Good time. Good friends.
***
Secara harfiah 'Soto Babat' merupakan sebuah instansi yang terdiri dari tiga makhluk bumi berjenis kelamin perempuan, memiliki tujuan: menyejahterakan kaum rebahan dan memajukan perekonomian kaum mageran. Layaknya Spongebob, Patrick, dan Sandy, Akia juga memiliki dua rekan sejak jaman jahiliyah. Mereka mengikat janji persahabatan dengan persetujuan MUI (Majelis Ulama Indonesia), supaya terverifikasi halal.
Sebuah pertemanan tidak serta merta berjalan mulus bebas hambatan. Bahan pembicaraan yang terkesan absurd seolah menjadi makanan sehari-sehari demi keberlangsungan hidup ketiga manusia tersebut. Perbedaan pendapat seperti bagaimana cara makan bubur dengan sumpit sudah wajar di lingkup pembicaraan Soto Babat. Lain lagi kalau menyangkut soal gas alami tubuh, maka salah satu dari mereka tak segan-segan menghilangkan diri dari peradaban.
Akia gemar kentut, ia akui kebiasaannya yang suka buang gas di sembarang tempat. Seperti sekarang, sudah tau sejak pagi perutnya mulas akibat makan seblak jeletot level pedes mampus, ia tetap makan pentol korek bersama kedua temannya. Enak sih, jadi pingin.
"Habis ini anterin ke kelas adek lo ya, Ki? Kasian nih karedok gue ntar basi, tapi tenang aja perasaan gue ke Dedek Arial bakalan awet kok!" Akia bergidik mendengar salah satu pelayannya berbicara, creepy.
"Dikata mayat kali dikasih formalin biar awet, boraks sekalian biar kenyel-kenyel!" dengan ganas Akia melahap pentolnya.
"Ngegas lo aki-aki,"
"Yang penting sholehah,"
"Akhlak aja gak ada, sok-sokan sholehah lo!"
"Otak aja gak ada, sok-sokan siraman rohani!"
"Oh, berani ya lo sekarang sama Nyai?"
Akia mencibir, "Ngapain takut sama kamu? Masih inget Tuhan diriku,"
"Emang lo tadi sholat subuh?"
"Absolutely!"
Gadis di samping Akia tak gencar bertanya lagi, "Dzikir berapa banyak?"
"Ibadah gak perlu diumbar demi memperlihatkan bahwa kita seseorang yang berhati besar," ujar Akia dramatis sambil memegangi dadanya.
"Asoy geboy juga lo, berguru sama siapa?"
"Nyi Blorong,"
Seketika raut wajah gadis itu berubah, "beda server, bodoh!"
"Samain lah, cincong amat!"
"Gue sumpahin--"
"Kamellia gak jodoh dengan Arial." potong Akia, ia menyeringai melihat lawan bicaranya langsung terdiam.
Kamellia Prajna Wardani Panambunan, biasa dipanggil Kamel. Gadis konglomerat yang selalu siap sedia menjadi sumber dana 'Soto Babat'. Kakeknya merupakan juragan tanah dan namanya cukup terkenal di Sulawesi Utara. Papinya menjabat sebagai Direktur Utama sebuah Holding Company yang bergerak pada bidang tekstil. Sedangkan sang kakak perempuan berprofesi sebagai pramugari sekaligus model salah satu agensi ternama di Indonesia. Bayangkan saja bagaimana kehidupan glamour macam apa yang mengalir pada Kamellia.
Sekilas info, sayangnya Kamellia naksir cowok mupeng macam Arial. Sejak berkawan dengan Akia, cewek itu terus-terusan mencari cara agar Arial jatuh hati padanya. Meskipun Arial terang-terangan menolak dan mengatakan kalau ia sudah punya janda muda, tapi semua itu tak digubris Kamellia. Maka lahirlah sebuah kata bernama 'bucin' yang terselip pada kisah mereka.
"Kampret nih kantin ngalahin pasar, rame amat. Gara-gara lo pada, muka gue keringetnya sampe banjir bandang!" mendadak datang seorang gadis berwajah masam, di tangannya tergantung tentengan es susu pesanan Akia dan Kamellia.
KAMU SEDANG MEMBACA
SULUNG
Teen Fiction[DIREVISI setelah TAMAT] Rasa sayang, cinta, terbiasa bersama, dan takut berpisah terkadang menjadi alasan mengapa kita sulit merelakan orang yang sangat berarti di hidup kita. Baik itu pasangan, sahabat, maupun keluarga. Awalnya hidup Akia sekelua...