4. Maaf

2.7K 247 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
Typo Bertebaran








































































Nungguin yah?:v

Hahaha

















Wajahnya mulai terlihat gelisah, Jemarinya bergerak tak karuan. Masih terngiang suara kesakitan adiknya meminta tolong, dan ia tak bisa berbuat apa apa. Karena dia hidup sebagai orang buta.

Ada rasa marah, kecewa dalam dirinya. Hanya untuk dirinya. Ia tidak bisa menjaga adiknya sendiri, sungguh ia sangat bodoh sekarang, Pikirnya. Pernah terbesit di pikirannya kenapa ia harus terlahir sebagai orang yang menyedihkan seperti sekarang? Ia masih punya tanggung jawab kepada adiknya.

Jika ia bisa mengulang waktu, ia ingin kejadian yang telah membuat dirinya terasa jauh dengan adiknya tidak akan terjadi. Sayangnya, ia tidak bisa. Hal itu telah terjadi.

Lantas, apa yang harus ia lakukan selanjutnya?

"Tae, Tenanglah. Dia baik baik saja"

Suara sahabatnya, Jimin berhasil membuat taehyung mengalihkan atensinya. Namun, hatinya masih tak karuan.

"Ini Semua Salahku" lirih taehyung.

Lagi, Ia menyalahkan dirinya sendiri. Jimun menghembuskan nafas pelan. Entah sudah beribu kata ia lontarkan pada taehyung untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri. Terkadang, Jimin lelah dengan sikap keras kepala taehyung.

"Kamu bilang salahmu? Katakan padaku dimana letak kesalahanmu? Kamu juga hampir mati tadi. Andai saja, aku tidak ada disana. Kamu akan bernasib sama dengan adikmu disini, terbaring lemah di ranjang pesakitan." Jelas Jimin menahan emosi nya yang meledak ledak.

Taehyung terdiam. Tak bisa mengelak perkataan jimin karena memang itu benar. Taehyung yang tak memikirkannya terlebih dahulu. Setelah merasakan bahwa jungkook pingsan. Ia langsung keluar rumah dengan penampilan tak karuan. Hingga ia tak sadar bahwa dirinya ada di jalanan yang cukup ramai saat itu. Kecelakaan itu hampir terjadi, jika saja jimin tak menolong taehyung yang hampir tertabrak mobil.

"Ma-Maafkan Aku"

"Sudah kukatakan bukan, jangan melakukan hal yang membahayakan. Karena, kamu tidak sepertiii ......." perkataan jimin berhenti.

Taehyung mengerti arah pembicaraan jimin. "Aku tau jim. Terima kasih telah mengingatkan" taehyung tersenyum manis membuat jimin merasa bersalah.

Mereka terdiam, tenggelam dengan pikiran mereka masing masing. Hingga, suara decitan pintu yang ditunggu terbuka.

Ceklek

Jimin lantas berdiri dan menghampiri dokter muda sekaligus sahabat karibnya itu, Jung Hoseok.

"Bagaiamana keadaannya, Hoseok?"

Hoseok tersenyum. "Sebelumnya, apa pasien sering meninggalkan jadwal makannya atau bahkan tak pernah makan dalam sehari?"

Jimin melirik pada taehyung yang terdiam. Masih mencerna pertanyaan dari dokter itu.

"Akhir akhir ini dia melupakan jadwal makannya, dok"

"Hmm.. Sudah kuduga. Maag nya kambuh. Dan maag nya sudah terbilang Akut, makanya dia drop seperti ini. Tapi, tenang saja selama dia menjaga pola makannya dan minum obat, hal yang tak diinginkan tak akan terjadi" jelas hoseok.

About Me And You (Vkook Brothership) [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang