13. Asisten

1.9K 177 12
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
Typo Bertebaran
.
.
.
.
.
.
.
.

Di pagi yang cerah itu. Mingyu masih menunggu Jungkook yang dari semalam mengurung diri di kamar. Ia ingin pulang ke rumah tapi ia juga tidak mau meninggalkan jungkook. Yah, walau anak itu terlihat menyebalkan, membuat mereka saling adu mulut. Tapi, mingyu sangat menyayangi sahabatnya itu.

Mingyu menyiapkan sarapan untuk Jungkook. Merasa makanan di meja sudah siap disantap. Mingyu melangkahkan kakinya ke kamar Jungkook. Namun, belum selangkah. Jungkook keluar dari kamarnya mengenakan jaket hitam, celana jeans, tak lupa rambut nya yang acak acakan.

"Kau mau kemana, kook?" tanya mingyu melihat Jungkook yang sepertinya ingin pergi ke suatu tempat.

Jungkook menoleh, mengernyit heran mendapati Mingyu ada di rumahnya sepagi ini. "Kau tak pulang?" tanya jungkook.

Mingyu berdecak kesal, "kau belum menjawab pertanyaan ku. Kau mau kemana, kook?" ucap mingyu kesal, melihat jungkook malah bertanya balik padanya.

"Aku ingin mencari pekerjaan lagi" ucap jungkook.

Kedua alis mingyu bertautan. "Pekerjaan? Bukankah kau sudah bekerja di Restoran paman Choi? Kau ingin mengundurkan diri?" tanya Mingyu lagi.

Jungkook hanya sibuk memakan sarapannya "Tidak. Aku mencari pekerjaan tambahan."

Mingyu terkejut mendengar jawaban Jungkook. Mencari pekerjaan tambahan katanya. Bukankah bekerja di restoran paman choi saja sudah cukup. Lalu, jungkook ingin mencari pekerjaan tambahan lagi. Belum sempat mingyu melayangkan protesnya, perkataan jungkook membuatnya tercekat.

"Untuk mencari biaya pengobatan ku" lirih jungkook tersenyum miris menatap roti di hadapannya.

"Kook.."

"Apakah yang kukatakan salah? Aku tidak punya siapa siapa lagi, gyu. Aku harus berjuang sendiri. Membiayai diri sendiri. Lalu, penyakit ini datang sebagai hukuman." ucapnya menarik nafas kasar. Mendongak menahan air mata. Ia tidak ingin menangis di depan sahabatnya.

Mingyu mengerti maksud jungkook. Tapi, jika jungkook bekerja terus itu sama saja membuat nya kelelahan lalu penyakitnya akan kambuh bahkan semakin parah. Ia juga tidak bisa banyak membantu. Karena saat ini ia masih duduk di bangku perkuliahan. Bahkan saat ini, ia juga sedang mencari pekerjaan paruh waktu demi Jungkook.

"Baiklah. Sekeras apapun ku melarang mu, kau pasti tetap melakukannya." ucap mingyu, Jungkook hanya tersenyum.

"Terima Kasih"

Mingyu membalas senyuman jungkook. Mereka sarapan bersama dalam keheningan.

"Oh yah... Kau tau Kak Jungwoon?" tanya mingyu memecah keheningan

"Kak jungwoon?" ucap jungkook berpikir mengingat orang itu, tapi sayang nya ia tak ingat.

"Hm.. Dia pernah datang ke restoran paman choi sekali. Sudah lama, sih. Kau pasti sudah melupakannya. Dia seorang manajer salah satu penyanyi terkenal di korea. Dia menelepon ku tadi pagi, ia membutuhkan seorang asisten untuk menjaga artisnya selama ia pergi ke seoul" ucap mingyu.

"Lalu, apa urusannya denganku?"

"Katanya butuh pekerjaan. Jadi asisten arti selama sebulan tak masalah, kan? Lumayan gaji nya juga gede" jelas mingyu, bermaksud menawarkan pekerjaan itu pada jungkook.

Jungkook terdiam memikirkan perkataan mingyu. Memang benar dia butuh pekerjaan. Haruskah dengan menjadi asisten seorang penyanyi terkenal?

"Baiklah. Aku akan mencobanya" ucap Jungkook. Apa salahnya mencoba?

About Me And You (Vkook Brothership) [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang