"kita sudah sepakat bukan? sepakat untuk tidak saling menghindar" krystal menatap taemin dengan was-was karena dia tau betul bagaimana taemin.
"mian, aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapa pun hari ini"
"belum genap 24 jam aku bertunangan dengan jenny"
"taemin,"
"apa kita akan bicara disini terus?" krystal menghela nafasnya kasar menghadapi sikap taemin kepadanya, ingin rasanya dia pergi dari hadapan taemin sekarang.krystal pun membuka pintu apartemenya dan mempersilakan taemin untuk masuk.
"sekarang apa yang ingin kau bicarakan, taemin"
belum sempat menjawab pertanyaan itu taemin tiba tiba mencium krystal begitu saja, menyalurkan seberapa rindu dirinya terhadap bibir krystal dan juga tubuh krystal.acara reoni jinyoung berjalan lancar begitu irene tiba suasana menjadi lebih intim ketika mereka mengadakan permainan tod yang dimana irene di minta menerima tantangan untuk menciun sesorang yang pernah dia sukai saat kuliah. jinyoung yang tidak begitu ikut terlibat dalam permainan tersebut hanya memperhatikan dan berbincang-bincang dengan temannya.
"anii, besok aku ada pertemuan jadi aku tidak bisa minum terlalu banyak sekarang" tolakk jinyoung ketika temannya nenawarkan minuman padanya."jinyoung oppa" suara perempuan memcah obrolan jinyoung, ya irene kini berdiri di depan jinyoung dengan tatapan ingin memiliki sepenuhnya.
jinyoung bingung dengan irene tanpa mendengar perkataan apapun irene mencium bibir jinyoung di depan semua teman temannya.masih bingung dengan situasi tersebut jinyoung pun terdiam lalu kemudian sadar jika ini salah dia melepaskan ciuman irene dan berkata jika tidak seharusnya irene bersikap seperti ini.
"aku menyukaimu" ucap irene.
"nde??"
"yaa, aku sangat menyukaimu oppa" jinyoung mengatakan jika hal tersebut tidak bisa irene lakukan.
"kau itu cantik, sangat cantik aku yakin banyak lelaki yang sangat menyukaimu irene" ucap jinyoung dan keluar dari ruangan tersebut."lepaskan!!!" krystal mendorong taemin untuk melepaskan ciuman mereka, taemin melepaskannya tapi tidak dengan gengamannya di tangan krystal.
"kau sudah berjanji untuk tidak menghindar dari ku"
"benar,, tapi tidak seperti ini taemin,, lepaskan" air mata krystal turun.
"jika tidak seperti ini kau akan lari terus dan terus lari dari ku"
"taemin ku mohon"
"kau masih belum memberitahukanku kenapa kau pergi dan memutuskan hubungan kita krystal"
"tanpa ku beritahu kau sudah mengetahuinya bukan?"
"karna perjodohan bodoh ini?? karena kau harus bersama dengan jinyoung??, kau tidak bisa melakukan hal itu pada ku, kau tau seberapa besar aku menyukaimu bukan??"
"suka?? jika itu benar aku tidak akan pergi dari mu!!!"
"mow??"
"aku melihat mu tidur bersama wanita lain,"
"mow?????" kaget taemin.
"sekali aku bisa membiarkannya, tapi aku melihat mu berkali kali dengan wanita itu, apa kau masih pantas untuk aku perjuangkan?"
"ituu,,"
"apalagi?? kau kembali membuka luka itu taemin, sudah cukup lama aku menutupinya tapi kenapa kau memaksa ku untuk mengingatnya kembali. kau menghancurkan kepercayaanku"
"aku bisa menjelaskannya itu, dengarkan aku krystal,,"
"cukup taemin, kita sudah berakhir dan aku tidak peduli lagi akan hal itu. dan aku mohon jangan pernah menemuiku seperti ini lagi. hanya ituu, hanya itu yang aku inginkan dari mu" krystal membukaan pintu apartemennya untuk taemin."kau sudah tidur?" sebuah pesan masuk di ponsel krystal dari jinyoung.
"anii, aku baru selesai mandi"
"keluarlah"
"hmm????" krystal bingung dia pun membuka pintu dan mendapati jinyoung menbawa sebotol anggur di tangannya.
"apa ini hadiah dari reonian mu?"
"hadiah kecil untuk mu"
krystal tersenyum dan mengatakan jika jinyoung harusnya pulang bukan kemari.
"kenapa begitu cepat??"
"disana sangat membosankan."
"benarkah??" krystal memberikan gelas kepada jinyoung."menikahlah dengan ku" jinyoung menatap serius krystal setelah menuangkan anggur di gelas krystal.
krystal bertanya kenapa akhir akhir ini jinyoung sering melamarnya seperti ini.
"aku,, aku takut kehilangan mu, sungguh" ucap jinyoung dengan tulusnya.
"oppa,, kenapa?? aku sudah mengatakan segalanya bukan, aku sangat menyukainya aku akan selalu berlari kepadamu apapun keadaanya nanti" jinyoung tersenyum senang mendengarnya dia memeluk krystal dan mengatakan jika bulan depan mereka akan menikah.
"sungguh?"
"aku tidak ingin kau tinggal sendiri, aku ingin selalu bersama mu. bulan depan kita akan menentukannya"
krystal berkaca-kaca dan mengatakan jika menyerahkan semuanya pada jinyoung.