taemin merenung di jendela apartemennya menatap kota yang begitu amat lengah karena hari ini weekend, dibenaknya bayangan krystal bersama jinyoung terus berputar putar bagaikan bola di kepalanya.
dia mengepalkan tangannya mengingat jika seberapa senang keluarga kim mendengar kabar menginap krystal bersama jinyoung.
taemin dengan sigap bergegas pergi keluar apartemennya dan berjalan kearah apartemen sebelah melalui jembatan yang memang disediakan oleh apartemen tersebut, yaa karena apartemen taemin dan krystal adalah apartemen yang sama namun kelas yang di ambil krystal kelas apartemen biasa sehingga dia berada di gedung sebelah gedung apartemen taemin yang merupakan apartemen berkelas 1, gedung apartemen ini terdesain seperti gedung menara kembar namun tak setinggi menara kembar.
dengan langkah pasti taemin berjalan ke blok apartemen krystal dan memencet bel begitu saja.
"siapa?" tak ada jawaban dan yang terlihat hanya punggung orang tersebut dari layar pintu rumah krystal.ketika membuka pintu krystal bertanya siapa oranh tersebut, "siapa??"
krystal begitu terkejut melihat taemin berdiri di depannya.
"taemin,," guman krystal tidak percaya.
"begitu lama aku tidak berkunjung""kenapa?"
"aku hanya ingin melihat mu" krystal mengatakan jika hal itu tidak masuk akal sama sekali.
"ku mohon taemin" ucap krystal.
"why? apa aku salah hanya memikirkan mu?" taemin perlahan berjalan mendekati krystal.
"katakan krystal katakan,, katakan kalau kau tidak mencintai ku lagi katakan jika kau melupakan semua kenangan kita, katakanlah" ucap taemin menatap tajam krystal.
"iyaaaa!! aku melupakan semua nya"
"katakan kau tidak mencintai ku lagi"
kyrstal terpojok di tembok dekat jendela balkon karena terus melangkah mundur untuk menghindari taemin.
"aku mohon taemin"ucapnya menutup mata tidak ingin melihat taemin menekannya lagi.
"kau masih mencintaiku, bahkan sangat mencintai ku krystal kau tidak bisa melupakan apapun mengenai ku, aku benar bukan" taemin menempelkan dahinya dengan dahi krystal.
"aku tau itu" bisik taemin. krystal membuka matanya saat sebuah benda kenyal menempel di permukaan bibirnya."kau meninggalkan ku karena pilihan orang tua mu. dan orang itu jinyoung apa bedanya aku dengannya krystal?"
"kenapa pada saat itu kau tidak menjelaskannya pada ku jika kau di jodohkan dengan nya??"
"jika saja saat itu kau mengatakannya lebih awal,, aku akan menemui kedua orang tua mu!! dan mengatakan hubungan kita yang sama sama saling mencintai. aku jauh tidak sebanding dengan jinyoung bukan. aku lebih dari pada diaa, semua orang jelas tau itu""semua sudah terjadi, apa gunanya aku mempermasalahkan hal itu lagi??"
"kau tau, walapun hal itu aku katakan, walaupun hal itu aku lakukan tidak akan ada perubahan taemin. semua ini akan tetap terjadi" jelas krystal."tidakk mungkim!!"
"kedua kakek kami sudah mewasiatkan hal ini, seberapa keras kau menyangkalnya itu akan sia-sia" ucap krystal menatap nanar taemin."why?? aku jauh lebih layak untuk mu, aku jauh lebih segalanya untuk mu. jinyoung bukan lah tandingan ku"
"taemin,,, dia calon suami ku sekarang,, dan kau adalah,,,"
"tolong,, jangan katakan hal itu di depan ku terlebih saat kita berdua sayang" ucap taemin
krystal terkejut dengan ucapan taemin
"taemin kau,,," ucapan krystal terpotong karena taemin mencium krystal dengan lembut dan menyalurkan semua kerinduannya selama ini.
"hmm" krystal mencoba mendorong tubuh taemin dengan sekuat tenaga namun sia-sia tangan krystal dengan cepat di genggam kuat oleh taemin dan mengunci pergerakannya.krystal masih mencoba untuk menghindari ciuman taemin dengan menutup rapat bibirnya.
"jangan menolak ku sayang, karena hal itu akan mengingatkanku dengan bayangan mu bersama dengan jinyoung kemarin malam" krystal melotot mendengar ucapan taemin.taemin kembali menciumi leher krystal yang merupakan bagian sensitif nya sehingga membuat krystal hampir goyah.
taemin mengiring krystal untuk ke sofa ruang tamunya tanpa melepaskan gengaman tangannya dan juga cumbuan bibirnya.