13. Oreo Supreme

195 82 306
                                    

Bedain mana kepo yang nambah wawasan, mana yang pingin tahu urusan orang.

***

"Permisi, Pak." Akia menepuk pundak pria itu, "Cari siapa ya?"

Pria itu terlonjak kaget, raut wajahnya seperti maling yang kepergok mencuri.

"Saya... mau nganter paket, Mbak." Pria itu menunjukkan sekotak paket, "Tapi saya bingung kayanya yang punya rumah lagi pergi, dari tadi saya ketok pintunya gak nongol-nongol. Makannya mau saya titipin paket ini ke rumah sebelah," lanjutnya sambil menunjuk rumah Akia.

"Buat siapa, Pak?"

"Penerimanya Bu Aya," jawab pria itu lalu menyodorkan paketnya ke Akia.

"Buaya? Ini bukan kebun binatang kali, Pak. Mana ada buaya di sini, kalo buaya darat mungkin sih ada."

Pria itu melongo, tidak paham dengan maksud Akia. Siapa juga yang mau mengantar paket untuk binatang? Untuk buaya pula, itu namanya bunuh diri.

"Maaf, Mbak. Maksud saya Bu-Aya, Ayana Arash Putri." Akia manggut-manggut, baru paham.

"Bego kok dipelihara," gumam Arial yang berdiri di belakang Akia, untung gadis itu tidak mendengarnya.

"Oh, Tante Aya. Bilang dari tadi dong, Pak! Mana tau saya Bu Aya, soalnya Tante Aya belum jadi ibu-ibu."

"Dia itu masih single, muda, dan kaya. Saking kayanya Tante Aya kalau batuk bukan keluar dahak tapi keluar negeri!" jelas Akia heboh.

Tetangga sebelahnya itu memang kaya raya, lulusan S3 manajemen bisnis dari Harvard, kariernya pun sangat gemilang, sehingga penghasilannya tidak perlu diragukan lagi. Lumayan, Akia sekeluarga selalu kecipratan oleh-oleh kalau wanita itu pulang dari luar negeri.

"Nanti kami sampaikan ke Bu Aya, Pak. Terimakasih," potong Arial lagi-lagi menarik Akia agar tidak kebablasan menggosip.

Penasaran, Akia mengocok isi paket tersebut. Akia beralih pada tulisan yang tertera di luar kotak, ternyata paket itu dikirim dari Singapura. Saat membaca keterangan barang apa yang ada di dalamnya, Akia langsung megap-megap.

"BANGKE, OREO SUPREME INI ANJIR!"

"Hah?" Arial membeo, lalu ikut melirik paket tersebut.

"Gile, orang kaya cemilannya beginian ye? Apalah daya diri ini kalo beli oreo sebungkus isi tiga, mana makannya perlapis lagi biar habisnya lama."

"Dasar katrok," ucap Arial terang-terangan menyindir.

Sesampainya di rumah, Akia menyimpan paket tersebut dengan penuh kehati-hatian di rak ruang tamu. Barang semahal itu kalau rusak kan bahaya, secara sebungkus saja harganya mencapai lima ratus ribu. Coba kalau buat beli mie ayam, bisa kenyang setahun.

"Paan tuh?" Alvan terheran-heran melihat Akia berjongkok di dekat rak.

"Kepo."

"Ketahuilah bahwa kepo itu menambah wawasan," kata Alvan.

"Bedain mana yang menambah wawasan sama pingin tahu urusan orang."

Setelah dirasa paket milik Ayana aman terkendali, Akia berdiri hendak melanjutkan kegiatan memasaknya yang sempat tertunda gara-gara Justin.

"Dilarang pegang-pegang itu kotak!" perintah Akia sebelum pergi ke dapur, "Rakyat jelata gak boleh nyentuh barang mahal, ntar ketagihan!"

SULUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang