"aku ingin semuanya di persiapkan secara baik. aku rasa semu info yang di berikan sudah cukup aktual dan sesuai dengan ketua belah keluarga kami" ucap jinyoung.
"nde tuan, kami akan melakukannya dengan baik"
"mohon bantuannya" ucap jinyoung kepada wedding orgainiser yang dia pesan."tuan,, sepertinya ada beberapa masalah. investor dalam proyek di thailand ingin menarik semua investornya" ucap sekretarisnya key yang bekerja dengan jinyoung di perusahaan IT nya.
"bagaimana bisa?, aki akan segera kekantor jinyoung pun pergi bergegas."aku sudah mendengarnya, bagimana bisa itu terjadi?" tanya jinyoung kepada monbin direktur perusahaannya.
"kami juga sedang menyelidiki, info yang baru terkumpul bahwa sebuah perusahaan yang menawarkan produknya dengan keuntungan melebihi dari yang kita berikan"
"nugu? Five grup. aku dengar itu anak perusahaan dari tae grup"
"mboww????" jinyoung kaget mendengarnya."baiklah sebagian dapartemen suruh membuat planning B untuk kendala ini. open kembali investasi sebagai tameng 3 bulan ini. aku rasa kita tidak bisa berharap investasi ini kembali. perasaan ku mengatakan hal itu" direktur tersebut pun menyangupi permintaan jinyoung.
"siall,," umpat jinyoung begitu tiba di ruangannya.
"sepertinya media sudah mencium situasi ini" ucap key.
"segera mungkin tahan hal ini"
"aku sudah mencobanya, mengingat perusahaan kita baru saja berdiri citra sangat penting untuk hal ini"
"kau benar, karna hal itu lah kita harus segara menyelesaikan masalah ini. segera hubungi jackson mengenai hal ini. kita perlu dia untuk menghubungkan kita dengan perusahaan besar di amerika" key mengangguk siap menjalankan perintah jinyoung."mian sekertarin yoon sepertinya aku tidak kembali ke kantor hari ini. ada beberapa masalah penting yang harus aku selesaikan. maafkan aku" ucap jinyoung memutuskan pangilanya begitu saja.
"apa dia sibuk?? kenapa lama sekali?" krystal menunggu jinyoung di sebuah cafe. karena memang mereka janji untuk fiting gaun untuk terakhir kalinya.
"sepertinya kau menunggu seseorang?" sebuah suara mengagetkan krystal.
"kau,," krystal meloto melihat taemin disini.
"apa kau mengikutiku sepanjang hari mu?" krystal makin kesal karena dia selalu bertemu teamin dimana pun.
"eitsss jangan marah dulu, aku sangat ingin melakukan hal itu sayang. tapi sayang aku memiliki tunangan yang harus ku manja" bisik taemin dan memandang jenny yang sedang memesan minuman untuk mereka.
"jenny" krystal menatap taemin dah berkata jikalau taemin menyakiti adiknya maka dia tidak akan tinggal diam.
"sungguh,, aku sangat menantikan hal itu"
"kauu!!""unniee" sapa jenny menghampiri meja mereka.
"unnie menunggu jinyoung oppa?"
"nde,, kami akan fitting baju terakhir dan akan makan malam bersama"
"lalu dimana jinyoung oppa"
"molla, dia tidak mengangat tlpku,, sepertinya dia sibuk"
"atau mungkin dia melupakan janji kalian?" ucap taemin tiba tiba,, krystal menatapnya kesal.
"mungkin pekerjaanya menumpuk dan melupakan janjinya. coba kau hubungi lagi""apa yang kalian lakukan disini?"
"kami sedang kencan nuna" krystal menatap taemin yang tersenyum penuh smrik pada nya."unnie aku boleh ke apartemen mu bersama taemin oppakah? aku ingin kita minum bersama disana nanti. ottoke??"
"tapii,,"
"bukan sekarang, besok bagaimana?? oppa tidak keberatan kan??"
"anii, aku sangat setuju"taemin tersenyum menang melihat tatapan tajam krystal padanya.
"kita liat besok nde, aku tidak tau bagaimana pekerjaan kantor besok"
"bukannya kau ketua disana sudah pasti kau mengatur segalanya. untuk pulang tepat waktu bukan masalah kan nuna??"
"benarr unnie, ayolahh sekali saja saat itu kan kita berlima karna ada kai jadi kita belum bisa saling berbagi mengenai menjalin hubungan satu sama lain" jenny menatap penuh harapan pada kakaknya. jika seperti ini bagaimana bisa krystal menolak permintaan sang adik."nde oppa??"
telepon krystal berbunyi itu adalah jinyoung menghubunginya.
"kau dimana?"
"sayang mian,, apa boleh kita besok melakukan fitting bajunya??" aku mungkin 30 menit lagi akan selesai mengerjakan ini. bagaimana jika kita bertemu di rumah mu aku akan membawakan minuman kesana"
"nde gewncana, kau jangan terlalu memaksakan diri nde. aku tunggu dirumah sampai nanti"