung. jinyoung tidak memberikan krystal untuk bersikap dengan nafsunya menciumi leher jenjang krystal serta perlahan memberanikan diri untuk menyentuh dada sintal krystal yang padat.
"ahhh,, oppa"
"aku tidak bisa menahannya lagi syg,, kau terlalu merusak pikiranku" ucap jinyoung dengan kembali menciumi bibir mungil krystal. krystal seolah menikmati setiap sentuhan yang diberikan jinyoung sehingga kini tangan krystal sudah bergantung di leher jinyoung dengan nyamannya.tanpa melepaskan kontaknya jinyoung melepaskan celana yang dia gunakan sehingga mereka berdua sama sama tanpa sehelai busana di badan mereka.
"jinyounghhhh"
"aku akan perlahan-lahan sayang" jinyoung perlahan-lahan memasukan juniornya kedalam kewanitaan krystal, krystal merintih kesakitan namun jinyoung mencoba meyakinkan krystal untuk menahannya sedikit lagi.
"sebentar lagi sakit itu akan berkurang sayang" krystal mencengkram lengan serta punggung jinyoung karena sakit yang dia rasakan."akhhhhh oppaahhh" semua kejantanan jinyoung akhirnya masuk kedalam kewanitaan krystal.
"cup" jinyoung mencium keningnya dan mengatakan jika sebentar lagi sakit itu akan berkurang.setelah membiasakan diri akhirnya jinyoung perlahan mengerakkan miliknya dan krystal mulai menikmati permainan jinyoung.
bermain selama satu jam cukup membuat tenaga mereka terkuras jinyoung memutuskan untuk mengeluarkan cairannya diluar karena dia tau jika krystal belum siap dengan memiliki keturunan saat ini terlebih mereka belum menyelengarakan pesta pernikahan.
"jinyoung oppa,," panggil krystal karena sedari tadi jinyoung tidak mau menatap krystal.
"ada apa??"
"maafkan akuu,, akuu sungguh menyesal" ucapnya tertuntuk
"aku,, aku tidak bisa menahan diriku sampai aku menyakitimu seperti ini, maafkan aku sayang. aku sungguh,,"
"hentikan,, apa selama kita melakukan hal itu aku menolakmu?" jinyoung menatap krystal.
"jangan merasa menyesal seperti itu nde, aku juga menginginkannya" ucap krystal dengan senyumnya.senyum jinyoung terlukis di wajahnya mendengar kata itu. "jadi kau tidak marah??"
"anii,"
"gomawo" ucapnya dan memeluk erat krystal. jinyoung hendak mencium krystal namun suara handphonenya berbunyi begitu keras.
"aishhh,," kesalnya
"angkatlah" ucap krystal
"jenny""oppaa,, apa krystal unnie sudah pulang??"
"why???"
"aku menghubungi ponselnya tapi tidak ada jawaban"
"ahh kau menghubungi ponselnya,,," jinyoung menatap krystal. krystal mengatakan jika ponselnya di ruang tamu tadi.
"ahh ponsel kakakmu ada diruang tamu ku"
"moww??? dia menginap disana????" senyum senang jenny terpancar jelas mendengar kabar itu.
"ndee,, kau tau saat ini kami sedang berada di kamar dan di balik selimut"
"wahhhhhhhhh!!! baik baik akan aku tutup, kau lanjutkan ndee dan ingat jangan sampai menyakiti kakakku"
"siapp""ada apa jenny?? kenapa berteriak seperti itu??"
"omma tauu????? unnie akhirnya menginap di rumah jinyoung oppa"
"mow???" nyonya kim memandang taemin yang duduk bersama tuan kim dia takut taemin berpikir buruk dengan reaksinya.
"itu kabar yang baguss"
"kau pasti sangat heran,, putri pertama kami memang sangat keras semenjak kami melakukan perjodohan sikap nya mulai dingin dan waspada selalu entah itu karena apa, tapi mendengar hal ini membuat kami senang karena krystal kami sudah mulai menerima jinyoung sebagai calon suaminya. rencananya setelah pertunangan kalian kami akan menikahkan mereka.
"taemin turut senang mendengarnya om, ahh karena sudah larut aku pamit untuk pulang dulu nde"
"hati hati nakkk"
"oppa jika kau ada waktu hubungi aku nde" ucpa jenny mengantar kepergian taemin.sorot mata taemin begitu kesal mendengar jika krystal menginap dirumah jinyoung pikiran mereka tidur bersama terlintas di benaknya dan membuat amarah taemin memuncak karena rasa cemburu. dia menancap gas menambah laju kendaraannya.
"malam ini akan panjang sepertinya"
"anii,, kau harus mandi jinyoung badan mu sangat lengket"
"tidak mau,, aku takut setelah ini kau akan pergi begitu saja dari rumah ku"
"tidak akan"
"tetap saja aku tidak percaya"
"yak park jinyoung"
"hanya ada satu cara, kau menemani aku mandi" tatapan nakal jinyoung sukses membuat krystal terkejut.mereka pun melanjutkan permainan mereka di dalam kamar mandi, setelah itu mereka kembali menonton film sesuai dengan apa yang mereka rencanakan tadi.
"sayang?"
"nde??"
"kau tau seberapa bahagianya aku sekarang?"
"segini??" tangan krystal membentuk bulat kecil di depan wajahnya. namun jinyoung mengeleng
"lalu?"
"besar bumi ini tidak akan mengalahkannya"
"yakk kenapa kau gombal seperti ini??"
"terimakasih atas segala yang kau berikan, tapi kenapa kau tidak menolak ku hari ini?" tanya jinyoung.
"karena aku ingin memberikannya kepada mu, yaa hanya kepada mu" ucapan krystal sukses membuat jinyoung terpana.
"aku sangat mencintaimu" ucap jinyoung memeluk hangat krystal.