.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
Typo Bertebaran
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hati yang mulai mendingin. Sikap tak lagi sama. Dan perlakuan yang berbeda. Dia bukan lagi sebagai adik di hadapannya. Hanya sebatas hubungan asisten dan majikan. Hanya itu.
Jungkook menatap kosong bahan makanan di hadapannya. Melamunkan menu sarapan apa yang harus ia siapkan untuk taehyung kali ini. Yah, hari ini hari pertama ia menjabat sebagai asisten. Menyiapkan sarapan sebelum bekerja adalah rutinitas yang harus ia lakukan.
"Apa yang harus ku masak? Dia suka makanan apa?" pikir Jungkook yang masih menatap bahan makanan di hadapannya.
Salahnya, pernah mengabaikan taehyung dulu. Bahkan, makanan yang ia suka pun tak ia ketahui. Jungkook tersenyum kecil, sepertinya dunia sedang terbalik kali ini. Menguji nya menjadi asisten kakaknya sendiri.
Jungkook menghela nafas pelan. "Oke, Jungkook. Kamu pasti bisa. Ayo, kita masak yang enak untuknya." ucap jungkook, menyemangati dirinya sendiri.
Dengan telaten, ia mengambil bahan seadanya dan membuat sarapan yang enak bagi taehyung. Sesekali ia bersenandung untuk memecah keheningan yang menemaninya saat memasak. Melupakan dirinya yang juga belum makan dari semalam.
Taehyung melihat tubuh tegap itu. Tubuh adiknya yang sedang asyik memasak hingga tak menyadari kehadirannya yang duduk di meja makan.
"Dia masih sama" lirih taehyung pelan. Lalu, menyadarkan diri dengan ucapannya.
Ah.. Sepertinya ia merindukan adiknya.
"Astaga!!" pekik jungkook yang melihat Taehyung duduk santai di meja makan.
"Se-sejak kapan kak-, ah maksudku Tuan ada disitu?" tanya Jungkook.
"Sejak kau bersenang senang dengan acara Masak mu" ucap taehyung dingin.
Jungkook harus terbiasa dengan sikap dingin, dan ketus taehyung. Ia juga harus membiasakan diri tidak memanggil nya dengan sebutan kak Taehyung. Yah, jungkook harus terbiasa akan hal itu.
"Maaf" lirih jungkook menunduk. Lalu, berjalan pelan ke arah nya. Menaruh semangkuk nasi goreng kimchi dan susu hangat.
"Ini sarapanmu tuan" ucapnya dengan senyum mengembang.
Taehyung hanya menatap datar makanan itu. Tak sedikitpun menyentuhnya. Silih berganti, ia menatap jungkook lalu makanan itu. Entah apa yang ia pikirkan. Hingga ia mengangkat piring itu, meneliti seperti Chef ternama di Stasiun TV.
Prang..
Suara pecahan kaca menggema di ruang meja makan itu. Taehyung menjatuhkan makanan buatan jungkook.
"Aku tak berminat makan makanan seperti itu. Lidahku tak selevel dengan makanan yang kau buat." ucap taehyung menatap tajam Jungkook.
Sedangkan Jungkook hanya menatap miris makanan hasil buatannya. Kedua tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya.
"Kau membuat selera sarapan ku hancur dengan makanan mu itu" ucap taehyung bangkit. "Oh yah, tolong bersihkan pecahan kaca nya. Aku tak ingin melihat apartemen ku kotor karena makananmu" lanjutnya lalu berlalu meninggalkan jungkook yang masih membeku.
Jungkook masih diam menatap makanan yang berserakan dilantai. Hatinya memanas. Sakit. Sikap taehyung tadi tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Tak lama ia tersenyum kecil, ingin menertawakan dirinya sendiri atas kejadian yang terjadi.
"Kau ingin balas dendam rupanya, kak" ucapnya.
Mengabaikan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Ia beranjak membersihkan serpihan kaca di lantai sebelum taehyung mulai marah besar jika melihatnya belum bersih.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me And You (Vkook Brothership) [END]✔
Fanfiction"Kebencian bisa mengubah segalanya. Dari Sayang jadi Benci. Dari persaudaraan jadi permusuhan. Dari suka menjadi tidak suka. Kebencian bisa membuat seseorang lupa akan jati diri nya dan jati diri orang yang dia benci. Sebab, kebencian datang dari Ha...